Perencanaan Keuangan

Pembagian Warisan: Tips Agar Tidak Terjadi Konflik Keluarga

pembagian warisan

Ajaib.co.id – Pembagian warisan bisa menyulut konflik antara keluarga. Oleh karenanya, hal ini dibutuhkan persiapan matang agar tidak memecahkan ikatan keluarga. Apa saja tips untuk mencegah konflik ini? Yuk simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini.

Bagi masyarakat umum menyiapkan pembagian harta warisan bisa jadi bukan prioritas utama dalam hidup. Tapi kalau tidak dipersiapkan bisa menimbulkan potensi konflik di keluarga loh. Misalnya ada hak keluarga yang terabaikan atau tidak tercapainya prinsip keadilan atas harta tersebut.

Untuk diketahui harta warisan dapat berwujud harta bergerak maupun yang tidak bergerak. Seperti tanah dan bangunan, tabungan, perhiasan, juga kendaraan. Pada umumnya, ahli waris yang dituju untuk pembagian harta warisan tersebut adalah anak dari orang bersangkutan yang hendak menurunkan warisannya.

Namun, tak sedikit dari kita yang kebingungan bagaimana mempersiapkan cara pengalokasian harta warisan. Seperti mekanismenya seperti apa dan aturannya agar bisa adil. Untuk itu, Ajaib sudah mengumpulkan tips yang bisa jadi alternatif dalam merancang pembagian warisan agar mudah serta tepat sehingga manfaatnya bisa sampai.

Meskipun seandainya kamu masih muda, tapi mengetahui prosesnya akan sangat membantumu sedini mungkin. Sehingga jika merasa sudah perlu untuk dilakukan kamu tidak kebingungan. Kamu pun bisa membagi informasi ini kepada kerabatmu yang memerlukannya.

Yuk, simak apa saja yang harus disiapkan dalam membagi harta warisan dengan adil:

Memilih Cara atau Metode Pembagian Harta Warisan

Sebelum lebih jauh berbicara mengenai bagaimana proses pembagian harta warisan di keluarga. Sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu beberapa cara yang bisa dijadikan acuan. Karena cara-cara ini akan mempengaruhi bagaimana mekanismenya sehingga hitungan harta yang dibagikan agar tercapai prinsip keadilan.

Ada 3 cara yang bisa digunakan. Pertama, pembagian warisan secara adat yang berbeda antara adat satu dengan yang lainnya. Misalnya, pembagian warisan di adat patrilineal memfokuskan anak laki-laki dalam keluarga tersebut mendapatkan porsi lebih besar. Sebaliknya di adat matrilineal, harta warisan diarahkan utamanya ke pihak anak perempuan.

Cara kedua, secara perdata. Cara ini juga diakui oleh hukum di Indonesia. pembagian warisan secara perdata ini merujuk ke kitab undang-undang hukum perdata dan cara pembagian dari barat. Garis besarnya, ahli waris dari pihak yang meninggalkan warisan dibagi menjadi keluarga inti serta berdasarkan garis keturunan.

Selanjutnya cara yang ketiga secara islam. Kalau kamu pakai metode ini akan didasarkan pada ilmu Faraidh tentang pembagian harta warisan. Penerapannya pun dilakukan secara hati-hati dan adil berdasarkan petunjuk Al-quran. Selain itu, ketentuannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

Membuat Daftar Aset dan Utang

Kalau sudah mengetahui cara yang akan digunakan, kamu harus segera membuat daftar harta atau aset beserta utang yang kamu miliki. Pastikan ya kamu mencatatnya dengan detail dan seksama tanpa melewatkan satu hal pun.

Selain itu, kamu perlu memastikan kelengkapan dokumentasinya. Misalnya, cek kolom ahli waris dan pastikan identitas nama dan lainnya sesuai. Untuk nama ahli waris yang berhak dicantumkan umumnya anggota keluarga terdekat, seperti pasangan atau anak. Jika belum menikah maka bisa orangtua atau saudara yang dijadikan ahli waris.

Dan ingat, untuk memastikan semua jenis investasi kamu telah dicantumkan nama ahli waris dengan lengkap. Kalau asetnya dalam bentuk properti maka akan lebih baik nama di sertifikat pun diubah sesuai kebutuhan.

Memperhatikan Mekanisme Pencairan Aset

Apabila kamu mempunyai banyak aset di lembaga keuangan, sebaiknya pahami dengan jelas syarat administrasi. Termasuk mekanisme pencairan aset tersebut. Jangan sampai nanti harta dalam bentuk aset tersebut persyaratannya tidak diketahui. Sehingga justru mempersulit ahli waris untuk melakukan pencairan.

Memangnya kenapa si perlu menyiapkan mekanisme? Karena kebanyakan lembaga keuangan akan tetap meminta surat kuasa yang disahkan oleh notaris untuk pencairan aset. Walaupun sebetulnya nama ahli waris telah tertera jelas di kolom ahli waris. Kan bisa berabe ya kalau tidak disiapkan dengan baik.

Menyiapkan Dokumen Pendukung

Selanjutnya kamu perlu menyiapkan semua dokumen administrasi yang mendukung bagi ahli waris. Agar efisien kamu bisa mencobanya dengan menggunakan satu wadah yang tersusun rapi untuk mempermudah proses di kemudian hari. Misalnya, berupa fotokopi identitas atau syarat dalam bentuk administrasi lainnya. Kamu harus jamin ya dokumen pendukungnya tersusun rapi alias tidak terpencar-pencar apalagi hilang.

Membuat Surat Wasiat

Nah, tahapan ini pasti sudah akrab di telingamu ya. Betul sekali. Kamu perlu membuat surat wasiat. Tujuannya sederhana untuk menghindari persoalan warisan yang kerap menyebabkan keributan atau konflik. Meskipun masih berada di lingkup keluarga. Oleh karena itu, untuk menentukan porsi dan ahli waris yang sesuai kehendak pemilik harta warisan. Maka cantumkan itu semua pada surat wasiat kamu ya.

Kamu juga perlu memberikan penjelasan tentang ahli waris yang ditunjuk, berapa besar bagiannya dan apa saja aset atau harta yang diwarisi secara rinci.

Kalau ternyata ada perbedaan porsi antara satu ahli waris dengan ahli waris lainnya. Kamu perlu menjelaskan secara detail alasan pembagian tersebut. Ini penting, jangan disepelekan yak arena menghindari kebingungan dan prasangka dari ahli waris.

Menggunakan Jasa Notaris

Ajaib menyarankan kamu untuk menyewa seorang notaris. Dengan menggunakan jasa notaris maka surat-surat yang kamu buat akan memiliki dasar hukum yang lebih kuat. Jadi kalau misalnya nih terjadi sesuatu di luar rencana, maka proses hukum yang akan berlaku dengan baik dan benar.

Pada akhirnya, kepastian hukum ini akan menyediakan kemudahan pada ahli waris untuk tetap bisa mendapatkan haknya sesuai aturan yang berlaku.

Mempersiapkan Warisan dengan Tenang

Nah, kalau semua kebutuhan sudah didata dan kamu sudah memilih metode pembagian warisan maka akan lebih mudah. Kamu tinggal membuat diri tetap tenang dan teliti. Entah saat merinci aset utang piutang kamu hingga memikirkan dengan bijaksana ahli waris yang berhak mendapatkan warisan.

Pastikan tidak ada yang terlewatkan dan upayakan pembagian warisan dengan rata alias adil. Pastinya kalau di awal sudah menentukan metode pembagian warisan akan membuatmu lebih mudah dalam mengeluarkan keputusan.

Artikel Terkait