Ajaib.co.id – Aktuaria mungkin bukan istilah yang familiar di telinga masyarakat umum. Namun berkuliah di bidang ilmu ini nyatanya menjanjikan banyak prospek kerja di masa yang akan datang. Khususnya di industri asuransi dan keuangan, sejalan dengan nama lain dari jurusan ini yakni matematika asuransi.
Tidak bisa dipungkiri saat ini banyak anak muda yang mempertimbangkan program studi yang akan dipilihnya dengan pelaung kerja di masa depan. Pasalnya persaingan di dunia kerja semakin ketat sehingga sebisa mungkin mempelajari ilmu yang benar-benar prospektif dalam mendapatkan pekerjaan.
Salah satu ilmu dengan masa depan menjanjikan namun belum banyak dilirik orang adalah aktuaria. Jurusan ini khususnya cocok bagi anak muda yang menyukai matematika dan probabilitas. Kaitannya kemudian dengan statistika dan manajemen risiko.
Jurusan ini sudah lama diminati di luar negeri. Namun di Indonesia memang belum banyak peminatnya. Perguruan tinggi yang menyediakan program studi ini juga masih terbatas antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
3 Hal yang Menjadikan Kuliah Jurusan Aktuaria Adalah Pilihan Bijak Bagi Masa Depan
Apakah kamu punya adik atau kerabat sudah lulus SMA tetapi bingung soal jurusan? Di era serba digital di depan mata, rasanya kuliah jurusan komputer adalah pilihan paling aman. Namun jangan salah, ilmu tradisional seperti matematika juga masih menjanjikan kok untuk dipilih khususnya lewat program studi aktuaria.
Aktuaria adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan risiko keuangan pada masa mendatang. Di program studi ini, mahasiswa akan belajar mengenai matematika, statistika, akuntansi, kalkulus, aljabar, teori risiko, sampai dengan teori peluang. Berbagai kelasnya dihadirkan agar mahasisnya mampu untuk menguasai berbagai kompetensi tersebut.
Sebenarnya aktuaria bukan ilmu baru. Tetapi keberadaannya di Indonesia termasuk baru dibandingkan di Amerika Serikat. Bahkan tercatat baru pada tahun 2017 jurusan ini baru banyak bermunculan di universitas. Sebelumnya hanya tersedia di universitas terbuka, itu pun amat jarang.
Ilmu ini sebenarnya sangat dibutuhkan di industri keuangan. Misalnya saja untuk memberikan perhitungan aktuaria ketika pemerintah menaikkan tarif BPJS Kesehatan. Atau ketika perusahaan asuransi melakukan perhitungan untuk kebutuhan dana pensiun. Kaitannya dengan asuransi dan pertimbangan kebutuhan keuangan di masa depan memang sangat erat.
Karena itulah maka dijamin peluang kerjanya di masa depan sangat melimpah. Bahkan bisa dikatakan kebutuhannya akan sangat tinggi dan ketersediaan tenaga kerjanya di masa kini masih sangat terbatas. Terlebih lagi saat ini pemerintah mewajibkan setiap perusahaan asuransi mempunyai minimal puluhan aktuaris.
Padahal di lapangan, biasanya setiap kantor cabang rata-rata hanya memiliki satu atau beberapa aktuaris saja. Karena itu, bekerja di bidang aktuaria sangat pas bagi anak muda yang ingin merencanakan tahapan pendidikan dan dunia kerjanya dengan matang.
Nantinya sarjana aktuaria yang telah berhasil uji sertifikasi akan menyandang sebagai Aktuaris. Profesi tersebut berpotensi memiliki masa depan menjanjikan. Apalagi kalau bukan gaji perdana yang cukup tinggi. Mengapa demikian? Berikut alasannya.
Dukungan pemerintah
Pemerintah sangat mendukung ilmu Aktuaria sekaligus profesi Aktuaris. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 BAB III Pasal 16, menyebutkan perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International Association of Actuaries.
Kepmen di atas didukung oleh perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). PTN yang memiliki jurusan Aktuaria adalah Insititute Pertanian Bogor, Institute Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Ilmu Tekni Sepuluh Nopember Surabaya, dan Universitas Padjajaran. Sedangkan PTS dapat dijumpai di Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetya Mulya, dan Universitas Surya.
Peluang kerja luas
Meski ilmu ini masih asing bagi mahasiswa, tetapi peluang kerjanya sangat luas. Tak hanya di perusahaan asuransi jiwa saja. Seorang Aktuaris juga dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan.
Bahkan sektor non-keuangan pun memburu lulusan Aktuaria untuk menempati posisi Data Analyst. Saat ini banyak industri membutuhkan tenaga ini. Sehingga peluang kerjanya tidak hanya terpatok pada industri keuangan saja namun masih banyak pilihan lainnya.
Cakupan tugas aktuaris di perusahaan sektor keuangan antara lain, merencanakan dan menetapkan harga produk asuransi, manajemen risiko, memproyeksikan perkembangan perusahaan, memastikan keuangan perusahaan sehat, meninjau harga dan volume penjualan, tunjangan karyawan, dan masih banyak lagi.
Yang pasti peluang kerja kerja di bidang ini masih terbuka luas. Karena permintaan tenaga Aktuaris tinggi, namun lulusnya sedikit. Kalau kamu, adik, atau kerabatmu suka mata pelajaran menghitung, profesi ini adalah pilihan tepat, kan?
Ujian sertifikasi menambah gaji
Lulusan Aktuaria tidak serta merta menjadi Aktuaris. Ia harus lulus ujian profesi dan mendapatkan sertifikasi yang diselenggarakan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Di beberapa universitas telah bekerja sama dengan PAI. Sehingga beberapa mata ujian sertifikasi telah dilakukan ketika kuliah. Sisanya, Aktuaris dapat mengambil ujian sembari bekerja.
Tidak menutup kemungkinan, aktuaris mengambil ujian sertifikasi yang tingkatannya lebih tinggi dari sebelumnya di luar negeri. Jika lulus, posisi tawar Aktuaris di perusahaan semakin besar. Begitu pula dengan penerimaan gajinya. Karena itu, peluangmu mendapatkan gaji pertama yang fantastis amat terbuka lebar dengan mengambil studi ini.
Passing Grade Tinggi Jadi Tantangan Pertama
Matematika bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang sulit untuk dikuasai. Namun banyak pula yang kerap mempertanyakan manfaatnya sebagai bekal hidup. Kuliah di jurusan matematika memang bukan hanya sekedar bakal jadi guru saja.
Banyak pilihan karier lainnya seperti aktuaris yang memang belum begitu populer. Hanya saja, untuk bisa masuk dalam jurusan ini biasanya cukup sulit. Pasalnya, passing grade untuk jurusan ini di berbagai universitas tergolong tinggi.
Aktuaria mendominasi jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Sains dan Teknologi (Saintek), berdasarkan data SBMPTN 2019. Di Universitas Indonesia, jurusan Akturia menduduki posisi ketiga jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Saintek. Nilai rata-rata UTBK untuk jurusan Aktuaria yaitu 716,32, UTBK terendah/passing grade: 681,72, dan UTBK tertinggi: 782,33.
Sedangkan di Universitas Gadjah Mada, jurusan Ilmu Akturia menduduki posisi ketiga jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Saintek. Nilai rata-rata UTBK untuk jurusan Aktuaria yaitu 685,55, UTBK terendah/passing grade: 665,53, dan UTBK tertinggi: 732,55.
Karena itu, sepertinya kamu harus bekerja keras untuk bisa menjadi pemenang dibandingkan peserta lainnya. Namun menilik proyeksi kerjanya di masa depan, rasanya sedikit kerja keras di awal bukan masalah. Mungkin kamu harus meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar dan berlatih namun demi masa depan yang lebih baik tentu itu hal yang mudah dilakukan.
Kelebihan lainnya dari berkuliah di jurusan ini tentu saja kamu bisa menerapkannya untuk kehidupan pribadi. Tidak perlu jasa konsultasi perencana keuangan profesional untuk membantumu merancang keuangan di masa depan. Kamu bisa memutuskan berbagai hal sendiri dengan probabilitasnya berdasarkan pertimbangan yang ada.
Tertarik belajar ilmu aktuaria? Mungkin profesi ini masih asing. Tetapi jika kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, jenjang karir dan gaji tinggi ada di tangan. Masa depanmu akan menjanjikan.