Ajaib.co.id – Pedoman screen time anak perlu diperhatikan agar tetap pada porsi yang tepat. Selain memiliki dampak positif, penggunaan gadget juga memiliki risiko jika dilakukan berlebihan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui kapan anak mulai screen time dan berapa lama screen time yang diperbolehkan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada era digital seperti saat ini kehidupan sehari-hari sangat lekat dengan gadget, termasuk pada anak-anak. Kesibukan orang tua sering kali menjadi alasan untuk membiarkan anak menatap layar gadget. Apa lagi ketika anak mulai rewel, banyak orang tua yang menjadikan screen time sebagai cara untuk menenangkan anak yang rewel.
Ketika anak mulai memasuki usia sekolah, penggunaan gadget semakin sulit dihindari. Terutama dengan adanya metode belajar secara online yang mengharuskan anak untuk menggunakan gadget seperti laptop dan smartphone.
Pedoman screen time anak perlu dipatuhi untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan. Sebenarnya apa itu screen time dan apa saja bahaya screen time berlebihan? Ketahui juga pedoman screen time anak menurut WHO dalam penjelasan berikut.
Pengertian Screen Time dan Dampak Negatif yang Ditimbulkan
Screen time adalah istilah yang merujuk kepada lamanya durasi waktu yang digunakan untuk menatap layar elektronik, termasuk layar televisi, smartphone, laptop, tablet digital, video game, dan lain-lain. Lamanya screen time pada setiap jenjang usia berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan penelusuran dari halaman Healthline Parenthood, terdapat beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari screen time yang terlalu lama. Berikut ini bahaya screen time berlebihan yang perlu diwaspadai:
- Kecanduan sehingga sulit lepas dari penggunaan gadget.
- Membuat anak kesulitan berkonsentrasi dan mengalami masalah tidur.
- Menurunkan kemampuan kognitif pada anak dan menimbulkan gangguan perilaku.
- Menjadikan anak sulit berempati terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.
- Menghambat perkembangan bahasa pada anak.
Dampak negatif screen time tidak dapat dianggap sepele. Pembatasan screen time pada anak perlu dilakukan sejak dini karena berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan kesehatan dalam jangka panjang.
Pedoman Screen Time Anak Menurut WHO
World Health Organization atau WHO telah memberikan rekomendasi tentang pedoman screen time anak. Tentu saja hal ini bukan tanpa alasan. WHO menyoroti fenomena screen time berlebihan yang semakin sulit terbendung pada anak-anak.
Dilansir dari Asianparent, berikut ini pedoman screen time anak menurut WHO yang perlu dipatuhi.
– Pedoman Screen Time untuk Bayi Usia Dibawah 1 Tahun
Bayi usia dibawah satu tahun sebaiknya tidak diberikan screen time. Sebagian besar waktu bayi idealnya digunakan untuk tidur. Pada usia 0-3 bulan disarankan bayi memiliki waktu tidur setidaknya 14-17 jam setiap hari termasuk tidur siang. Pada usia 4-11 bulan waktu tidur bayi setidaknya 12-16 jam.
Pada saat bayi terjaga, sebaiknya bayi melakukan aktivitas seperti tengkurap atau tummy time setiap 30 menit. Orang tua dapat mengajak bayi bermain, mengobrol, dan membacakan dongeng.
Screen time pada bayi usia dibawah 1 tahun diperbolehkan jika memang sangat penting, misalnya melakukan video call dengan keluarga yang lokasinya jauh. Bayi boleh sesekali difoto sebagai kenang-kenangan. Namun, orang tua tetap perlu membatasi screen time pada bayi.
– Pedoman Screen Time untuk Anak Usia 1-5 Tahun
Screen time pada anak usia 1-4 tahun dianggap masih belum dibutuhkan. Namun, jika ingin memberikan screen time, sebaiknya tidak lebih dari satu jam setiap harinya. Semakin sedikit durasi screen time, maka semakin baik.
Disarankan anak untuk melakukan aktivitas fisik selama 180 menit setiap hari. Orang tua dapat mengajak anak bermain atau membacakan dongeng agar anak tidak bosan. Untuk waktu tidur, disarankan anak usia 1-4 tahun memiliki waktu tidur 10-14 jam setiap harinya termasuk tidur siang.
– Pedoman Screen Time untuk Anak Usia Diatas 5 Tahun
Pada usia di atas 6 tahun, belum ada rekomendasi khusus terkait batasan screen time pada anak. Namun, orang tua perlu memastikan bahwa waktu tidur anak tidak terganggu serta anak tetap melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Sebaiknya anak menggunakan gadget sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Penggunaan gadget pada anak-anak harus disesuaikan dengan usianya serta didampingi oleh orang tua. Selain itu, screen time perlu dijeda agar tubuh punya cukup waktu untuk beristirahat.
Tips Membatasi Screen Time pada Anak
Untuk anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget, mematuhi pedoman screen time anak menurut WHO tentu tidak mudah. Akan tetapi tetap perlu diupayakan untuk mulai membatasi screen time anak. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti.
1. Cari Tahu Apa yang Anak Tonton
Sebelum memberikan rekomendasi aplikasi atau konten yang ditonton anak, sebaiknya orang tua mencari tahu terlebih dahulu terkait muatan dan pesan yang disampaikan dalam konten tersebut. Jika memungkinkan, orang tua dapat menontonnya terlebih dahulu.
2. Temani Anak Saat Screen Time
Menemani anak saat screen time sangat bermanfaat untuk menciptakan kedekatan pada anak sekaligus mengawasi apa yang anak lihat dan dengar. Orang tua juga sebaiknya terus berinteraksi dengan anak seperti memberikan penjelasan tambahan yang diperlukan dan meminta anak menceritakan kembali apa yang ditontonnya.
3. Mengajak Anak Melakukan Kegiatan Lain
Screen time bukan satu-satunya kegiatan yang dapat menyenangkan anak. Orang tua dapat menawarkan kegiatan lain yang tak kalah serunya. Tawarkan anak untuk melakukan kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik, misalnya bermain bola, petak umpet, belajar bernyanyi, dan lain-lain.
Mematuhi pedoman screen time anak sejak dini sangat penting agar anak tidak terlalu bergantung kepada gadget. Orang tua juga perlu mengupayakan untuk meletakkan gadget ketika sedang bersama anak-anak demi menghindari dampak negatif screen time.
Penggunaan aplikasi untuk membatasi fitur jelajah yang ramah anak akan membantu orang tua dalam mengontrol screen time anak. Perkenalkan juga aplikasi atau program yang menarik sekaligus bermanfaat agar penggunaan gadget memiliki dampak yang positif.