Ajaib

Semangat Belajar di Masa Pandemi Covid-19, Ini Tipsnya!

semangat-belajar

Ajaib.co.id – Pandemi Covid-19 membuat pembelajaran tatap muka tidak dapat berlangsung. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan secara online–meski sekarang beberapa wilayah telah menerapkan pembelajaran secara hybrid. Pembelajaran secara online memiliki tantangan tersendiri bagi para pelajar. Salah satunya adalah melunturnya semangat.

Yup, semangat belajar yang menurun dialami oleh sejumlah pelajar. Suasana pembelajaran yang berganti, pengawasan yang berkurang dari sekolah hingga bertambah minimnya bertemu dengan teman-teman menjadi beberapa penyebabnya. 

Menjaga atau mengembalikan semangat belajar yang sempat drop tidaklah mudah. Namun, itu bukan berarti mustahil dilakukan. Berikut adalah sejumlah tips yang bisa dicoba agar semangat belajar tetap berkobar di masa pandemi Covid-19.

Menyusun Agenda Belajar

Jadwal pelajaran atau kuliah tersedia saat pembelajaran tatap muka. Sebenarnya, jadwal tersebut juga tetap tersaji saat pembelajaran secara online. Pada hakikatnya, pembelajaran secara online hanya ‘memindahkan’ aktivitas di sekolah atau perguruan tinggi ke rumah.

Jadwal pelajaran atau kuliah yang telah tersusun pun bisa dijadikan agenda belajar di rumah. Agenda belajar bisa disusun secara harian atau mungkin saja mingguan.

Agenda belajar ini dapat menjadi awal untuk memulai aktivitas belajar. Yang penting harus dicamkan oleh pelajar ialah pembelajaran jarak jauh bukan berarti bebas bersantai dan menunda tugas yang diberikan.

Carilah Tempat Nyaman

Fokus adalah keharusan agar bisa menyerap pelajaran dengan baik. Tapi, fokus tak akan bisa diraih tanpa tempat nyaman untuk belajar. Banyak orang yang menyukai tempat hening untuk belajar. Belajar di tempat yang berisik membuat pikiran sulit berkonsentrasi.

Kamar pribadi adalah pilihan paling logis untuk belajar. Jika belum memiliki kamar pribadi, sudut rumah atau bagian rumah yang jarang dilalui oleh anggota keluarga adalah opsi berikutnya. Tak kalah penting adalah posisi tubuh saat belajar. Cobalah mengubah posisi tubuh jika dirasa kurang nyaman atau sudah lelah.

Siapkan Perangkat yang Dibutuhkan

Belajar dari rumah memerlukan seperangkat gadget, misalnya smartphone, laptop, dan jaringan internet. Pastikan perangkat tersebut siap digunakan saat pembelajaran berlangsung, seperti daya baterai laptop yang cukup terisi untuk mengikuti webinar atau materi pembelajaran lainnya.

Tak ada salahnya juga untuk memasang perangkat tambahan pada gadget, misalnya earphone. Perangkat yang mendukung pembelajaran secara online dapat membuat pelajar menyerap materi dengan optimal.

Hindari Gangguan Belajar

Konsentrasi saat belajar bisa terganggu karena berbagai hal, contohnya pesan atau panggilan telepon yang masuk. Oleh sebab itu, upayakan untuk menyingkirkan segala hal yang berpotensi mengalihkan konsentrasi belajar, misalnya mengaktifkan silent mode pada smartphone.

Jika terpaksa, berpindah ruang boleh saja dilakukan sebagai upaya menjauhi hal-hal yang bisa menganggu konsentrasi belajar di ruangan sebelumnya.

Mengadaptasi Gaya Belajar

Gaya belajar saat offline dan online pun berbeda. Saat pembelajaran offline, pelajar menerima sebagian besar materi pembelajaran dari tenaga pengajar di kelas.

Hal ini berbeda saat pembelajaran online. Materi pembelajaran lebih sering disampaikan melalui tayangan video, slide, atau foto. Tenaga pengajar hanya sesekali memberi materi atau sekadar menyampaikan arahan lebih lanjut.

Apakah berarti buku atau media printed tidak lagi dipakai saat pembelajaran online? Jawabannya masih. Buku pelajaran, misalnya, tetap dipakai sebagai media penyampaian materi atau tugas kepada pelajar. Tenaga pengajar dapat memberikan arahan lebih jauh mengenai materi yang sedang dibahas dalam buku pelajaran tersebut.

Cari dari Berbagai Sumber Lainnya

Materi pembelajaran online bersumber dari berbagai sumber. Selain disampaikan oleh tenaga pengajar, pelajar juga bisa mencari sumber materi lain, misalnya situs internet, webinar, diskusi dan sebagainya.

Buku-buku referensi di perpustakaan pun kini bisa dipinjam secara online. Jurnal ilmiah, riset, atau hasil penelitian juga bisa diakses melalui internet dengan berbayar atau gratis. Sejumlah aplikasi belajar juga dapat menjadi opsi menambah pemahaman.  

Komunikasi dengan Pengajar dan Teman Belajar

Pembelajaran secara online menimbulkan kerentanan masalah kesehatan mental yang diderita pelajar. Komunikasi peserta didik dengan teman-temannya yang terbatas memicu rasa kesepian. Orang tua yang bekerja dari rumah juga harus membagi fokusnya untuk mendampingi anaknya belajar di rumah.

Hal ini menimbulkan kerentanan konflik dengan anak sehingga dapat mengganggu proses belajarnya. Belum lagi akses internet atau keterbatasan ekonomi keluarga untuk membeli smartphone dan perangkat internet di sejumlah daerah. Alhasil, pelajar tidak hanya kehilangan belajar materi dari sekolah, tetapi rentan kehilangan kesempatan mempelajari kemampuan sosial dari lingkungan sekitarnya.

Maka, penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan tenaga pengajar dan teman belajar. Jika dibutuhkan, orang tua juga bisa memfasilitasi grup chat khusus untuk membahas tugas yang diberikan. Komunikasi yang intens dapat mengurangi rasa kesepian dan kebosanan para peserta didik.

Jaga Kebersihan

Kebersihan juga harus diperhatikan saat pembelajaran secara online. Rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir dan rutin membersihkan perangkat belajar adalah beberapa contoh upaya menjaga kebersihan. Pelajar harus ditanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar menjadi kebiasaan sehari-hari.

Saat pembelajaran tatap muka, pelajar pun harus diingatkan agar menjaga protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak dengan teman serta tenaga pengajar. Bila perlu, bekali pelajar dengan hand sanitizer agar bisa digunakan sewaktu-waktu.

Istirahat Cukup

Istirahat juga diperlukan agar bisa menyerap materi pembelajaran secara maksimal. Maka, jangan memforsir waktu belajar. Beristirahat sejenak setelah satu jam belajar dapat membantu tubuh dan pikiran untuk refresh. Tidur rutin sekitar delapan jam sehari pun bisa menjaga tubuh dan pikiran tetap segar untuk menerima materi pembelajaran.

Artikel Terkait