Ajaib.co.id – Penjelasan singkat mengenai modal sosial yang berupa unsur, komponen, hambatan, dan cara penerapannya yang baik dan benar.
Bahasa paling mudahnya, modal sosial adalah konsep yang tujuannya untuk menekankan pentingnya kontak sosial antara kelompok dan dalam kelompok. Artinya jejaring sosial memiliki nilai yang saling berkaitan dan tidak selalu merusak seperti yang dipikirkan banyak orang.
Atau dalam istilah lain bisa dipahami sebagai sumber daya yang dimiliki masyarakat dalam bentuk norma-norma maupun nilai-nilai yang memfasilitasi dan membangun kerja sama lewat jaringan interaksi dan komunikasi yang kondusif dan harmonis.
Artinya konsep ini mampu memberi kekuatan atau daya dalam beberapa kondisi-kondisi sosial dalam masyarakat. Konsep ini juga menekankan bahwa jejaring sosial harus mengarah pada peningkatan produktivitas, baik individu, tim, maupun organisasi. Istilah ini sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai bentuk dan berbagai disiplin ilmu.
Misalnya saja Bank Dunia menggunakan istilah ini untuk mendefinisikan pembangunan sosial dan ekonomi.
Unsur dan Komponen Modal Sosial
Paling tidak ada tiga unsur, komponen, sumber daya, dan elemen penting dalam konsep ini adalah:
1. Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan sendiri pada dasarnya berfungsi untuk mereduksi atau meminimalisasi bahaya yang berasal dari aktivitas tertentu. Dan kepercayaan ini pada umumnya terikat bukan kepada risiko, melainkan kepada berbagai kemungkinan.
Kepercayaan mampu memperbesar kemampuan manusia untuk bekerjasama. Bukan didasarkan pada kalkulasi rasional kognitif. Melainkan melalui pertimbangan dari suatu ukuran penyangga antara sebuah keinginan yang sangat dibutuhkan dan harapan secara parsial akan mengecewakan.
Sementara itu, kerjasama tidak akan pernah terjalin jika tidak didasarkan atas adanya rasa saling percaya diantara sesama pihak yang terlibat. Di sisi lainnya, kepercayaan bisa meningkatkan toleransi terhadap ketidakpastian.
2. Nilai dan Norma (Norms)
Nilai dan norma adalah hal mendasar yang terdapat pada proses interaksi sosial. Nilai dan norma ini mengacu pada bagaimana seharusnya individu bertindak di dalam masyarakat. Norma sendiri merupakan bagian dari modal sosial. Terbentuknya norma tidak diciptakan oleh birokrat atau pemerintah.
Terbentuknya norma justru melalui tradisi, sejarah, dan tokoh kharismatik yang membangun suatu tata cara berperilaku seseorang atau suatu kelompok masyarakat. Yang didalamnya akan timbul secara spontan dalam kerangka menentukan tata aturan yang bisa mengatur kepentingan pribadi maupun kelompok.
3. Jaringan Sosial (Networks)
Jaringan bisa terbentuk karena berasal dari daerah yang sama, kesamaan agama atau kepercayaan politik, hubungan genealogis, dan lain sebagainya. Sementara itu, pembentukan jaringan masyarakat untuk memperoleh modal sosial perlu diorganisasikan dalam suatu instansi dengan perlakuan khusus. Artinya masyarakat yang sehat cenderung memiliki jaringan-jaringan sosial yang kokoh.
Sementara itu, kelompok sosial ini umumnya terbentuk secara tradisional atas dasar kesamaan garis keturunan atau repeated sosial experiences. Selain itu juga bisa terbentuk karena kesamaan kepercayaan pada dimensi kebutuhan atau religious beliefs yang cenderung memiliki kohesif tinggi. Namun di sisi lain, rentang jaringan maupun trust yang terbangun sangat sempit.
Hambatan untuk Penciptaan Modal Sosial
Mungkin saja akan ada cukup banyak alasan yang bisa bertindak sebagai penghambat penciptaan atau pengembangan konsep ini. faktor-faktor ini pun bervariasi di seluruh geografi dan budaya. Misalnya saja di negara dunia ketiga atau negara berkembang.
Di negara-negara dunia ketiga atau negara-negara berkembang, jejaring sosial tetap berinti di sekitar keluarga dan identitas saja. Hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali penciptaan modal sosial lintas keluarga dan kasta. Kondisi seperti ini disebabkan oleh ketidakpercayaan antara dua keluarga atau strata yang sebenarnya justru bisa merugikan gagasan konsep ini.
Padahal ada cukup banyak bukti kuat yang menunjukkan jika konsep ini justru mampu membuat masyarakat maupun individu menjadi makmur secara ekonomi. Selain itu juga memungkinkan pembangunan menjadi lebih stabil.
Bahkan Bank Dunia sendiri percaya jika konsep ini ketika diterapkan dengan tepat akan mampu meningkatkan kemakmuran dan keberlanjutan proyek. Hal ini mereka yakini bisa dicapai lewat kolaborasi upaya masyarakat dan kemampuannya untuk melakukan kerja sama.
Hal ini sekaligus juga mempromosikan transparansi yang lebih besar dalam sistem keseluruhan. Selain itu juga akan menumbuhkan ikatan yang lebih baik serta meningkatkan akuntabilitas secara keseluruhan.
Penerapan Modal Sosial
Jika dilihat dari fungsinya, fungsi modal sosial adalah sebagai alat untuk menyelesaikan konflik di dalam masyarakat. Untuk memberikan kontribusi tersendiri bagi terjadinya integrasi sosial.
Selain itu juga berfungsi untuk membentuk solidaritas sosial masyarakat dengan pilar kesukarelaan. Untuk membangun partisipasi masyarakat. Sebagai pilar demokrasi dan menjadi alat tawar menawar pemerintah.
Konsep ini sejatinya sudah memperoleh dasar yang signifikan sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan kualitas serta efektivitas secara keseluruhan. Khususnya yang melibatkan aksi masyarakat dalam skala besar.
Sampai saat ini, sudah banyak organisasi yang sudah merancang konstruksi praktis untuk membuat ide tersebut menjadi layak. Misalnya saja seperti Bank Dunia yang mengembangkan SCIF (Social Capital Implementation Framework).
SCIF ini merupakan kerangka kerja implementasi dari konsep ini. Bank Dunia sengaja merancangnya untuk mengakses bagaimana konsep ini bisa digunakan dalam operasi.
Nah, agar konsep ini layak secara praktis, bisa dipecah menjadi lima elemen. Baik ditingkat praktis maupun operasional. Kelima elemen tersebut meliputi grup dan jaringan, kepercayaan dan solidaritas, aksi kolektif dan kerjasama, kohesi sosial dan inklusi, informasi dan komunikasi.
Dengan memecah secara efektif ke dalam lima lapisan tersebut, maka masing-masing lapisan bisa diadministrasikan secara terpisah dan dimasukkan ke dalam operasi. Elemen-elemen tadi sangat penting untuk pengembangan modal sosial sekaligus memberikan pedoman di daerah tersebut pada tingkat operasi.