Ajaib.co.id – Bicara soal unit reksa dana tak bisa lepas dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Besarannya sangat menentukan bagi seorang investor yang ingin membeli reksa dana. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap dari Ajaib di bawah ini.
Apa itu Reksa Dana?
Reksa dana adalah investasi pemodal yang cocok dilakukan oleh pemodal kecil atau pemodal yang tidak memiliki banyak waktu untuk menghitung investasi mereka. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) reksa dana sendiri adalah instrumen investasi yang bertujuan untuk menghimpun dana milik masyarakat untuk dikelola oleh badan hukum berwenang yang biasa disebut dengan Manajer Investasi.
Dana ini kemudian akan diinvestasikan ke dalam berbagai jenis surat berharga antara lain obligasi, saham, maupun jenis reksa dana pasar uang. Untuk berinvestasi di dunia reksa dana, modal yang diperlukan relatif lebih kecil dibandingkan investasi saham. Reksa dana juga cocok dilakukan oleh masyarakat yang belum mengerti sepenuhnya tentang dunia investasi. Karena ada orang yang lebih ahli yang menjalankan sistem investasinya. Bisa dikatakan bahwa investasi dalam reksa dana ini memiliki risiko yang kecil, tapi harus diingat bahwa risiko itu tetaplah ada.
Berbeda dengan berinvestasi pada saham, sebagai investor kamu juga harus memiliki kemampuan untuk trading dan memahami kondisi pasar. Karenanya, pemantauan portofolio efek pada pasar saham juga harus dilakukan rutin selama hari bursa berjalan.
Investor reksa dana tidak perlu langsung terjun ke pasar modal dan mengecek kondisi bursa setiap waktu selayaknya investor saham, karena telah ada Manajer Investasi untuk mengelola investasi. Meskipun begitu, sangat dianjurkan bagi investor reksa dana untuk rutin melakukan pengecekan dan menganalisis kinerja produk reksa dana tempat ia menanamkan modal, meskipun tidak harus setiap hari.
Mereka yang berinvestasi di reksa dana juga berhak mendapatkan portofolio investor seperti yang dimiliki oleh para investor saham.
Mengapa reksa dana ini termasuk murah? Karena dengan modal Rp100.000 saja kamu bisa menjadi investor reksa dana, bahkan ada juga yang jumlah modalnya hanya Rp50.000. Jumlah dananya memang dibuat semurah mungkin karena ingin menarik pemodal masyarakat sebanyak-banyaknya.
Jangan kaget dulu, di Ajaib kamu bahkan bisa berinvestasi di produk-produk reksa dana unggulan hanya dengan modal awal Rp10.000! Lalu, sistem kerja menjadi investor di reksa dana sendiri adalah investor tidak diharuskan memantau kinerja investasinya karena sudah dilakukan manajer investasi yang sudah menjalankan semuanya.
Apa itu Unit Reksa Dana?
Jika kamu membeli reksa dana, maka ada satuannya yaitu unit penyertaan. Jadi, unit penyertaan reksadana adalah satuan yang digunakan dalam investasi reksadana. Unit penyertaan ini yang dihitung dalam kepemilikan reksadana kita.
Banyaknya unit penyertaan dari satu reksa dana yang beredar bisa menjadi satu indikator bahwa reksa dana banyak dibeli atau disukai oleh masyarakat. Namun, hal ini tidak menjamin kinerja reksadana.
Selanjutnya, reksadana juga ada harganya, yang biasa disebut dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP). Mungkin untukmu yang baru masuk ke dunia reksa dana, istilah NAB ini masih cukup asing. NAB adalah total keseluruhan kekayaan bersih reksa dana. NAB dihitung setiap hari bursa.
Setiap baru diluncurkan, harga reksa dana ditetapkan Rp1.000 per unit dan bisa berubah naik atau turun seiring dengan kinerja reksadana. Selanjutnya, perhitungan harga reksa dana dilakukan setiap hari bursa dan dilakukan oleh Bank Kustodian. Misalnya, kamu mau membeli reksa dana senilai Rp100.000. Harga atau NAB/UP reksadana hari ini adalah Rp1.000, maka kamu akan mendapatkan 100 unit penyertaan.
Nah, yang termasuk dari total kekayaan bersih ini adalah seluruh aset investasi yang dimiliki oleh seseorang seperti saham, obligasi, deposito, dividen dari saham, dan berbagai macam aset investasi lainnya.
Kenapa penting untuk memahami unit reksa dana? Karena hal ini akan mempengaruhi transaksi kamu. Ketika kamu akan membeli suatu produk reksa dana, kamu perlu mengetahui NAB/UP dari produk reksa dana tersebut agar kamu tahu modal yang kamu miliki dapat membeli berapa jumlah unit penyertaan.
Sekarang kamu pasti sudah sedikit memahami tentang apa itu unit reksa dana. Namun yang perlu diketahui dari harga reksa dana per unit ini bukan menunjukkan keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh investor reksa dana.
Keuntungan reksa dana dihitung dari hasil penjualan nilai investasi reksa dana dengan modal awal saat berinvestasi. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa reksa dana pun memiliki risiko. Risiko yang umumnya terjadi itu adalah berkurangnya unit penyertaan, risiko ini diakibatkan dari menurunnya harga dari reksa dana itu sendiri akibat dari penjualan yang terjadi secara terus-menerus oleh para investor.
Laporan Reksadana
Sebelum membeli dan berinvestasi reksa dana, kamu harus memahami dan membaca sejumlah laporan penting yang membahas kinerja dan operasional reksa dana, yaitu:
1. Prospektus Reksa Dana
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak dan digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan pada Reksa Dana. Singkatnya, prospektus menguraikan segala informasi mengenai instrumen investasi yang penting di reksa dana.
Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan oleh manajer investasi termasuk informasi yang dicantumkan dalam prospektus reksadana. Misalnya, satu produk reksa dana ditawarkan oleh manajer investasi hingga unit penyertaan mencapai 10 miliar unit. Jika reksa dana tersebut disukai masyarakat, bisa saja unit penyertaannya laris dan habis sehingga perlu ditambah.
JIka unit penyertaan yang ditawarkan habis, manajer investasi akan mengajukan penambahan unit penyertaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas reksadana. Pengajuan penambahan unit penyertaan ini umum dan wajar terjadi bila produk reksadana disukai oleh masyarakat.
2. Laporan Keuangan dan Tahunan
Reksa dana yang dikelola Manajer Investasi harus membuat Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan setiap tahunnya. Di mana, laporan ini wajib diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
3. Fund Fact-Sheet
Setiap bulannya, manajer investasi akan merilis Fund Fact Sheet Reksadana untuk pemegang unit atau calon investor. Di mana, laporan ini akan menunjukkan kinerja reksa dana yang ditunjukkan setiap bulan, alokasi di instrumen investasi yang material, biaya reksadana, dan hal-hal penting lainnya.
Biaya Reksadana
Dalam pengelolaan reksa dana terdapat sejumlah biaya yang tidak semuanya ditanggung oleh kamu sebagai investor. Namun, akan dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Biaya yang menjadi beban Manajer Investasi
- biaya persiapan;
- biaya administrasi;
- biaya pemasaran;
- biaya pencetakan; dan
- biaya distribusi Prospektus pertama kali.
2. Biaya yang menjadi beban reksa dana
- biaya pengelolaan Manajer Investasi;
- biaya Bank Kustodian;
- biaya asuransi, jika ada;
- biaya transaksi;
- biaya pembaharuan Prospektus dan pendistribusiannya;
- biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa Laporan Keuangan Tahunan Reksa Dana; dan
- biaya-biaya lain yang ditetapkan dalam kontrak
3. Biaya yang menjadi beban pemodal
- biaya penjualan, jika ada;
- biaya pembelian kembali (pelunasan), jika ada;
- biaya transfer pembelian kembali (pelunasan), jika ada; dan
- pajak yang berkenaan dengan pemodal, jika ada.
Reksa Dana, Tetap Kokoh Jadi Pilihan Selama Pandemi
Memiliki unit reksa dana masih jadi pilihan bijak selama masa pandemi. Tren positif pada kinerja reksa dana selama lima bulan berturut-turut membuat instrumen investasi kolektif ini masih prospektif untuk menjadi alternatif investasi.
Dengan demikian, untuk Investor yang lebih agresif, dapat secara perlahan melakukan akumulasi portfolio pada reksa dana saham karena reksa dana saham masih berpotensi naik seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang didukung dengan pembukaan kembali ekonomi serta pemulihan indeks PMI Manufaktur.
Nah, bagi kamu yang ingin berinvestasi, kamu bisa menghubungi agen penjual atau memulainya langsung lewat aplikasi Ajaib. Untuk menggunakan aplikasi ini, kamu hanya perlu mendownload dan mendaftar yang bisa dilakukan secara online.
Untuk mulai berinvestasi reksa dana di Ajaib, kamu bisa memulainya dengan modal Rp10 ribu. Selain itu, kamu juga bisa melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko. Karena di sini tidak hanya reksa dana saja, kamu juga bisa memulai investasi saham dengan modal mulai dari Rp100ribu. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi sekarang!