Berita

Mendesak! Uji Coba Vaksin Covid-19 Banjir Pesanan

Dunia Hari Ini

Ajaib.co.id –  Sebuah perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca PLC, sedang dalam pembicaraan dengan beberapa negara terkait pemesanan vaksin Covid-19.

AstraZeneca merupakan perusahaan farmasi hasil merger antara perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania, Zeneca Group PLC. Chief Executive Officer (CEO) AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan bahwa negara-negara yang melakukan negosiasi pemesanan tersebut ialah Jepang, Rusia, Brasil, dan China.

Kini perusahaan siap mempublikasikan hasil dari tes covid-19 tahap pertama. Regulator Inggris, Badan Pengawas Obat-Obatan dan Produk Kesehatan (Medicines and Healthcare products Regulatory Agency/MHRA) telah menyetujui dimulainya uji coba fase III vaksin perusahaan setelah penelitian menunjukkan adanya kemanjuran dan keamanan atas vaksin milik AstraZeneca.

Mengutip berita CNBCIndonesia, manajemen AstraZeneca sebelumnya berencana memproduksi 2 miliar dosis vaksin virus corona (Covid-19), termasuk 400 juta untuk AS dan Inggris, serta 1 miliar untuk masyarakat di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Soriot, kepadaCNBC International mengatakan perusahaan berencana mulai mendistribusikan vaksin ke AS dan Inggris pada September atau Oktober mendatang, dengan kesiapan pengiriman secara stabil pada awal 2021.

Soriot mengatakan distribusi vaksin itu tergantung pada uji klinis yang berlangsung pada Agustus mendatang. Uji klinis dan pembuatan vaksin akan dilakukan secara bersamaan, yang merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk industri farmasi karena risiko memproduksi obat corona yang mungkin tidak berfungsi.

Uji Coba Vaksin di Berbagai Negara

Beberapa negara diketahui mengembangkan vaksin agar hidup normal dapat kembali lagi sehingga ketika keluar rumah tidak perlu menggunakan masker (kecuali sedang sakit) atau menjaga jarak sosial (social distancing).

World Health Organization (WHO) mengatakan ada 10 vaksin setidaknya yang sedang diujicobakan ke manusia. Beberapa lembaga tersebut yakni, Universitas of Oxford; CanSino Biological; dan Moderna.

Lalu Wuhan Institute of Biological Products dengan dua jenis vaksin; Sinovac; Novavax; BioNTech; Institute of Medical Biology; dan Inovio Pharmaceuticals.

Uji coba vaksin yang dilakukan lembaga-lembaga tersebut tidak begitu saja diterima, melainkan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. CNBCIndonesia memberitakan tahapan-tahapan dalam pengembangan vaksin covid-19. Pertama, yakni membuat kandidat vaksin. Kedua, uji coba ke binatang. Ketiga, uji coba ke manusia dalam jumlah kecil (fase 1).

Keempat, uji keamanan dan kemanjuran obat ke manusia dalam menengah (fase 2). Keenam, uji keamanan dan kemanjuran dalam jumlah besar (fase 3). Ketujuh, persetujuan peraturan final dan pembuatan pabrik sambil mendaftarkan vaksin di setiap negara.

“Jika semua berjalan dengan baik, akhir tahun kita akan mendapat jawaban vaksin mana yang bekerja untuk lawan corona,” ujar John Mascola, direktur National Institute of Health (NIH), seperti dilansir dari AP.

Berikut tiga vaksin yang akan melakukan uji klinis fase 3 bulan depan:

Oxford-AstraZeneca

Vaksin dikembangkan Universitas of Oxford dengan nama AZD1222. Saat ini sedang dilakukan uji obat di sekitar 10.000 sukarelawan dewasa. AstraZeneca menyatakan sejauh ini uji coba dinilai “aman dan ditoleransi dengan baik”.

Perusahaan ini berencana untuk melakukan uji klinis fase tiga bulan Juli pada 50.000 sukarelawan di mana 2.000 di antaranya adalah warga Brasil. Tim peneliti Oxford sendiri memprediksi vaksin akan ditemukan pada September 2020.

Sinovac

Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun, menunjukkan vaksin buatan Sinovac berhasil membentuk antbodi penawar pada 90% sukarelawan.

Bulan depan perusahaan China ini akan melakukan uji klinis fase tiga pada sejumlah besar relawan di mana 9.000 di antaranya adalah warga Brasil. Jika vaksin ini efektif sebagian vaksin akan diproduksi di Brasil pada kuartal I-2021.

Moderna

Moderna merupakan perusahaan AS yang mengembangkan vaksin Covid-19 dengan nama mRNA-1273. Otoritas kesehatan AS telah memberikan izin kepada Moderna untuk melakukukan uji klinis fase 3, ditargetkan uji ini dilakukan pada 30.000 sukarelawan.

Indonesia Ikut Kembangkan Vaksin Covid-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito seperti diberitakan kompas.com mengatakan, Indonesia menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.

“Upaya untuk mengembangkan vaksin juga melalui kerja sama bilateral dengan pemerintah China melalui perusahaan Sinovac,” kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers di hadapan media luar negeri di kanal youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020).

Wiku menambahkan, saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.

Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.

“Sejumlah penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakteristik virus corona di Indonesia,” lanjut dia. Sebelumnya, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Aru Sudoyo menyampaikan bahwa LBM Eijkman ikut serta dalam menemukan dan membuat vaksin Covid-19.

Hera menyebutkan, sambil menunggu ketersediaan vaksin, semua elemen masyarakat harus tetap menerapkan protokol hidup sehat, serta menjaga jarak dan interaksi sosial. Sampai saat ini sudah ada 115 kandidat vaksin dari seluruh dunia untuk Covid-19. Delapan di antaranya siap untuk uji klinik, dan dua sudah siap untuk diuji di Indonesia.

Artikel Terkait