Saham

Mekanisme Permintaan dan Penawaran Harga di Pasar Saham

Mekanisme Permintaan dan Penawaran Harga di Pasar Saham

Ajaib.co.id – Semua orang tahu bahwa harga saham tercipta dari pertemuan antara permintaan dan penawaran. Ada satu penjual dan satu pembeli dalam setiap transaksi. Harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli itulah yang menjadi harga saham tersebut. Tetapi, bagaimana persisnya mekanisme permintaan dan penawaran di pasar saham, mengingat ada banyak sekali pembeli dan penjual yang tidak saling bertatap muka?

Pertama-tama, kamu harus mengetahui adanya dua jenis harga di pasar saham. Kedua jenis harga tersebut adalah harga permintaan (bid) dan harga penawaran (ask atau offer). Berikutnya, kamu perlu mengenal harga mana yang berlaku ketika order investor untuk suatu saham diproses secara elektronik. Harga yang berlaku itulah yang akan menjadi harga pasar bagi saham tersebut.

Hukum Permintaan & Penawaran

Hukum permintaan dan penawaran menjelaskan hubungan antara penjual dan pembeli. Ada dua klausa inti dari hukum permintaan dan penawaran.

  1. Jika persediaan tinggi dan penawaran rendah, maka harga akan turun.
  2. Ketika penawaran tinggi dan persediaan rendah, maka harga pun akan naik.

Hukum permintaan dan penawaran diibaratkan seperti jungkat-jungkit. Hal ini karena ketika perubahan penawaran atau permintaan mengubah harga. Selanjutnya, perubahan harga memengaruhi penawaran dan permintaan suatu barang atau jasa. Kemudian, hal itu menciptakan keseimbangan, setidaknya untuk sementara, dari waktu ke waktu.

Hubungan Permintaan & Penawaran Harga Saham

Pada dasarnya, hukum permintaan dan penawaran di pasar saham memiliki prinsip yang sama dengan pasar barang dan jasa. Hukum memengaruhi pasar saham dengan menentukan harga masing-masing saham yang membentuk saham.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah faktor yang memengaruhi permintaan saham. Tentunya faktor yang memengaruhi adalah data ekonomi, suku bunga, dan hasil perusahaan.

Di mana, data ekonomi mengungkapkan informasi tentang keadaan ekonomi secara umum. Sedangkan suku bunga menjadi acuan tinggi rendahnya permintaan untuk saham.

Perlu diingat bahwa peningkatan suku bunga menandakan penurunan permintaan saham. Laba, penjualan, margin dan prospek perusahaan menjadi indikator penghitungan volatilitas seseorang untuk membeli saham.

Kecepatan perubahan permintaan dan persediaan saham berbeda. Permintaan saham akan relatif lebih cepat berubah seiring dinamika pasar, kondisi ekonomi, hasil perusahaan, dan kebijakan bank sentral. Namun, persediaan saham cenderung berubah pada kecepatan glasial.

Mengetahui Beda Harga Bid & Ask dalam Saham

Setiap pasar pasti memiliki harga bid dan ask masing-masing. Bid adalah harga tertinggi di mana pembeli (buyer) bersedia untuk membeli suatu saham. Sedangkan ask adalah harga tertinggi di mana para penjual (seller) bersedia untuk menjual sahamnya.

Ketika kamu menilik order book saham mana pun pada jam-jam perdagangan bursa, kamu akan menyaksikan adanya bid dan ask pada beberapa tingkat harga yang berbeda-beda. Bid berada pada baris sisi kiri, sedangkan ask berada pada baris sisi kanan. Tampilan serupa akan terlihat dalam order book di semua platform trading saham yang disediakan oleh sekuritas manapun.

Perbedaan Harga Bid dan Ask

Mengapa bisa ada bid dan ask pada tingkat harga berbeda-beda? Ini karena para investor berniat untuk membeli atau menjual saham pada tingkat harga berbeda-beda pula. Jumlah saham yang bersedia dibeli atau dijual oleh para investor pun berbeda-beda, terlihat pada baris bid lot dan ask lot yang berdampingan dengan setiap tingkat harga dalam order book.

Kalau begitu, bagaimana bisa terjadi kesepakatan pembeli dan penjual yang menciptakan harga pasar? Kesepakatan terjadi ketika ada pembeli yang bersedia untuk membeli pada tingkat harga ask tertinggi, atau ketika ada penjual yang bersedia menjual sahamnya pada tingkat harga bid tertinggi. Pada saat itu, order akan langsung diproses secara elektronik.

Konsekuensi dari pemrosesan order tersebut antara lain:

  1. Apabila order diproses ketika penjual bersedia melepas sahamnya pada tingkat harga bid yang lebih rendah dari harga saat ini, maka harga saham akan tercatat mengalami penurunan.
  2. Apabila order diproses ketika pembeli bersedia memborong saham pada tingkat harga ask yang lebih tinggi dari harga saat ini, maka harga saham akan tercatat mengalami kenaikan.
  3. Apabila order diproses pada tingkat harga bid maupun ask yang sama dengan harga saat ini, maka harga saham tidak mengalami perubahan.
  4. Apabila tidak ada order yang diproses pada tingkat harga berapapun, maka harga saham juga tidak akan mengalami perubahan.

Contoh Transaksi Saham

Masih bingung tentang permintaan dan penawaran di pasar saham? Untuk memperoleh gambaran lebih konkret, mari menengok sebuah ilustrasi skenario transaksi saham Kimia Farma (KAEF) yang mungkin terjadi berdasarkan bagian order book yang dibingkai merah di bawah ini.

Contoh Transaksi Saham

Umpama investor A menjual 30 lot saham Kimia Farma (KAEF) pada tingkat harga 2.790. Harga tersebut akan masuk ke dalam baris ask pada order book. Karena sudah ada orang lain yang menjual 187 lot saham KAEF pada tingkat harga yang sama, maka 30 lot saham yang ditawarkan oleh investor A akan meningkatkan jumlah ask lot pada order book menjadi 217. Order jual investor A akan “antri” di belakang orang lain yang sudah lebih dulu menjual saham KAEF pada tingkat harga 2.790 itu.

Seandainya investor B berkeinginan membeli saham KAEF sebanyak 200 lot pada harga 2.790, maka ia bisa jadi memborong semua lot yang ditawarkan orang lain dan investor A. Tapi, tidak semua lot yang ditawarkan oleh investor A tersebut sukses terjual. Ingat, investor A tadi masuk antrian paling akhir di tingkat harga 2.790.

Setelah pemrosesan order investor B, harga saham KAEF saat ini akan naik dari 2.780 menjadi 2.790. Jumlah lot yang ditawarkan oleh investor A akan tercatat sukses terjual sebanyak 13 lot, sedangkan 17 lot sisanya tetap tercatat dalam baris ask lot pada order book.

Investor A dapat membiarkan saja order jualnya terbuka seperti itu hingga ada orang lain yang bersedia membeli saham KAEF pada harga 2.790. Tapi kalau ia tidak mau menunggu, ia juga boleh mengubah (amend) order jual dengan menurunkan harga ke tingkat harga bid tertinggi (2.770). Setelah itu, semua order jual investor A akan langsung diproses.

Dinamika Permintaan dan Penawaran di Pasar Saham

Perubahan dalam order book dapat berlangsung sangat lambat maupun sangat cepat. Order book pada saham-saham gocap atau saham tidur bisa jadi kosong pada salah satu sisi, sehingga tidak terjadi perubahan apa-apa karena tak ada transaksi sama sekali. Tapi order book pada saham-saham paling likuid (LQ45) bahkan bisa mengalami perubahan dalam hitungan detik. Inilah dinamika permintaan dan penawaran di pasar reguler.

Perubahan akan berlangsung lebih cepat ketika ada pemain besar yang masuk ke suatu saham. Kamu dapat mengetahuinya dari perubahan lot (volume) yang mendampingi baris bid atau ask. Semakin banyak ask lot, maka makin besarlah minat jual pada suatu saham. Semakin banyak bid lot, maka makin besarlah minat beli untuk suatu saham.

Selain pasar reguler, permintaan dan penawaran saham juga dapat berlangsung di pasar tunai dan pasar negosiasi. Tapi permintaan dan penawaran di luar pasar reguler tidak akan tampil pada order book. Ketentuan permintaan dan penawaran pun bersifat khas, sehingga tidak umum dilakukan oleh investor kebanyakan. Investor perlu menghubungi sekuritas secara khusus agar dapat berpartisipasi di pasar tunai dan pasar negosiasi.

Artikel Terkait