Banking

Mau Hidup dari Bunga Deposito? Ini Rumusnya

Hidup dari Bunga Deposito

Ajaib.co.id – Menikmati masa tua, tentunya akan lebih indah jika sudah memiliki tabungan yang memadai untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Sebagai generasi milenial, kita tentunya melihat orang tua yang sudah menjalani masa pensiunnya, hidup dari bunga deposito. Namun untuk bisa hidup dari bunga deposito, tentunya nilai deposito yang disetor tidak sedikit.

Sebelum jauh membahas bagaiman rumus untuk bisa hidup dari bunga deposito, ada baiknya jika kamu mengetahui, apa itu deposito. Serta bagaimana sistem kerjanya dan keuntungan yang diperoleh dari deposito.

Deposito merupakan produk perbankan yang memiliki bentuk sangat mirip dengan tabungan pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah tingkat bunga yang lebih besar.

Bunga deposito pada umumnya lebih besar dari bunga tabungan, namun dana yang dimasukkan dalam deposito akan dikunci dalam periode tertentu.

Misalkan saja, saat ingin melakukan deposito pada periode waktu 3 bulan dengan bunga 6 persen setahun, maka dalam 3 bulan tersebut kamu tidak bisa mengambil dana deposito tersebut. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka bank akan membebankan nilai penalti berupa pengurangan bunga.

Deposito juga umumnya memiliki jangka waktu antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan sampai dengan 12 bulan.

Produk deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis melalui sistem Automatic Roll Over (ARO). ARO merupakan perpanjangan deposito otomatis setelah jatuh tempo hingga pemiliknya melakukan pencairan depositonya.

Lalu, apa yang menjadi dasar untuk melakukan investasi dalam bentuk deposito? Dalam menjalani investasi berbentuk deposito, kamu seharusnya mempertimbangkan kondisi keuangan kamu dan juga tujuan keuangan kamu.

Adapun hal yang paling mendasar saat berbicara investasi adalah terkait dengan tujuan keuangan yang akan kamu capai. Selanjutnya mempertimbangkan periode dan kondisi keuangan saat ini.

Lalu, bagaimana rumusnya untuk hidup dari bunga deposito ? Pertanyaan tersebut tentunya harus kamu jawab dengan bijak dan didasarkan pada pengeluaran bulanan kamu dan kondisi keuangan kamu.

Saat ini, ada dua deposito yang paling dikenal yakni deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposito berjangka merupakan deposito yang meletakkan dana simpanan dengan penarikan yang hanya dapat dilakukan oleh si penyimpan dana atau nasabah dengan nama yang sama.

Adapun jenis dari deposito ini tidak dapat dipindahtangankan, diperjualbelikan dan hanya dapat dilakukan pencairan apabila sudah jatuh tempo.

Sementara sertifikat deposito merupakan surat berharga keluaran bank yang hanya dapat dicairkan jika memiliki serifikat tersebut, dimana jenis ini bisa dipindahtangankan dan diperjualbelikan.

Nah, sebelum kamu memulai membuka deposito, ada baiknya jika kamu mengetahui cara menghitung bunga deposito yang akan kamu terima nantinya.

Sebagai catatan, semakin besar deposito yang kamu tanamkan, maka bunga deposito yang kamu peroleh akan semakin tinggi dan kamu bisa hidup dengan bunga deposito tersebut.

Jika kamu ingin hidup dari bunga deposito, maka ada baiknya jika kamu datang ke beberapa bank untuk menanyakan mekanisme deposito dan mengetahui perhitungan bunga yang akan kamu terima per tahunnya, apakah ini akan mencukupi kebutuhan kamu setiap bulannya.

Selain itu kamu juga bisa membantingkan bunga tertinggi dari setiap bank untuk deposito yang akan kamu tanamkan.

Adapun cara menghitung bunga deposito antara lain, mengetahui potongan pajak pada nominal – nominal tertentu yakni 20 persen atau yang lebih dikenal dengan dengan besaran Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20 persen untuk jumlah dana yang melebihi dari Rp7,5 juta, namun untuk dana yang akan didepositokan kurang dari Rp7,5 juta tidak akan dipotong PPh.

Misalkan saja, jika nasabah bernama Ani melakukan penyimpanan dana deposito sebesar Rp5.000.000, sementara temannya Budi melakukan penyimpanan deposito senilai Rp10 juta dengan masa simpanan selama 3 bulan. Keduanya memperoleh suku bunga deposito sebesar 7,5 persen.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan dalam melakukan perhitungan bunga deposito antara lain dengan cara yang cukup sederhana yakni dengan rumus jumlah uang simpanan dikali dengan bunga per tahun dikali dengan tenor deposito dibagi dengan 12 (dengan jumlah simpanan di bawah Rp 7,5 juta).

Sementara rumus yang dipakai untuk menghitung bunga deposito dengan jumlah dana lebih dari Rp7,5 juta adalah dengan cara, jumlah uang yang akan didepositokan, dikali dengan tingkat bunga deposito per tahun, lalu dikalikan dengan 80 persen, lalu dikali tenor (lama melakukan deposito dan dibagi 12.

Adapun 80 persen merupakan potongan pajak sebanyak 20 persen untuk melakukan simpanan sejumlah Rp 7,5 juta ke atas.

Nah, jika kamu ingin hidup dari bunga deposito ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk cerdas dalam memilih perbankan yang memberikan deposito. Adapun beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan kamu, antara lain :

1.   Reputasi bank

Dengan memperhatikan reputasi bank sebagai tempat kamu meletakkan dan memercayakan uang kamu, maka kamu akan lebih tenang. Adapun reputasi bank tentunya harus memenuhi standar kesehatan kesehatan perbankan, yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Ini penting untuk menghindari risiko kebangkrutan bank suatu hari nanti yang akan merugikan kamu sebagai nasabah.

2.   Suku bunga deposito

Untuk memudahkan kamu hidup dari bunga deposito kamu juga harus memperhatikan suku bunga deposito yang nantinya akan kamu peroleh.

Sebelum memutuskan akan memilih bank apa, kamu tentunya harus mengetahui suku bunga deposito yang ditawarkan. Makin tinggi bunga deposito yang ditawarkan, maka akan semakin besar keuntungan yang akan kamu dapat.

3.   Jangka waktu deposito

Hal selanjutnya yang perlu kamu pertimbangkan adalah masalah jangka waktu deposito yang harus kamu ketahui. Ini karena akan menyangkut pada besaran bunga yang akan kamu peroleh ke depannya.

Namun demikian, kamu perlu memilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan pencairan deposito kamu.

4.   Biaya deposito

Memang tidak semua bank memberlakukan biaya administrasi dan penalti ketika melakukan pencairan deposito sebelum masa jatuh tempo. Namun, ada baiknya jika kamu memastikan apakah bank memberlakukan biaya tersebut atau tidak.

Secara bijak, kamu bisa memilih mana bank yang menguntungkan bagi finansial kamu.

Artikel Terkait