Ajaib.co.id – Mahar merupakan salah satu syarat sah pernikahan yang dilaksanakan oleh Muslim. Mahar pernikahan merupakan sejumlah harta yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita.
Jumlah hartanya sendiri tidak ada ketentuan pasti, yang terpenting sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Saat ini yang banyak digunakan adalah mahar uang, tapi tidak menutup kemungkinan bentuk harta lainnya.
Mahar Uang
Namun, mahar uang yang saat ini paling banyak digunakan. Alasannya pun berbagai macam. Ini adalah alasan yang paling umum:
- Paling Mudah Didapat
Banyak hal yang harus disiapkan untuk pernikahan, tidak hanya soal mahar. Kamu akan kerepotan mengurus segala urusan untuk pernikahan ini mulai dari dokumen pernikahan, hingga bertemu dengan vendor-vendor untuk keperluan pernikahan. Untuk meringankan kerumitan ini, tentunya kamu akan lebih memilih hal yang lebih mudah untuk dilakukan.
Misalnya saja mahar. Mahar uang paling mudah didapatkan karena sudah tersedia dan dekat dengan kehidupan sehari-hari juga. Lain halnya dengan mahar berupa barang. Biasanya harus dibeli dulu di toko, itu artinya kamu harus pergi ke tempat lain lagi. Bisa dipastikan mahar berupa uang adalah yang paling praktis.
- Bisa Ditabung untuk Keperluan Nanti
Mahar berupa uang juga dipilih karena tujuannya ditabung untuk masa depan nanti. Jadi, bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga atau keperluan lain.
Sementara itu jika menggunakan mahar berupa barang seperti logam mulia, misalnya harus dijual dulu ke tempat yang menerima penjualan logam mulia. Mahar berupa uang ini dianggap yang paling mudah digunakan dalam keadaan apa pun.
- Paling Mudah Dihitung
Nilai uang sudah pasti, dan fungsinya jelas sebagai alat bayar yang paling umum digunakan oleh masyarakat luas. Kedua mempelai pun akan mudah menentukan nilai rupiah sebagai mahar yang ingin disepakati bersama untuk syarat sah nikah. Jadi, bisa mengurangi waktu diskusi yang alot.
- Paling Mudah Didesain
Mahar berupa uang juga yang paling mudah didesain. Untuk acara pernikahan yang spesial, mahar pun dihias sesuai dengan kreativitas orang yang membuatnya sehingga terlihat lebih cantik.
Mahar ini bisa dihias dengan kreasi apa pun. Paling umum dimasukkan ke kotak atau bingkai. Tidak memakan banyak tempat juga dan bisa ditumpuk asalkan tumpukannya rapi.
Tidak Boleh Sembarangan Menggunakan Uang
Walaupun begitu, penggunaan mahar uang ini harus diperhatikan karena tidak bisa digunakan dan dihias seenaknya. Pihak Bank Indonesia (BI) yang memperingatkan hal ini karena uang kertas yang diproduksi oleh negara itu tidak bisa digunakan untuk di luar fungsinya. Alasannya karena hal-hal di bawah ini:
- Tidak Boleh Dilipat
Uang sebenarnya tidak boleh dilipat karena berisiko merusak permukaannya. Fungsi dompet yang kamu miliki selain untuk menyimpan uang adalah untuk menjaga bentuk uang itu sendiri. Jadi, jika kamu berencana membuat mahar uang yang dilipat menjadi berbagai macam bentuk, lebih baik urungkan hal itu.
Lagi pula untuk mengembalikan bentuknya seperti semula pasti akan memakan waktu dan sulit. Lebih baik tidak perlu dilipat sama sekali, jika kamu ingin tetap ingin menggunakan uang yang asli.
- Tidak Boleh Rusak
Uang ini tidak boleh rusak. Jika rusak, ya kamu tidak akan bisa menggunakannya sebagai alat tukar. Menggunakan uang untuk mahar berisiko menjadikannya rusak apabila kamu menyusunnya dengan cara yang salah.
Sebenarnya penggunaan uang untuk mahar tidak ada masalah. Yang lebih sering bermasalah adalah cara penyajiannya dalam bentuk mahar itu sendiri.
- Dilindungi Undang-Undang
Uang Rupiah yang biasa kamu gunakan di Indonesia ini dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang untuk memperbanyak dengan cara ilegal dan disebarluaskan, dilarang sengaja dirusak untuk keperluan apa pun, dan harus disimpan dengan cara yang benar.
Rupiah tidak hanya menjadi alat bayar resmi yang ada di Indonesia, tapi juga menjadi simbol negara.
Dulu para pahlawan berjuang keras agar negara ini memiliki mata uang sendiri, dan menyingkirkan berbagai macam mata uang dari negara luar yang berlaku di Indonesia. Jadi, sudah seharusnya kita menghormati keberadaan Rupiah dengan cara menggunakannya secara benar dan layak.
Kalau kamu membandingkan dengan uang-uang lusuh yang beredar dengan luas di masyarakat biasanya bukan karena sengaja dirusak atau dibentuk seperti untuk keperluan mahar.
Namun karena sudah banyak orang yang menggunakannya dan sering berpindah tangan sehingga bentuknya pun lama-kelamaan berubah. Selama menggunakannya kamu wajib menjaga bentuknya dengan baik agar tetap berlaku.
Sebenarnya tidak ada salahnya menghias mahar uang agar terlihat lebih indah. Hal itu sudah sering dilakukan oleh para pasangan yang sudah melakukan pernikahan. Ada beberapa cara untuk menggunakan uang untuk mahar ini agar tetap terlihat cantik tanpa dilipat atau dikreasikan menjadi berbagai macam bentuk.
Cara yang pertama adalah hias dengan berbagai macam ornamen yang cantik dan meriah tanpa dilipat, hanya ditumpuk saja. Biasanya uang disimpan di dalam bingkai untuk menjaganya agar tidak mudah terkena debu karena dihias berhari-hari yang lalu. Ornamennya bisa apa saja, tergantung kreasimu. Ini cara yang paling aman.
Cara yang kedua adalah gunakan uang mainan untuk pengganti sementara mahar uang yang sudah ditentukan. Ini cara yang dianjurkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga uang Rupiah tidak rusak dan tetap bernilai sehingga bisa digunakan nanti. Yang terpenting kamu tidak menyalahi aturan dan menjaga bentuk uangnya.
Namun, jangan sampai kebablasan menggunakan uang mainan untuk menipu orang lain. Penggunaan uang mainan itu hanya untuk keperluan pernikahanmu saja. Semoga acara pernikahan yang akan kamu lakukan berjalan lancar ya.