Ajaib.co.id – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan kinerja negatif sejak tahun 2022 dan pernah diancam suspensi oleh BEI di 2023 lalu. Lalu bagaimana kinerja saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di akhir tahun ini? Simak analisis saham KRAS di bawah ini.
Mengenal Emiten Saham KRAS
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) adalah produsen pelat merah yang bergerak di industri baja di Indonesia. Perusahaan telah menambahkan fasilitas produksinya seperti Sponge Iron Plant, Steel Billet Plant, dan Wire Rod Plant, serta fasilitas infrastruktur tenaga listrik dan instalasi pengolahan air, Pelabuhan Khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Perusahaan dan fasilitas produksinya berlokasi di Cilegon, Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971.
Di mana, perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah sebesar 80%, dan 19,97% dimiliki oleh publik. Di bawah ini adalah beberapa data kepemilikan saham KRAS per September 2023.
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
(Serie B) – Goverment of The Republic of Indonesia (Dwiwarna) | 15.477.117.519 (Saham) | 7.738.558.759.500 (IDR) | 80,00% |
(Serie B) – Public and employees (each below 5%) | 3.869.035.380 (Saham) | 1.934.517.690.000 (IDR) | 20,00% |
(Serie B) – Purwono Widodo | 132.500 (Saham) | 66.250.000 (IDR) | 0,00% |
(Serie B) – I Gusti Putu Suryawirawan | 51.500 (Saham) | 25.750.000 (IDR) | 0,00% |
(Serie B) – Djoko Muljono | 35.000 (Saham) | 17.500.000 (IDR) | 0,00% |
(Serie B) – Agus Nizar Vidiansyah | 25.000 (Saham) | 12.500.000 (IDR) | 0,00% |
(Serie B) – Tjuk Agus Minahasa | 25.000 (Saham) | 12.500.000 (IDR) | 0,00% |
(Serie A) – Goverment of The Republic of Indonesia (Dwiwarna) | 1 (Saham) | 500 (IDR) | 0,00% |
Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir
Berikut kinerja keuangan saham KRAS dalam 5 tahun terakhir.
Komponen Laba | September 2019 | September 2020 | September 2021 | September 2022 | September 2023 |
Pendapatan usaha | US$1,05 miliar | US$938,79 juta | US$1,61 miliar | US$1,84 miliar | US$1,26 miliar |
Jumlah laba bruto | US$57,72 juta | US$112,36 juta | US$193,45 juta | US$190,97 juta | – |
Beban penjualan | US$-23.30 juta | US$-26,56 juta | US$-30,39 juta | US$-29,59 juta | – |
Jumlah laba (rugi) | US$-215,39 juta | US$-25,87 juta | US$59,54 juta | US$82,17 juta | US$59 juta |
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memprediksi kinerja bisnisnya masih akan tertekan sampai penghujung tahun ini.
Dilansir dari Kontan, pendapatan KRAS berkurang 31% year on year (YoY) menjadi US$1,26 miliar per kuartal III-2023. Bersamaan dengan itu, KRAS menderita rugi bersih tahun berjalan senilai US$59 juta, padahal sebelumnya perusahaan ini meraih laba bersih US$82 juta per kuartal III-2022.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, penurunan kinerja KRAS sejalan dengan permintaan baja domestik pada kuartal III-2023 yang mengalami koreksi 14%. Hal ini menekan harga jual komposit KRAS sebesar 17% dibandingkan periode sebelumnya.
Selain itu, insiden kebakaran yang melanda pabrik Hot Strip Mill (HSM) 1 di Cilegon pada awal Mei 2023 berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis KRAS. Ini mengingat kemampuan produksi baja KRAS menjadi lebih terbatas, yang mana berujung pada penurunan volume penjualan baja perusahaan 24% YoY menjadi 1,2 juta ton per kuartal III-2023.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi menilai, berkaca pada hasil per kuartal III-2023, pihaknya memperkirakan kinerja keuangan KRAS tidak akan sebaik capaian tahun 2022.
Asal tahu saja, pendapatan KRAS pada 2022 tercatat sebesar US$ 2,23 miliar. Perusahaan pelat merah ini juga meraih laba bersih US$ 22,64 juta.
Untuk mengisi kekosongan pasar baja domestik seiring belum beroperasinya pabrik HSM 1, KRAS berupaya melakukan kerja sama trading mill to mill dengan beberapa produsen baja di luar negeri seperti Vietnam dan Korea Selatan. Upaya ini hanya bersifat sementara demi memenuhi kebutuhan baja domestik yang terus tumbuh, termasuk untuk proyek IKN Nusantara.
Selain itu, KRAS juga akan terus memaksimalkan kinerja anak-anak usahanya seperti PT Krakatau Baja Konstruksi yang bergerak di bidang penyedia baja untuk keperluan konsumtif dan PT Krakatau Sarana Infrastruktur di bidang pengelolaan kawasan dan infrastruktur penunjang industri.
Lebih lanjut, KRAS turut melakukan restrukturisasi lanjutan. Sebelumnya, sejak 2018 sampai 2013, upaya restrukturisasi KRAS membuahkan hasil berupa penurunan utang lebih dari US$ 750 juta. Masih ada beberapa utang besar yang harus dibayar oleh KRAS yakni sekitar US$ 1,3 miliar-US$ 1,4 miliar.
Tercatat ada 10 kreditur dari perbankan nasional yang memberi sinyal positif untuk melanjutkan restrukturisasi keuangan KRAS. Selain itu, KRAS juga melanjutkan reaktivasi pabrik Iron and Steel Making (ISM) dengan menggandeng mitra strategis yakni Baowu Group Zhongnan. Dalam catatan Kontan, nilai investasi reaktivasi pabrik ISM tahap pertama bisa mencapai US$ 1,2 miliar untuk kapasitas 2 juta ton per tahun.
Strategi-strategi seperti itu tidak hanya ditujukan untuk meminimalisir risiko perlambatan kinerja pada sisa 2023, melainkan juga untuk memperbaiki kinerja KRAS pada 2024 mendatang.
Penyebab Turunnya Kinerja KRAS
Dilansir dari Investor.id, manajemen KRAS menjelaskan bahwa pasar baja internasional masih mengalami pelemahan akibat konflik negara pemasok bahan baku Rusia-Ukraina, adanya inflasi di beberapa negara, naiknya biaya produksi karena tingginya suku bunga, dan ada gangguan pasokan energi yang terjadi di beberapa negara dan dengan adanya penurunan permintaan pasar baja dalam negeri sebesar 14% di triwulan 3 tahun 2023, membuat harga jual KRAS turun 17% dibandingkan periode sebelumnya.
Kemudian dari sisi perusahaan sendiri, terdapat keterbatasan pasokan produksi baja akibat insiden di pabrik HSM#1, hal ini juga memberikan dampak terhadap volume penjualan yang turun 24% menjadi 1,2 juta ton. Dari hal tersebut membuat kinerja perusahaan mengalami penurunan.
Riwayat Pembagian Dividen Saham KRAS
Saham KRAS terakhir membagikan dividen sahamnya pada tahun 2012. Berikut riwayat pembagian dividennya.
Tahun | Dividen | Jenis | Imbal Hasil |
---|---|---|---|
2012 | 15 | Tahunan | 1,75% |
2011 | 6 | Tahunan | 0,54% |
Prospek Saham KRAS
Dilansir dari Kontan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melihat demand baja di awal tahun 2024 ini secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ini didukung oleh berakhirnya status pandemi dan stimulus pemerintah seperti proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta proyek-proyek swasta yang sempat terhenti mulai berjalan kembali.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, forecast pertumbuhan demand baja global pada tahun 2024 diperkirakan naik 1,9% dibandingkan tahun 2023. Kondisi ini tentu menjadi peluang ekspor bagi industri baja di Indonesia.
Purwono juga menambahkan bahwa target produksi dan penjualan tahun 2024 diharapkan mengalami pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan demand dan program-program pemerintah dalam mendukung industri baja nasional.
Untuk menopang demand baja nasional dan mendukung proyek-proyek strategis, KRAS pun bertransformasi menjadi perusahaan induk strategis dengan membentuk tiga subholding yang digarap tiga anak usaha, yakni PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) bergerak di bidang pengelolaan kawasan dan infrastruktur penunjang industri, PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) sebagai penyedia baja turunan untuk keperluan konsumtif, dan PT Krakatau Niaga Industri (KNI) sebagai penyedia baja untuk keperluan industri hilir.
Meski demikian, pihaknya memproyeksikan permintaan baja untuk segmen konstruksi dan infrastruktur belum akan sepenuhnya terserap dengan baik di tahun ini. Kondisi itu lantaran sejumlah proyek, termasuk pembangunan IKN baru akan ditargetkan selesai pada pertengahan atau akhir tahun 2024.
Pada tahun 2024 ini KRAS mengupayakan untuk tetap mencatat kinerja positif dengan berbagai rencana bisnis yang dapat dilakukan, di antaranya kerjasama mill-to-mill kapasitas KRAS dan group serta afiliasi, termasuk optimalisasi kinerja sub-holding. Hal ini dilakukan demi menghasilkan kinerja keuangan yang positif di tahun 2024.
Manajemen KRAS tak memerinci berapa belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan tahun ini. Purwono hanya menyebutkan capex rutin di tahun 2024 lebih difokuskan pada recovery HSM#1, sedangkan capex non rutin difokuskan pada pengembangan pada subholding Krakatau Sarana Infrastruktur sebagai penunjang bisnis KRAS.
Nah, itulah beberapa penjelasan dan analisis mengenai saham KRAS yang perlu kamu ketahui. Jadi, apakah kamu ingin wait and see saham KRAS atau mau coba peruntungan dengan membeli saham KRAS?
Jika kamu masih ingin wait and see, kamu bisa membeli saham di emiten lainnya yang memiliki kinerja terbaiknya. Pastikan juga kamu membeli saham tersebut melalui aplikasi Ajaib.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.