Berita

Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Naik 24% di Kuartal III-2021

Sumber: PP Presisi

Ajaib.co.id – Pada kuartal III-2021, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba bersih sebesar Rp334 miliar atau tumbuh sebesar 24%, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp277 miliar. Pertumbuhan ini sebagai besar ditopang oleh percepatan proyek selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Selain percepatan proyek, pertumbuhan juga ditopang usaha peningkatan kinerja operasional jasa pertambangan,” tutur Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar.

Selain kedua usaha tersebut, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), selaku anak usaha perseoran juga menyumbang pemasukan dari ventura bandara Dhoho, Kediri. Pada proyek tersebut, LMA menyumbang laba sebesar Rp64 miliar. Raihan tersebut mendorong laba bersih sebesar Rp107,4 miliar meningkat 114,4% dibandingkan tahun 2020 Rp50,1 miliar. “EBITDA juga melesat menjadi sebesar Rp 693,4 miliar (9M21) meningkat 11,2% yoy dari Rp 623,7 miliar (9M20),” ungkapnya.

Sementara itu, total aset PPRE meningkat sebesar 1,4% dari Rp6,9 triliun pada 31 Desember 2020 menjadi Rp7 triliun per akhir 30 September 2021. Peningkatan ini beriringan dengan peningkatan aset lancar sebesar 4,6% dari Rp4 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp4,2 triliun per 30 September 2021. Adapun peningkatan Investasi pada ventura bersama sebesar 123,9% dari Rp51,4 miliar pada akhir Desember 2020 menjadi Rp115,1 miliar di akhir September 2021.

Pada kuartal III-2021, jumlah utang PPRE dapat dipertahankan pada level Rp2 triliun. Utang tersebut dipergunakan untuk pembiayaan capital expenditure atau capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan perolehan proyek baru.

Di sisi lain, total ekuitas PPRE meningkat sebesar 3,1% dari Rp 2,8triliun di akhir Desember tahun lalu menjadi Rp2,9 triliun diakhir eptember 2021. “Selain berhasil meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, margin laba usaha juga meningkat dari 17,4% di periode sembilan bulan 2020 menjadi 18,2% tahun ini,” jelas Rully.

Pada kesempatan terpisah, Benny Pidakso selaku Direktur Keuangan PP Presisi mengungkapkan bahwa ROA perseroan meningkat dari 1,0% menjadi 2,0%, dan ROE meningkat dari 2,4% menjadi 4,9%.

“Dengan demikian, ruang kami untuk melakukan leveraging masih terbuka sangat luas, karena rasio net debt to equity dapat dipertahankan di kisaran 0,8X. Terbukanya ruang leveraging yang besar, menjadi sangat penting bagi pengembangan mining services nikel yang telah terbukti pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Benny.

Kemudian PPRE juga mempersiapkan belanja modal atau capex senilai Rp500 miliar di tahun 2020. Hal ini sering dengan fokus Perseroan untuk memperkuat bisnis jasa pertambangan.

Sumber: Kuartal III 2021, Laba Bersih PPRE Naik 24% Menjadi Rp 344 Miliar, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait