Investasi

Kurs Yuan Pulih dalam Sebulan Bukti Tangguhnya Ekonomi China

kurs yuan

Ajaib.co.id – Kurs yuan pulih lagi di awal Maret, bahkan melebihi nilainya pada Februari saat tertampar sentimen wabah virus Corona Wuhan, China, berkat ketangguhan bangsanya mengatasi bencana.

Dulu, kalau ingat China, kamu pasti ingat Kungfu. Akhir-akhir ini, ingat China, ingat Corona. Negara raksasa ini memang tampaknya ditakdirkan untuk menjalani situasi yang dramatis dari masa ke masa. China adalah bangsa yang besar karena jumlah penduduknya yang pekerja keras. Meskipun raksasa ekonomi, China dipersepsi sebagai masternya strategi dumping demi menjadi makmur, ketimbang penggalakan inovasi.

Kurs Yuan di Mata Dunia

Kurs yuan biasanya cenderung stabil melemah, demi mendorong produktivitas ekspor murah negara panda ini ke berbagai penjuru dunia. Keperkasaan yuan di Asia masih kalah dari Yen Jepang, yang memang diakui sebagai valuta safe heaven asal negara inovator teknologi robotik terdepan Asia bahkan dunia itu.

Namun pada pertengahan 2019 lalu, nilai yuan diperkirakan telah mencapai titik terendah, yaitu di bawah7 per 1 USD selama lebih dari 1 dekade terakhir, sehingga pemerintah China akhirnya dijuluki sebagai manipulator mata uang oleh Amerika Serikat, musuh bebuyutan perang dagangnya. Predikat itu memperuncing ketegangan hubungan antara dua raksasa ekonomi dunia itu.

Padahal, sebelumnya Beijing berupaya mencegah mata uangnya turun ke bawah ambang minimal. Namun ancaman AS berupa pemberlakuan kenaikan tarif pajak baru sebesar 10% (=USD300 miliar) terhadap produk ekspor China yang masuk ke Amerika Serikat, menjadi pendorong perubahan kebijakan.

Strategi China

Bank Rakyat China tidak independen seperti umumnya bank sentral negara lain, dan dilaporkan mendapat campur tangan ketika nilai yuan bergejolak. Pemerintah Cina membatasi pergerakan yuan terhadap USD, dan menjadikannya tidak bebas diperjualbelikan.

Julian Evans-Pritchard – Ekonom senior masalah China di Capital Economics, menyimpulkan bahwa strategi China untuk menurunkan nilai yuan adalah dengan cara mengaitkan devaluasi yuan dengan ancaman tarif baru AS. Artinya, bank sentral China sebenarnya mempersenjatai nilai tukar, meski tidak terang-terangan campur tangan memperlemah nilai mata uangnya.

Mengapa China Ingin Kurs yuan Melemah?

Pelemahan nilai yuan otomatis menjadikan harga produk ekspor China lebih murah jika dibeli dengan mata uang asing. Meskipun harga murah itu sepintas tampak menguntungkan bagi konsumen dunia, melemahnya nilai yuan akan menimbulkan risiko lain, seperti impor ke China jadi mahal.

Amerika Serikat menganggap upaya itu adalah strategi China mengimbangi dampak penerapan kenaikan tarif baru terhadap produk ekspor China yang masuk ke Amerika Serikat.

Imbasnya Bagi Perdagangan Indonesia

Pelemahan mata uang Cina juga diikuti oleh penurunan kurs mata uang negara mitra dagangnya di kawasan regional, tak terkecuali Rupiah, yang akan berdampak pada sektor perdagangan dan pariwisata Indonesia.

Mengamati pergerakan nilai kurs rupiah terhadap yuan, dan rupiah Terhadap USD, sebetulnya rupiah juga melemah terhadap yuan, akibatnya produk Indonesia menjadi lebih murah buat importir China. Kabar baik dong? Ya, kalau produknya bersifat olahan dan bernilai tambah. Sayangnya, mayoritas ekspor Indonesia ke China hanya berupa komoditas yang harganya sedang turun seperti batu bara, tembaga dan minyak kelapa sawit. Alhasil, keuntungan tergerus.

Modus Berulang

Sebelumnya bank sentral China juga pernah sengaja melemahkan nilai mata uangnya ke ambang minimun 7 per 1 USD di 2015 untuk menekan laju pertumbuhan ekonomi dan mendukung reformasi pasar.

Pelemahan yuan Menggusarkan Amerika Serikat

Presiden Trump terang-terangan menuduh China menurunkan mata uangnya demi mendorong ekspor. Namun, Beijing menyangkalnya. Yi Gang, Gubernur Bank Rakyat China mati-matian membantah melakukan strategi devaluasi kompetitif berupa pengaitan pelemahan nilai yuan terbaru dengan perang dagang.

Tekanan Awal Februari 2020 Terhadap Kurs yuan

Nilai tukar yuan offshore bergerak di kisaran level terlemahnya dalam sebulan terakhir pada akhir Januari 2020, seiring merosotnya daya tarik aset berisiko akibat sentimen negatif virus Corona. Berdasarkan kurs tengah BI, nila tukar yuan offshore turun dari 2.001,16 per 1 Rupiah pada 10 Januari, hingga menyentuh level terlemahnya 1.966,09 per 1 Rupiah pada 18 Februari 2020.

Tamparan Virus

Virus Corona memperparah ekonomi China yang sudah melemah gara-gara anjloknya bursa saham global dan harga minyak. Otoritas China belum mengetahui sepenuhnya skala dekstruksi wabah yang bukan hanya menyerang kesehatan masyarakat tetapi juga menampar sektor ekonomi dan pariwisata China ini. Minori Uchida – kepala riset pasar global di MUFG Bank, Tokyo, memperkirakan hal ini akan mengakibatkan penjualan yuan besar-besaran dan menggoyang pertumbuhan ekonomi global.

Keperkasaan Kurs yuan Perlu Vaksin Imunisasi?

Namun sejak 27 Februari, faktanya kurs yuan China pulih ke titik awal sebelum tertampar virus Corona yaitu 2.007,16 per 1 Rupiah, dan terus menguat baik terhadap Rupiah maupun USD hingga pada 6 Maret lalu naik di kisaran 77 basis poin, menjadi 2.062,00 per 1 Rupiah (= 6,90-an per 1 USD).

Back on track dalam lebih kurang hanya 1 bulan, pemulihan kurs yuan mencerminkan ketangguhan sebuah bangsa memerangi sebuah ketidakberuntungan, force majeur ataupun bencana alam yang menekan kelangsungan hidup mereka. Padahal hingga kini belum tersedia vaksin untuk melindungi manusia dari penyakit itu.

Sementara Direktur Jenderal WHO – Tedros Ghebreyesus menyatakan bahwa terlalu dini untuk memprediksi kapan wabah Covid-19 yang telah menginfeksi 44.600 orang dan menewaskan > 1.100 orang ini akan berakhir, meskipun terjadi perlambatan jumlah kasus baru di China, dari 4000 ke 2.015.

Tak Lepas Dari Budaya Kerja

Terlepas dari keskeptisan WHO, faktanya bangsa China sudah berhasil membangun: Rumah Sakit Huoshenshan yang berkapasitas 1000 orang hanya dalam 10 hari di kota episenter wabah virus Corona Wuhan, provinsi Hubei.

Seperti juga kegragasan ala Loro Jonggrang dalam mendirikan rumah sakit, China kini umbar klaim bahwa mereka menjamin vaksin Corona bakal tersedia di bulan April. Sementara di berbagai bagian dunia lainnya, faktanya para ilmuwan jenius dari berbagai negara juga sedang getol balapan mengembangkan vaksin, yaitu:

  • Group ilmuwan Galilee Research Institute (MIGAL) di Israel sedang merampungkan vaksin virus bronchitis menular avian coronavirus (IBV) sebagai menghambat virus Corona COVID-19 agar siap digunakan dalam 90 hari (Jerusalem Post).
  • Dr Mariola Fotin-Mleczek, spesialis biotek Polandia yang memimpin upaya pengembangan vaksin COVID-19 oleh perusahaan CureVac di Tubingen, Jerman.
  • Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.

Siapa ya yang bakal memenangkan balapan ini? Jika China, pasti kurs yuan akan meroket. Atau, jangan-jangan malah Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman-Amin Soebandrio bersama Kementerian Kesehatan yang telah membahas pembuatan vaksin penangkal virus Corona pada Senin, 8 Maret 2020 lalu yang bakal jadi jawaranya, mengingat dulunya sukses membuat vaksin sendiri untuk wabah Flu Burung (H5N1), hanya dalam kurun 11 bulan pada 2011. Siapa tahu?

Apapun nasib nilai tukar yuan dalam waktu dekat ini, kamu nggak perlu pusing, karena masih banyak valuta asing yang lebih jagoan untuk dijadikan instrumen investasi. Di samping itu, jangan lupa untuk untuk rutin top-up investasi reksa dana minimum Rp10.000 di Ajaib yang berintegritas, fleksibel, dan menguntungkan demi kebebasan finansial di masa depan. Dengan aplikasi mudah, menu pilihan paket investasi variatif, dan menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan.


 Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait