Ekonomi

Kurs Transaksi BI dan Penerapannya dalam Hidup Sehari-hari

Kurs transaksi BI
Kurs transaksi BI

Ajaib.co.id – Beberapa negara memiliki mata uang tersendiri yang hanya berlaku secara nasional contohnya rupiah yang dipakai untuk transaksi di dalam negeri. Bayangkan, di dunia ini ada banyak sekali negara yang memiliki mata uangnya sendiri.

Adapun, terdapat 180 mata uang asing yang dipakai sebagai alat bayar sah oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara pengamat PBB, negara yang tak diakui atau ber pengakuan terbatas serta dependensinya.

Akan tetapi mata uang ini kebanyakan tidak berlaku secara internasional. Adapun, dolar Amerika Serikat (AS) lebih dikenal sebagai mata uang dunia karena dianggap sebagai nilai tukar yang relatif lebih stabil di antara beberapa mata uang lainnya. Maka, banyak negara yang menyimpan cadangan devisanya dalam bentuk dolar AS termasuk Indonesia.

Nah, setiap harinya pergerakan mata uang asing bergerak fluktuatif tergantung daripada kondisi perekonomian, tidak terkecuali rupiah. Salah satu patokan pergerakan nilai tukar yang berlaku untuk transaksi internasional adalah rupiah terhadap dolar AS.

Ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS meningkat, ini artinya mata uang rupiah sedang terdepresiasi atau melemah. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurun ini artinya mata uang garuda sedang terapresiasi atau menguat.

Semasa awal pandemi Covid-19, rupiah sempat menyentuh level terberatnya yakni Rp16.741 per dolar AS tepat pada 2 April 2020. Namun, perlahan pergerakannya mulai membaik hingga mencapai level Rp14.554 per dolar AS pada 31 Agustus 2020.

Kalau begitu, siapa yang bisa menentukan harga kurs jual dan beli rupiah terhadap sekeranjang mata uang asing? Tahukah kamu kalau sebenarnya pemerintah juga bertugas mengawasi pergerakan harga rupiah dengan memberikan titik acuan harga transaksi jual dan beli dalam mata uang rupiah terhadap beberapa mata uang asing?  

Pengertian Kurs Transaksi BI

Kurs Transaksi BI adalah data yang menyajikan kurs jual dan kurs beli valas terhadap rupiah yang digunakan sebagai acuan transaksi Bank Indonesia dengan pihak ketiga. Kurs Transaksi BI ini diumumkan sekali setiap hari kerja. Kurs Transaksi BI bisa diakses melalui laman resmi Bank Indonesia.

Beberapa mata uang yang ditampilkan melalui situs tersebut adalah dolar Australia (AUD), dolar Brunei (BND), dolar Kanada (CAD), franc Swiss (CHF), yuan China offshore (CNH), yuan China onshore (CNY), krona Denmark (DKK), euro (EUR), poundsterling Inggris (GBP), dolar Hongkong (HKD), yen Jepang (JPY) hingga won Korea Selatan (KRW).

Berikutnya dinar Kuwait (KWD), kip Laos (LAK), ringgit Malaysia (MYR), krona Norwegia (NOK), dolar Selandia Baru (NZD), kina Papua Nugini (PGK), peso Filipina (PHP), riyal Arab Saudi (SAR), krona Swedia (SEK), dolar Singapura (SGD), baht Thailand (THB), dolar Amerika Serikat (USD), dan dong Vietnam (VND).

Data yang ditampilkan juga cukup lengkap meliputi kurs jual dan kurs beli beberapa mata uang asing tersebut disertai grafik pergerakan nilai kurs dalam rentang waktu yang diinginkan. Dalam sejarahnya, informasi mengenai harga spot mata uang asing hanya didasarkan pada kuotasi bank seperti minat jual dan beli sebelum akhirnya terealisasi dalam transaksi.

Harga acuan ini dianggap kurang akurat karena tidak didasarkan pada transaksi teraktual, maka Bank Indonesia akhirnya menerbitkan kurs referensi perdagangan dengan valuta asing yang kini umum digunakan sebagai titik acuan transaksi mata uang asing yang disebut JISDOR.

Kurs Referensi JISDOR

Di sisi lain, Bank Indonesia memiliki acuan kurs referensi transaksi dolar AS terhadap rupiah yang disebut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). JISDOR umumnya digunakan sebagai harga dasar acuan transaksi perdagangan yang dilakukan dengan valuta asing.

Setiap hari kerja, Bank Indonesia mengeluarkan data kurs JISDOR berdasarkan tiga referensi yakni harga rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot yang dilaporkan Bloomberg dan Reuters, kurs BI yang diumumkan bank sentral berdasarkan transaksi valuta asing yang dimulai pada pukul 09.30-09.50, dan kurs tengah BI atau kurs neraca.

Biasanya, kontributor utama harga acuan tersebut adalah bank devisa yang melakukan transaksi spot dolar AS atau rupiah antara bank dolar AS atau rupiah dalam rentang waktu pengambilan data antara pukul 08.00 sampai pukul 09.45 WIB.

Menilik dari sejarahnya, JISDOR diterbitkan untuk pertama kali pada 20 Mei 2013. Indikator harga acuan tersebut merupakan harga spot nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang disusun berdasarkan kurs transaksi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia secara real time.

JISDOR dimaksudkan untuk memberikan referensi harga pasar yang representatif untuk transaksi spot nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap pasar valuta asing Indonesia.

Data JISDOR tersedia untuk setiap hari kerja tidak termasuk Sabtu, Minggu, hari libur nasional, atau hari lain yang ditetapkan sebagai hari libur yang berakibat bank tidak melakukan kegiatan operasi.

Dalam hal tidak terdapat data transaksi spot antar bank selama rentang waktu yang ditetapkan, maka perhitungan JISDOR menggunakan rata-rata tertimbang kurs transaksi pukul 10.00 – 16.00 WIB hari kerja sebelumnya.

Membaca Kurs Transaksi BI

Melalui halaman tersebut, kamu bisa mendapati data harga kurs jual dan beli beberapa mata uang asing terhadap rupiah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Umumnya, kisaran harga ini tidak akan jauh meleset dari harga yang ditetapkan di bank dan lembaga non bank yang memiliki spesifikasi usaha dalam hal transaksi valuta asing.

Ambil contoh, berikut adalah data kurs transaksi BI pada tanggal 31 Agustus 2020. Jika kamu ingin membeli dolar Australia (AUD) pada hari tersebut, maka harga acuan yang menjadi pedoman kamu dalam pembelian dolar Australia adalah kurs jual karena uang tersebut dijual oleh lembaga dengan nilai yakni Rp10.782,85 per dolar Australia.

Namun, jika kamu ingin menjual sejumlah uang dalam denominasi dolar Australia menjadi rupiah, maka titik acuan kamu adalah kurs beli karena lembaga membeli dolar Australia dari kamu dengan nilai nominal sebesar Rp10.668,32 per dolar Australia.

Nah, sudah paham, kan? Investasi valas juga termasuk salah satu instrumen safe haven yang juga diminati oleh banyak orang karena sifatnya yang likuid. Namun, imbal hasil dari investasi jenis ini lebih kecil dibandingkan dengan investasi saham atau reksa dana yang umumnya memberikan return yang lebih besar. Untuk itu, kamu disarankan untuk juga memiliki instrumen investasi dari platform aplikasi investasi Ajaib yang aman, nyaman dan mudah digunakan

Artikel Terkait