Milenial

Kraton Jogja dan Sejarah Emas yang Dirampas

Sumber: Kemendikbud

Ajaib.co.id – Cuitan kontroversial dari mantan Wakil Ketua DPR Republik Indonesia, Fadli Zon, yang berisi “Raffles memang menjarah secara brutal. Sudah seharusnya Kraton Yogya secara resmi meminta kembali semua barang2 termasuk pusaka yg dijarah Raffles n Inggris zaman itu.”, cuitan ini adalah tanggapan atau respon dari Fadli Zon terhadap artikel Kumparan mengenai perampasan emas 57.000 ton oleh Inggris. 

Artikel dari Kumparan itu berisi tentang keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono II yang menuntut aset yang dinilai sebagai rampasan pemerintah kolonial Inggris. Aset tersebut adalah harta yang dijarah oleh pemerintahan Inggris di tahun 1812. Penjarahan materi tersebut dikenal dalam peristiwa Geger Sepehi. 

Geger Sepehi adalah peristiwa yang mengubah wajah Yogyakarta. Saat itu, gelombang revolusi Prancis dan kecamuk yang terjadi di Eropa membawa dampak bagi kerajaan Jawa, yaitu Kesultanan Yogyakarta.

Pada saat itu, Prancis dan kerajaan Belanda menghadapi pemerintahan Inggris, dan kerajaan Belanda memilih Daendels sebagai gubernur jendral di Jawa. Dari sana, serangkaian kebijakan yang dibuat Daendels mengakibatkan hilangnya hak-hak yang seharusnya dimiliki banyak orang di tanah Jawa. Banyak pribumi berubah status menjadi buruh tani, buruh industri, maupun buruh perkebunan

Salah satu yang menentang aturan-aturan yang dibuat adalah Sri Sultan Hamengku Buwono II. Penentangan ini dibalas oleh kerajaan Belanda dengan mengirim pasukan Belanda ke Yogyakarta dan menekan Sri Sultan Hamengku Buwono II untuk menyerahkan kekuasaan sebagai Putra Mahkota. 

Setelah Daendels posisinya digantikan oleh Jan Willem Janssens di Mei 1811, pada tanggal 4 Agustus 1811, Inggris menyerbu Batavia (Jakarta), dan Jawa akhirnya jatuh ke tangan Inggris. Perpindahan kekuasaan ini mengakibatkan banyak perubahan. 

Diawali dengan dipilihnya Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Jawa. Kebijakan-kebijakan yang dibuat ditentang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II karena kebijakan tersebut tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang pernah dibuat oleh Daendels. Sikap penentangan ini dipandang sebagai ancaman oleh Raffles, yang kemudian mengirim pasukannya ke Yogyakarta.

Perang pun terjadi antara Kraton Jogja dan bala tentara Inggris. Peperangan ini terjadi selama berhari-hari, hingga pasukan Inggris berhasil masuk ke kerajaan yang membuat Sri Sultan Hamengku Buwono II menyerah. 

Peristiwa Geger Sepehi itu merugikan Kraton Jogja dalam bentuk materi dan kekayaan intelektual. Ribuan naskah dari perpustakaan Kraton Yogyakarta dijarah. Pemerintahan Inggris juga menguasai perdagangan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat juga merugikan banyak orang termasuk bangsawan-bangsawan Jawa. 

Ketidakpuasan dan rasa kekecewaan inilah yang menjadi salah satu pemicu Perang Jawa (1825-1830). Geger Sepehi menjadi sejarah kekalahan yang juga dinilah meruntuhkan kewibawaan, namun sejarah ini menjadi tonggak lahirnya tata dunia baru yang dampaknya masih dapat dirasakan hingga kini. 

Sejarah panjang dari perampasan harta dan kekayaan intelektual saat ini diperdebatkan, selain naskah yang dirampas, dan 57.000 ton emas yang belum diklarifikasi langsung dari pihak Kraton Jogja. 

Dari artikel Vice, peneliti tak yakin ada harta sebanyak 50 ribu ton emas, tapi yang dijarah adalah uang, manuskrip, dan perhiasan milik Ratu Kencana Wulan, istri HB II. Sejumlah naskah telah dikembalikan kepada Kesultanan Yogyakarta dalam bentuk digital, namun keluarga bersikeras menuntut barang asli.

Tentunya, masih ada polemik yang bertanya apakah Kesultanan Yogyakarta benar-benar memiliki 57 ribu ton emas, karena belum ada pihak resmi yang bisa membuktikan keberadaan emas tersebut atau menyatakan jika emas tersebut benar-benar ada. 

Dari cuitan akun @erwitami, mengatakan jika pernyataan mengenai pengembalian emas tersebut bukan pernyataan resmi dari Kraton Jogja. Di dalam tweet-nya dia mengatakan jika seseorang yang mengatakan/memberikan pernyataan yang mengaku trah HB II adalah salah satu dari sekian banyak keturunan HB II. 

Jadi, kejelasan mengenai emas tersebut menjadi semakin buram, karena peneliti tidak yakin jika emas tersebut ada. Jikalau pun ada, emas adalah barang yang tidak mudah terdeteksi karena sifatnya yang berharga di seluruh dunia. 

Oleh karena itu, emas menjadi barang yang bisa diinvestasikan di mana-mana. Perusahaan emas adalah perusahaan yang mengelola dan memperjualbelikan emas sebagai komoditasnya. Emas adalah salah satu cara orang untuk bisa berinvestasi dan menjamin keuangan di masa depan. 

Sama seperti emas, investasi di reksa dana dan saham juga bisa menjamin keadaan finansial seseorang di masa depan. Investasi juga dapat menjadi tabungan pensiun untuk menghidupi masa-masa tua di kemudian hari. 

Investasi yang paling banyak diminati orang saat ini adalah investasi reksa dana dan investasi saham. Investasi-investasi ini diminati karena kemudahannya dan cara yang dapat dipelajari dengan mudah. 

Tahukah kamu jika investasi bisa dilakukan dalam satu genggaman? Iya! Investasi bisa kamu lakukan hanya dengan smartphone-mu, kecanggihan dan kemudahan berinvestasi menjadi sangat nyaman tanpa harus khawatir untuk memeriksa perkembangan investasimu. 

Di Ajaib, kamu bisa berinvestasi dengan mudah di smartphone milikmu. Kamu bisa memilih investasi mana yang cocok untukmu, dan di Ajaib, kamu bisa bertanya ke pakar investasi dan akan direkomendasikan jenis investasi sesuai dengan tujuanmu berinvestasi. Kamu tidak harus memulai investasi dengan ratusan juta rupiah, kamu bisa mulai investasi reksa dana dari Rp10.000 saja dan membuka rekening saham tanpa setoran minimal.

Kamu bisa berinvestasi dengan tenang, karena Ajaib telah disertifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membuat pengalaman investasimu menjadi lebih aman. Kamu bisa mengunduh aplikasi Ajaib di Google Play Store (untuk smartphone Android) dan App Store (untuk smartphone iOS). Jadi, yuk mulai berinvestasi bersama Ajaib!

Artikel Terkait