Dunia Kerja

Kenali 4 Tipe Cashflow Quadrant, Kamu di Sisi Mana?

Cashflow Quadrant

Ajaib.co.id – Cashflow quadrant merupakan sebuah konsep yang berasal dari seorang penulis sekaligus investor Robert T Kiyosaki sebagai indikator untuk mengetahui sumber pendapatan seseorang.

Tujuan dari cashflow quadrant adalah membantu seseorang untuk mencapai kebebasan finansial, sekaligus memiliki kebebasan pribadi yang mampu menghasilkan uang.

Dalam konsep cashflow quadrant ada banyak perbedaan manusia antara satu dan yang lainnya, yang dibagi menjadi empat kelompok. Keempat kelompok ini memiliki cara yang berbeda dalam memilih pekerjaan yang akan nantinya akan dijalani sesuai core value.

Cashflow quadrant juga terbagi dalam dua bagian yakni sisi sebelah kiri yang ditempati Employee (E) dan Self-Employed (S), sementara pada sisi sebelah kanan diduduki oleh Big Business (B) dan Investor (I).

Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini : 

1.   Quadrant “E”

Quadrant “E” atau employee merupakan seseorang yang memilih untuk mencari keamanan dan kenyamanan dengan melakukan pekerjaan dengan gaji yang didapatkan setiap bulannya.

Dengan menjadi seorang karyawan (employed people) yang mampu memenuhi persyaratan pada sebuah perusahaan ternama, tentunya pekerjaan ini akan membawa kamu pada taraf kenyamanan (achieve financial). 

Orang-orang dengan cashflow quadrant E tentunya harus menukar seluruh waktunya untuk bekerja dengan komposisi 40 persen waktu pribadi dan 60 persen waktu bekerja. Apabila tidak bekerja, maka tidak akan ada uang yang dapat dihasilkan.  

Dengan jenjang karier yang jelas, menjalani sistem pekerjaan pada perusahaan yang sudah memiliki nama besar tentunya membuat cashflow quadrant E memperoleh penghidupan yang layak.

Belum lagi, masalah kenaikan gaji tahunan, bonus, dan lain sebagainya yang tentunya sudah pasti akan menanti kamu di masa depan akan menjadi penilaian kinerja yang baik pada perusahan. Tipe cashflow quadrant E ini adalah seorang karyawan dengan security atau rasa aman.

Quadrant “E” juga memperlihatkan pilihan untuk menjadi seorang pekerja yang tidak berani mengambil lompatan besar dengan risiko tinggi.

2.   Quadrant “S”

Selanjutnya ada juga cashflow quadrant S yang merupakan self-employed business. Cashflow quadrant S merujuk pada pebisnis yang mempunyai usaha namun dikerjakan sendirian. Sebagai contohnya adalah dokter, agen asuransi, arsitek, desainer. 

Jenis pekerjaan tersebut tentunya memiliki pengelolaan bisnis sendiri, dan cenderung tidak melepas bisnisnya begitu saja. Cashflow quadrant “S” ini juga masih membutuhkan kerja keras dan ide utama dari pemilik bisnis.

Tidak berbeda dengan cashflow quadrant E, untuk memperoleh penghasilan maka cashflow quadrant S menukar waktunya lebih banyak.

Jika seorang karyawan masih punya waktu istirahat setelah jam kantor selesai. Berbeda dengan cashflow quadtant  S yang mempunyai bisnis sendiri, sehingga harus bekerja ekstra dan memikirkan segala kemungkinan yang terjadi besok.

3.   Quadrant “B”

Selanjutnya, cashflow quadrant B yang juga disebut dengan self-employed business yang membawa pada tingkat big business. Adapun yang tergolong sebagai big business adalah perusahaan yang memiliki lebih dari 500 orang karyawan. 

Pemilik bisnis ini tentunya bisa maju jika memang berniat untuk bekerja dan merintis bisnisnya sendiri (building a business). Golongan ini tentunya mampu mengelola sumber daya yang sudah ada mencakup sumber daya manusia.

Tipe B merupakan seorang pebisnis yang membuat sistem yang cukup baik dan terus berupaya untuk mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya dalam bekerja sama dan berupaya menjadi tim yang solid. 

4.   Quadrant “I”

Selanjutnya adalah cashflow quadrant I atau yang dikenal dengan investor. Pada cashflow quadrant I digambarkan mereka yang sudah mempunyai kebebasan dalam hidupnya, baik mulai dari kebebasan finansial (achieving financial freedom), sampai dengan kebebasan waktu.

Dengan disertai pengetahuan yang memadai dan terus diperbarui maka harta dan aset yang dimiliki investor tentunya akan terus menerus bertambah (lot of money). Selain itu, harta yang dimiliki oleh para investor juga pada akhirnya memudahkan kamu untuk memperoleh hasil yang menjanjikan.

Hal inilah yang tentunya berbeda dengan kondisi cashflow quadrant “E” dan “S”, di mana keduanya berupaya agar bisa menghasilkan uang (earn money), namun tanpa disadari mereka kehabisan waktu untuk orang terkasih.

Perlu kamu ketahui bahwa kesuksesan bukanlah hal yang bisa dicapai dengan mudah. Bahkan bagi mereka yang saat ini berhasil sudah pasti memiliki berbagai macam kegagalan sebelumya, namun mereka tidak berputus asa dan terus mencoba bangkit.

Walaupun proses pencapaian dari puncak kebebasan finansial akan membutuhkan waktu lama, namun tentunya proses adalah suatu hal yang tidak dapat dilewati begitu saja. Proses akan membawa kamu lebih berpengalaman dan terus menerus menjadi lebih baik.

Itulah beberapa penjelasan mengenai cashflow quartant yang dipopulerkan oleh seorang penulis sekaligus investor Robert Kiyosaki. Dengan mengetahui bagian dari cashflow quartant kamu tentunya bisa mengukur seberapa sukses kondisi kamu saat ini.

Dengan mempelajari tahapannya, kamu juga bisa memulai kemapanan finansial dengan mengupayakan berbagai peluang yang ada. Jika kamu bisa menempatkan diri kamu sebagai investor, itu artinya kesuksesan hidup sudah ada pada genggaman kamu.

Artikel Terkait