Bisnis & Kerja Sampingan

Keluarga Gelael: Pebisnis Sukses di Balik KFC Indonesia

keluarga gelael

Ajaib.co.id – Pernah mendengar mengenai keluarga Gelael? Keluarga Gelael adalah pebisnis-pebisnis yang memang kisahnya cukup inspiratif untuk mereka yang ingin memulai usaha. Lalu, seperti apa kisah dari keluarga Gelael ini? Simak ulasan berikut ini yuk.

Sejak era order baru nama Dick Gelael sudah terkenal di kalangan pebisnis. Pengusaha legendaris satu ini memang sudah memulai bisnisnya sejak usia yang terbilang masih sangat muda yaitu 23 tahun dengan mendirikan pasar swalayan dengan jasa pengantaran barang ke rumah yang dikelola oleh sang istri.

Selanjutnya pasar swalayan tersebut berkembang dan berinovasi, Dick Gelael bersama dengan kedua kerabatnya yakni Rudy Tanudjaja dan Rasjid Thamrin kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah pusat perbelanjaan dengan nama brand Gelael Supermarket sekitar tahun 1970-an.

Konsep dari Gelael Supermarket sendiri merupakan sebuah pasar modern yang menyediakan produk-produk segar, dimana pelanggan dapat mengambil sendiri barang-barang yang dipajang dengan bebas.

Inovasi yang ditawarkan oleh Gelael Supermarket kemudian mampu terus untuk bertahan dan laris manis dikarenakan berbagai macam inovasi yang dilakukan sehingga konsumen pun tertarik untuk berbelanja di Gelael Supermarket pada saat itu. Keberhasilan ini terlihat dari bagaimana penyebaran supermarket ini di beberapa lokasi strategis di Jakarta.

Perjalanan bisnis yang didirikan oleh Gelael tidak hanya sampai situ saja. Setelah kesuksesannya membangun sebuah supermarket pada tahun 1970-an, ia juga mulai membeli sebuah franchise dari perusahaan es krim asal Singapura yaitu Swensen’s yang populer pada masanya, di bawah naungan PT Multi Food Indonesia, yang merupakan anak perusahaan Gelael Supermarket.

Nama Dick Gelael sebagai seorang pebisnis semakin melejit ketika pada tahun 1978 ia membeli izin waralaba asal Amerika yaitu KFC masuk ke Indonesia. Berada di bawah naungan PT Fast Food Indonesia, KFC pertama kali dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai-Jakarta.

Dalam kepengurusannya, ia menempatkan sang istri, Elizabeth, dan anaknya, Ricardo sebagai pengelola di perusahaan tersebut dengan Anthony Salim sebagai presiden komisaris. Sementara Dick Gelael sendiri sebagai presiden direkturnya.

Seiring berjalannya waktu, Gelael Supermarket memang kalah saing dengan munculnya banyak supermarket, namun tidak demikian dengan KFC Indonesia yang semakin lama terus berkembang.

Hal ini juga dikarenakan KFC Indonesia tidak menggunakan fasilitas pinjaman bank atau berutang pada bank, sehingga mereka dapat terus bertahan walaupun iklim ekonomi tanah air tidak menentu pada saat itu. Keuntungan yang didapatkan oleh KFC Indonesia juga memberikan manfaat yakni sebagai modal pengembangan usaha selanjutnya.

Berkat usahanya ini, Dick Gelael tercatat menjadi salah satu jajaran orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes. Terhitung pada tahun 2013, beliau menduduki posisi ke-96 orang terkaya dengan jumlah kekayaan mencapai US$350 juta dan memiliki 440 gerai di Indonesia dengan jumlah penggemar yang berjuta-juta.

Penerus Dick Gelael: Ricardo Gelael

Ricardo Gelael yang lahir pada bulan Januari 1959, berbekal nama ayahnya, ia meneruskan bisnis yang sudah dibangun oleh Dick Gelael dengan mudah.

Ricardo Gelael memang berangkat dari pondasi yang sudah dibangun oleh sang ayah, namun itu tidak serta merta membuatnya berada di atas angin karena ia juga harus memulainya dari nol terlebih dahulu.

Sebagai seorang ayah, Dick Gelael merupakan sosok kepala rumah tangga yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta ulet dalam usaha, ia juga penuh tanggung jawab dan menyayangi anak-anaknya. Tidak hanya itu, Dick Gelael juga mendidik anak-anaknya dengan keras. Kepribadian ini kemudian ia turunkan ke anak-anaknya.

Kerja keras Ricardo Gelael sebagai penerus Dick Gelael diawali sebagai seorang pelayan di Gelael Supermarket. Ricardo dituntut layaknya pelayan lain yang harus ramah dan melayani konsumen sebaik mungkin, serta paham produk-produknya. Dalam sebuah wawancara, Ricardo Gelael bahkan pernah sampai membawakan tas belanja pelanggannya.

Sebelum memberikan perusahaan KFC Indonesia pada Ricardo, Dick mengajarkan Ricardo untuk memotong ayam, cara memilih ayam yang bagus, sampai menjaga kualitas ayam untuk disajikan. Setelah belajar dari dasar, Ricardo mulai dipercaya memegang jabatan.

Dalam proses belajar, sang ayah juga mengajarkan mengenai kejujuran dan loyalitas. Menurut Dick, orang pintar itu banyak tetapi orang jujur dan punya loyalitas akan sulit didapat. Selain itu, Dick juga mengajarkan untuk menghargai karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun.

Itulah yang kemudian menjadi pegangan Ricardo dalam menjalankan bisnis KFC Indonesia. Di bawah tangan Ricardo, terhitung bulan Mei 2019, KFC Indonesia sudah memiliki kurang lebih 714 gerai tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Dalam perjalanannya juga, Ricardo membuat berbagai macam inovasi pada perusahaan ini. Salah satu inovasi yang sukses adalah menjadikan gerai KFC sebagai tempat nongkrong anak muda.

Inovasi lainnya yang diberikan KFC Indonesia adalah menjadi pelopor paket bundling CD musisi tanah air dengan penjualan menu di KFC. Sehingga, melalui artis-artis tersebut maka secara tidak langsung selain mempopulerkan nama artis-artis tersebut, juga bisa ikut mempopulerkan nama brand KFC Indonesia.

Tidak hanya sampai di situ, dalam mengembangkan inovasinya, Ricardo turut menggandeng anaknya Sean Gelael untuk meningkatkan Brand Awareness KFC Indonesia.

Sean Gelael, anak dari Ricardo Gelael ini menggemari dunia balap seperti Ricardo bahkan Sean menekuninya hingga sekarang menjadi pembalap muda sejak usia 16 tahun.

Selama balapan, Sean selalu mengenakan baju balap berwarna kuning dengan tulisan “Jagonya Ayam” yang merupakan tagline dari KFC Indonesia. Melalui hal ini, merek restoran ini pun semakin beken di mata internasional sekaligus mendukung karir sang anak.

Demikian perjalanan keluarga Gelael dalam mencapai kesuksesannya. Kini, KFC Indonesia pun menjadi perusahaan yang terpercaya selama puluhan tahun, tidak hanya oleh pelanggan namun juga oleh karyawan yang merupakan aset penting.

Artikel Terkait