Ajaib.co.id – Sebagai pendiri KFC, Kolonel Sanders memiliki banyak pelajaran untuk sukses. Nah, jika kamu mau mengikuti jejaknya, ada baiknya kamu ikuti pelajaran sukses dari pendiri KFC ini.
Kolonel Sanders ditolak dari pekerjaan lebih dari 1000 kali sebelum berhasil menjual resep Kentucky Fried Chicken-nya. Dia telah gagal dalam setiap pekerjaan yang dia coba sebelumnya dalam hidupnya, seperti menjadi pengacara, salesman, dan apa saja.
-
Pelajaran Keberhasilan Kolonel Sanders
- 1. Kamu Harus Melalui Kegagalan untuk Mencapai Kesuksesan
- 2. Kamu Tidak Pernah Terlalu Tua untuk Berhasil
- 3. Masa Lalu Tidak Menentukan Keberhasilan Kamu
- 4. Menyerah Adalah Satu-satunya Cara Pasti untuk Gagal
- 4. Tidak Pernah Terlambat untuk Memulai
- 5. Berisiko untuk Melakukan Apa yang Kamu Cintai
- 6. Jangan Takut Memulai dengan Skala Kecil
- Mengenal Kentucky Fried Chicken & Kisah Inspiratif Sang Pendirinya
Pelajaran Keberhasilan Kolonel Sanders
Kisah sang pendiri waralaba KFC ini sangat menginspirasi, dan dipenuhi dengan harapan bagi orang lain yang menganggapnya ‘sudah terlambat’ karena usianya. Lihatlah 7 pelajaran sukses paling kuat yang bisa kita pelajari dari Kolonel Sanders.
1. Kamu Harus Melalui Kegagalan untuk Mencapai Kesuksesan
Dalam intro di atas, telah disebutkan bahwa Kolonel Sanders ditolak lebih dari 1000 kali sebelum berhasil menjual resep ayam goreng KFC-nya.
Bukan hanya itu, tetapi ia juga gagal di setiap karier lain yang dia coba masuki. Sanders mencoba dan gagal total di semua karir di bawah ini antara usia 10 dan 40 tahun:
- Pertanian/ buruh tani
- Konduktor trem
- Pengacara
- Penjual Asuransi
- Pemadam Kebakaran
Hanya menunjukkan bahwa tidak peduli berapa banyak kegagalan yang kamu alami dalam hidup, selalu ada waktu untuk menjadi sukses. Bagi siapa pun yang membaca ini yang berpikir sudah terlambat untuk membuat sesuatu dari hidup kamu, mulailah berpikir ulang!
2. Kamu Tidak Pernah Terlalu Tua untuk Berhasil
Kolonel Sanders berusia 75 tahun sebelum akhirnya menjual Kentucky Fried Chicken dengan harga 2 juta dollar. Yang akan menjadi sekitar 15 juta dollar di perekonomian dunia saat ini. Dia tetap menjabat sebagai juru bicara perusahaan setelah perusahaannya berhasil terjual.
Tapi di usia 75 tahun … mayoritas orang, setidaknya 95% menyerah jauh di awal kehidupan. Orang-orang berhenti berpikir mereka bisa sukses bahkan di usia 30-an! Namun, Kolonel Sanders tidak berpikir seperti itu, dan akhirnya menjadi pendiri dan wajah merek dengan harga miliaran dolar.
3. Masa Lalu Tidak Menentukan Keberhasilan Kamu
Pelajaran sukses luar biasa yang perlu didengar banyak orang, adalah pelajaran bahwa masa lalu kamu tidak menentukan kesuksesan masa depan kamu. Tidak masalah berapa kali kamu gagal. Tidak masalah di mana kamu dibesarkan, atau apa yang terjadi pada kamu sebelumnya dalam hidup.
4. Menyerah Adalah Satu-satunya Cara Pasti untuk Gagal
Kamu bisa gagal dalam banyak hal dalam hidup, tetapi cerita pendiri KFC membuktikan bahwa menyerah adalah satu-satunya cara pasti untuk gagal. Jika kamu seperti Kolonel Sanders, tidak peduli berapa kali kamu gagal, kemungkinan sukses masih selalu ada.
Kamu tidak akan gagal sampai akhirnya berhenti berusaha. Jadi jangan menyerah. Bahkan jika waktu berlalu, kamu perlahan-lahan bertambah tua dan kamu masih belum bisa melihat ujung terowongan. Tidak pernah mustahil untuk mencapai kesuksesan.
“Kerja keras mengalahkan semua tonik dan vitamin di dunia.” – Kolonel Sanders
4. Tidak Pernah Terlambat untuk Memulai
Jelas bahwa memasak adalah hasrat Kolonel Sanders, tetapi ia tidak menemukan hasrat itu sendiri sampai masa nanti di dalam hidupnya. Dia menjalani berbagai karier, harus memulai dari awal, lagi, dan lagi.
Namun, tidak pernah ada kata terlambat, dan Kolonel Sanders menunjukkan ini dengan akhirnya berhasil melakukan apa yang dia sukai di usia 70-an!
5. Berisiko untuk Melakukan Apa yang Kamu Cintai
Bukan rahasia lagi bahwa mengikuti hasrat kamu adalah kunci menuju kebahagiaan dan kesuksesan. Kamu tahu itu, banyak yang tahu hal itu, dan sudah banyak yang mendengar semua cerita sukses lainnya sebelumnya.
Namun, sebagian besar dari kita masih tidak mengejar apa yang kita inginkan dalam hidup. Orang-orang berusia 20-an bahkan tidak mengejar hasrat mereka di banyak waktu.
6. Jangan Takut Memulai dengan Skala Kecil
Sanders mulai menjual Kentucky Fried Chicken di tepi jalan, dalam skala kecil. Setelah menjual resepnya, resep itu berkembang pesat, dan waralaba dibuka di seluruh dunia. Pelajaran di sini adalah jangan takut untuk memulai dari yang kecil. Selama kamu memulai, dan bekerja keras, kemajuan akan datang.
Orang sering menunda memulai bisnis mereka sendiri, situs web, dan semacamnya, hanya karena mereka tidak berpikir itu pada skala yang cukup besar untuk diluncurkan. Lakukan saja dulu. Jangan ragu-ragu.
Mengenal Kentucky Fried Chicken & Kisah Inspiratif Sang Pendirinya
Colonel Sanders merupakan pendiri KFC yang lahir di Indiana, Amerika pada 9 September 1890. Sebelum sukses mendirikan KFC sebagai restoran cepat saji dan menjadi salah satu franchise fast food terbesar di dunia, ia pernah bekerja sebagai kuli dengan upah tidak lebih dari enam belas sen. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai tukang parkir.
Di tahun 1906, ia masuk tentara angkatan darat dan dikirim ke Kuba, hingga dirinya pensiun. Di masa pensiunnya, ia hanya mengandalkan uang pensiunan yang tidak mencukupi kebutuhannya. Akhirnya, ia pun bergabung menjadi tim pemadam kebakaran kereta api. Pada masa–masa itu juga, ia belajar hukum melalui koresponden dan terus menggali kemampuannya hingga ia memperoleh ijazah di bidang hukum.
Kemudian, ia meninggalkan profesi pengacara dan membuka sebuah stand pompa bensin dan servis mobil pada tahun 1929 di Corbin, Kentucky. Namun, pada suatu hari ada penjual asongan berkata bahwa di kota ini tidak ada rumah makan yang bagus, sehingga siapa pun bisa makan di dalamnya dengan nyaman.
Akhirnya, ini pun yang menjadi titik balik kehidupan Harland David Sanders yang mulai membuat gebrakan tempat makan cepat saji. Ia memulai dari sebuah ruangan kecil di sebuah gudang di belakang stand pelayanan mobilnya. Ia telah mengubahnya menjadi rumah makan kecil yang menjual ayam goreng dan sayur segar.
Pada tahun 1930, usahanya semakin berkembang dan akhirnya ia mengikuti sebuah pelatihan tentang manajemen rumah makan dan hotel selama delapan minggu di Universitas Cornell.