Ajaib.co.id – Kain batik bukan sekadar bahan untuk membuat busana. Namun terdapat sejarah dan filosofi yang dalam sepanjang proses pembuatan dan corak motifnya. Batik merupakan seni yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi yang berasal dari Indonesia.
Pengertian batik secara etimologi berasal dari kata “mbat” dan “tik” dalam Bahasa Jawa. Mbat dapat diartikan sebagai melempar atau membuat secara berulang-ulang, sedangkan tik artinya titik. Jadi, batik dapat diartikan sebagai kegiatan membuat titik berkali-kali pada permukaan kain.
Pengertian batik adalah serangkaian proses pembuatan menghias kain menggunakan cairan malam dengan urutan teknik tertentu dan corak motif khusus. Perlu ditegaskan bahwa batik adalah prosesnya, bukan hasil produk jadi.
Selain itu, para ahli sepakat bahwa batik harus menggunakan cairan malam dalam pembuatannya. Kalau kamu melihat kain dengan motif seperti batik namun proses pembuatannya tidak sesuai pakem, maka kain tersebut bukan kain batik.
Untuk dapat mengenali kain batik yang asli, pelajari tentang jenis-jenis batik dan proses pembuatan batik. Ketahui juga macam-macam motif kain batik dan filosofinya agar kamu tidak salah dalam penggunaannya.
Jenis-Jenis Batik dan Proses Pembuatannya
Jenis-jenis batik dapat dibedakan berdasarkan teknik pembuatannya. Meskipun teknik pembuatannya berbeda, semua jenis batik tersebut menggunakan cairan malam untuk membuat corak motifnya.
Jenis-jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya, antara lain:
- Batik Tulis
Batik tulis dibuat secara manual satu demi satu menggunakan tangan oleh pengrajin batik. Jenis batik ini memiliki harga jual yang mahal karena sangat eksklusif dan tidak mungkin sama antara satu produk dengan lainnya, walaupun dibuat oleh pengrajin batik yang sama.
Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mengerjakan batik tulis. Pengrajin batik juga perlu konsentrasi tinggi agar tidak terjadi kesalahan saat menggoreskan canting berisi malam ke permukaan kain.
- Batik Cap
Selain membuat corak secara manual menggunakan tangan, batik juga bisa dibuat dengan teknik batik cap atau stempel. Teknik pembuatan ini lebih cepat dibandingkan dengan batik tulis yang harus menggambar motif secara perlahan.
Untuk membuat batik cap, diperlukan stempel atau cap yang menggambarkan motif tertentu. Kemudian cap tersebut dicelupkan ke cairan malam dan selanjutnya ditempelkan ke permukaan kain.
- Kombinasi Batik Tulis dan Cap
Teknik batik tulis dan batik cap juga dapat dikombinasikan untuk menutupi kekurangan masing-masing metode. Harga kain batik kombinasi batik tulis dan cap ini lebih mahal dibandingkan batik cap karena proses pengerjaannya yang lebih rumit.
Peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik antara lain canting, kain, malam, dan pewarna. Canting adalah alat untuk menggoreskan malam ke permukaan kain. Kain yang digunakan terbuat dari kapas seperti kain mori, katun, dan sutra. Sedangkan malam adalah cairan seperti lilin namun tidak mengandung zat pembakar. Kemudian pewarna diperlukan untuk mewarnai kain.
Proses pembuatan batik tidak bisa dibilang sederhana. Di sinilah keunikannya yang menjadikan batik sebagai seni rupa dengan nilai filosofi yang tinggi. Berikut ini beberapa tahap dalam proses pembuatan batik.
- Nyungging, yakni pembuatan pola motif batik di atas kertas.
- Njaplak, yakni proses pemindahan pola dari kertas ke permukaan kain.
- Ngolowong, yakni proses melekatkan malam menggunakan canting sesuai dengan pola yang telah dibuat.
- Ngiseni, yakni proses mengisi motif dari pola utama menggunakan canting.
- Nyolet, yakni proses pewarnaan kain pada bagian tertentu.
- Mopok, yakni proses menutup bagian yang sudah dicoret menggunakan malam.
- Ngelir, yakni proses mewarnai kain secara keseluruhan.
- Nglorod, yakni proses meluruhkan sisa-sisa malam yang menempel dengan cara perendaman di air mendidih.
- Ngrentasi, yakni proses pemberian titik-titik pada garis menggunakan canting jarum tipis.
- Nyumir, yakni proses menutup bagian tertentu menggunakan malam.
- Nyoja, yakni proses pencelupan kain ke pewarna sebagai warna dasar.
- Nglorod tahap dua, seperti nglorod pertama yang mencelupkan kain ke air mendidih untuk membersihkan sisa-sisa malam yang menempel untuk mendapatkan hasil akhir.
Macam-Macam Motif Batik dan Filosofinya
Setiap daerah penghasil kain batik di Indonesia memiliki ciri khas dan corak khusus masing-masing. Corak dan motif kain batik dari Yogyakarta, Solo, Lasem, Pekalongan, dan daerah lainnya memiliki keunikan tersendiri dan menyimpan filosofi yang dalam.
Berikut ini beberapa contoh motif kain batik dan filosofinya.
- Motif Batik Sidomukti
Motif batik Sidomukti artinya sejahtera, makmur, berkecukupan, dan mulia. Busana dengan motif ini sering digunakan oleh pengantin Jawa, khususnya Solo. Filosofinya untuk memulai kehidupan baru yang dilimpahkan banyak rezeki dan kebahagiaan selamanya.
- Motif Batik Truntum
Motif batik Truntum artinya penuntun atau panutan bagi orang lain. Busana dengan motif ini sering dipakai oleh orang tua pengantin dalam pernikahan adat Jawa, terutama di Solo. Diharapkan orang tua dapat menjadi penuntun bagi anak-anaknya.
- Motif Batik Parang
Motif kain batik Parang diartikan sebagai kesinambungan yang tidak putus. Motif ini menggambarkan semangat prajurit yang terus-menerus sampai pulang membawa kemenangan.
- Motif Naga Batik Lasem
Motif kain batik Lasem erat kaitannya dengan budaya Tionghoa. Salah satunya motif naga yang merupakan gambaran hewan mitologi Tiongkok. Naga merupakan simbol dari keberuntungan sehingga menggunakan kain batik Lasem motif naga diharapkan membawa keberuntungan dalam kehidupan.
Sebagai warisan leluhur yang merupakan kekayaan budaya Indonesia, sepatutnya kita semua melestarikan batik. Bangga menggunakan batik serta berbagi pengetahuan tentang proses pembuatan batik dan filosofi motif kain batik merupakan salah satu wujud kecintaan pada Indonesia.
