Investor Saham Pemula, Saham

37 Istilah Saham Dasar untuk Investor Pemula

37 Istilah Saham Dasar untuk Investor Pemula

Ajaib.co.id – Investasi pada instrumen saham sangat menjanjikan sekaligus menantang. Ada banyak peluang untuk meraup keuntungan namun banyak pula jebakan yang membuatmu bisa kehilangan uangmu seketika. Pergerakan harga saham berjalan dengan cepat yang mungkin sulit kamu ikuti apabila tidak mengusai berbagai istilah saham yang kerap dipakai.

Bagi investor pemula yang masih minim pengetahuan soal seluk-beluk pasar modal, paling tidak ada berbagai istilah saham yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Pemahaman ini penting sebagai pengetahun dasar selain juga bisa membaca laporan keuangan suatu perusahaan dan menghitung kinerja saham perusahaan tertentu.

Ketika melakukan pembelian saham, itu tidak serta merta mengikuti tren pasar saham saja. Beberapa orang pervata dengan tren sehingga tak masalah jika beli saham dengan harga tinggi karena dinilai menjanjikan. Seringkali harga pembelian yang tinggi dianggap tak masalah karena emiten tersebut bisa diijual kembali dengan nilai nominal tinggi alias capital gain besar.

Belum lagi potensi keuntungan perusahaan yang bisa didapatkan setiap kali dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Fluktuasi pasar bisa saja menjebak dan ketika harga jatuh maka kamu akan jatuh bersama dengan kepemilikan saham milikmu pula.

Dalam sejumlah kasus, investor lebih suka membeli saham yang diprediksi akan naik namun dengan harga lebih murah. Dengan demikian jumlah sahamnya akan lebih banyak sehingga potensial untuk cuan leih besar. Namun tentu saja hal ini dibarengi dengan risiko capital loss ketika saham non blue chip tersebut harganya ambruk. Ketika inilah kamu disarankan untuk menerapkan cut loss agar tak menderita kerugian lebih banyak lagi.

Berbagai strategi dunia saham inilah yang kerap tidak dipahami dengan mudah oleh para investor pemula. Pasar saham berjalan dengan cepat, disertai berbagai istilah rumit dan strategi memusingkan sehingga rasanya kamu bisa ketinggalan ritmenya sewaktu-waktu. Hal ini tentu tak akan terjadi jika kamu mengusai pengetahuan dasar pasar modal, dimulai dengan paham benar akan berbagai istilah saham.

Memahami Istilah Saham, Bagian Analisis Teknikal Investasi Saham

Berinvestasi di pasar saham adalah soal memahami pasar dengan cara paling baik agar bisa memprediksi kenaikan maupun penurunan harga yang terjadi. Dengan berbagai aspek yang terlibat, sulit memastikan benar mana emiten yang akan naik atau turun. Namun banyak pelaku pasar saham mencoba melakukannya dengan menerapkan berbagai teknis analisis.

Salah satu yang kerap digunakan ialah analisis teknikal yang merupakan salah satu cara dalam dunia keuangan untuk mengetahui fluktuasi berbagai harga instrumen keuangan lewat grafis. Hasilnya memang tidak pasti dan terjamin namun paling tidak para investor bisa menjadikannya pegangan untuk menerapkan strategi menghadapi pasar.

Salah satu cara mengaplikasikan analisis teknikal ini adalah dengan memahami benar istilah dalam dunia saham. Indikator yang sering dipakai adalah harga dan volume saham yang berlaku di pasar pada masa sebelumnya. Mungkin kamu merasa mekanisme ini terlalu rumit bagimu yang masih baru dalam dunia saham namun apa salahnya menambah pengetahuanmu dengan berbagai istilah tersebut.

Paling tidak kamu akan mendapatkan gambaran lebih jelas ketik akan membeli saham dari perusahaan incaranmu yang go public. Pada era digital seperti sekarang yang semakin menuntut masyarakat untuk melek finansial dan memahami bagaimana investasi bekerja, memilah investasi yang cocok dan mempelajari istilah saham untuk investor pemula adalah salah satu langkah penting.

Banyaknya pilihan instrumen investasi seperti reksa dana, saham, dan lain-lain, terkadang bisa membuat kamu ragu untuk memilih jenis investasi yang cocok dengan kamu. Kamu tidak akan bisa membuat keputusan terbaik jika buta sepenuhnya akan dunia investasi tersebut. Mungkin kamu punya dana untuk merekrut penasihat keuangan profesional namun keputusan akhirnya harus kamu yang tentukan.

Karena itu langkah penting selanjutnya adalah memahami istilah finansial atau investasi agar kamu bisa menjadi investor jempolan. Nah, bagi kamu yang tertarik menjadi investor namun tidak memiliki pengalaman atau latar belakang sama sekali, berikut beberapa istilah dasar yang populer digunakan di dunia investasi.

1.  Candle Stick

Seperti namanya, candle stick adalah bagian dasar dari sebuah saham. Nama ini mengacu kepada batang-batang yang ada di tampilan grafik pergerakan. Jika candle stick berwarna merah, maka harga saham sedang turun, sedangkan jika candle stick berwarna hijau maka grafik cenderung naik. Memahami candle stick berguna untuk proses analisis yang kamu lakukan ke depannya.

2.  Buy & Sell

Buy dan sell adalah proses membeli atau menjual lembar saham, yang dilakukan pada periode waktu tertentu. Melakukan buy berarti kamu masuk ke pasar saham caranya dengan membeli saham dengan nilai nominal tertentu karena dianggap bisa menguntungkan. Sedangkan buy yakni melepas kepemilikanmu dengan menjual saham karena berbagai alasan mulai karena butuh dana cair atau trennya menurun.

3.  Amend Order

Amend order adalah istilah yang mengacu kepada pengaturan untuk mengurangi atau menambahkan pembelian atau penjualan setelah kita melakukan konfirmasi. Pengaturan ini biasanya dilakukan pada saat proses mengantre setelah melakukan pembelian atau penjualan.

4.  Withdraw Order

Jika amend order adalah proses pengubahan jumlah lembar saham ketika sedang mengantre untuk menjual atau membeli, withdraw order adalah proses pembatalan atau penarikan kembali ketika mengantre untuk menjual/membeli.

5.  Deposit

Istilah deposit di dunia saham hampir sama pengertiannya dengan di dunia perbankan. Deposit adalah sebuah istilah ketika kamu melakukan penyetoran uang ke rekening saham. Hal yang perlu kamu catat adalah, ketika kamu ingin terjun ke dunia saham, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat rekening saham atau dikenal juga dengan nama RDN (rekening dana nasabah).

6.  Bid

Selain harus memiliki RDN, sebagai seorang investor pemula, kamu juga harus memiliki aplikasi untuk bertransaksi. Nah, istilah bid ini akan kamu temukan di aplikasi tersebut, persisnya yang ada di bawah nama dan harga saham. Bid sendiri berguna untuk melihat berapa banyak jumlah antrean untuk membeli saham.

7.  Ask

Berlawanan dengan bid offer, istilah offer/ask mengacu kepada jumlah antrean untuk menjual saham. Baik bid offer ataupun offer merupakan hal yang penting untuk diketahui investor pemula.

Sistem antre inilah yang menyebabkan kamu tidak langsung mendapatkan saham pilihan di harga yang kamu tentukan. Kamu harus antre. Di pasar saham siapa yang paling cepat mengirimkan bid/ask, dia yang dapat.

8. Margin trading

Margin trading adalah ketika seorang investor melakukan pembelian saham dengan uang pinjaman dari broker alias perusahaan sekuritas. Pinjaman tersebut didapatkan dengan jaminan berupa saham milik investor tersebut. Tidak semua saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa dibeli dengan sistem margin trading. Sampai saat ini hanya ada 61 emiten yang bisa dibeli dengan pinjaman tersebut.

9. Akuisisi

Akuisisi adalah penggabungan badan usaha dengan cara menguasai sebagian besar saham badan usaha lain yang bertujuan untuk dua atau lebih badan usaha agar tetap eksis secara hukum dan badan usaha yang menguasai saham paling besar menjadi induk perusahaan yang harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi secara teratur. 

10. Annual Report (laporan tahunan)

Bagi perusahaan yang telah tercatat di BEI wajib membuat laporan resmi mengenai keadaan keuangan emiten dalam jangka waktu 1 tahun wajib dilaporkan. Termasuk Neraca Perusahaan, Laporan Laba/Rugi dan Neraca Arus Kas.  Laporan keuangan ini jugalah yang akan membantu investor menentukan untuk membeli saham tersebut atau tidak.

Sebab, laporan keuangan merupakan gambaran keuangan perusahaan yang harus disampaikan kepada para investor untuk disetujui di dalam RUPS yang selanjutnya disahkan sebagai laporan tahunan resmi perusahaan.

11. Auto Rejection

Auto Rejection adalah penolakan secara otomatis oleh JATS (Jakarta Automated Trading System) terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli Efek yang dimasukkan ke JATS akibat melewati batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa.

12. Bursa Efek Indonesia (Bursa)

BEI atau Bursa Efek Indonesia merupakan bursa saham Indonesia yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha dari OJK sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan permintaan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.

13. Buy Back

Buy back saham atau pembelian kembali saham-saham yang telah beredar di publik ini dilakukan oleh emiten/perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

14. Capital Gain

Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor karena perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu Efek. Apabila perbedaan tersebut bersifat negatif (rugi) disebut capital loss.

15. Debt to Equity Ratio (rasio utang atas modal)

Debt to Equity Ratio sering disebut dengan istilah Rasio Leverage, di mana rasio ini akan menggambarkan struktur modal yang dimiliki perusahaan. Sehingga dapat dilihat struktur risiko tidak tertagihnya utang. Jika diamati, semakin kecil angka rasio ini semakin baik, dan bisa dihitung dengan rumus: Total Utang / Total Ekuitas.

16. Dividen

Dividen merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu investor. Hal ini karena, dividen itu sendiri merupakan bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (disahkan oleh rapat pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang saham. Nantinya, Pembayaran dividen kepada investor akan diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis saham yang ada.

17. Dividend Payout Ratio (rasio pembayaran dividen).

Dividend Payout Ratio atau rasio pembayaran dividen adalah presentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada pemegang saham.

18. Dividend Yield

Dividend Yield merupakan jumlah dividen tahunan dari suatu perusahaan yang dinyatakan dalam persentase dari harga pasar terakhir dari saham perusahaan tersebut.

19. Efek Bersifat Ekuitas

Efek Bersifat Ekuitas merupakan saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham di pasar modal.

20. Emiten

Emiten adalah sebutan bagi pihak yang melakukan Penawaran Umum.

21. Employee Stock Option Program (ESOP)

ESOP merupakan program kepemilikan saham oleh Karyawan yang dilakukan melalui Penawaran Saham atau Penawaran Opsi Saham dalam rangka kompensasi kepada Karyawan.

22. Earning per Share/EPS (laba per saham)

Laba per saham merupakan bagian dari proporsional dan laba perusahaan yang dapat diklaim oleh setiap lembar saham biasa yang sedang beredar, yang dihitung dengan membagi laba setelah pajak sesudah pembayaran dividen saham preferen dengan rata-rata saham biasa yang sedang beredar selama periode tersebut.

23. Go Public (penawaran umum saham)

Penawaran umum (saham atau obligasi) yang dilakukan perusahaan kepada publik.

24. Go Private

Kebalikan dari Go Public, Go Private merupakan perubahan status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.

25. Growth Stock

Growth Stock artinya saham suatu perseroan yang sudah memperlihatkan perolehan penghasilan yang lebih cepat dari rata-rata selama beberapa tahun terakhir dan diharapkan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi. Dalam jangka panjang, saham unggul cenderung berkinerja lebih daripada saham yang tumbuh lebih lambat atau bahkan tidak tumbuh. 

26. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

HMETD adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para investor yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak ini tentunya harus dapat dialihkan.

27. Halting

Halting adalah penghentian sementara perdagangan atas suatu saham di Bursa Efek, karena terjadi kenaikan/penurunan harga yang signifikan tanpa didukung informasi yang relevan.

28. Jakarta Automated Trading System (JATS)

JATS merupakan sistem perdagangan Efek yang berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana komputer.

29. Suspend (suspensi)

Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek.

30. Stock Split (pemecahan saham)

Stock split merupakan pemecahan nilai nominal saham sehingga menjadi lebih kecil. Adapun pemecahan saham berimplikasi ini merupakan pemecahan harga saham sesuai dengan rasio split. Jumlah saham beredar akan meningkat sesuai dengan rasio split.

31. Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah dan mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

32. Nilai Kapitalisasi Saham

Nilai kapitalisasi saham merupakan hasil perkalian antara jumlah saham yang akan dicatatkan dengan harga saham perdana untuk perusahaan yang melakukan penawaran umum atau harga saham di Bursa untuk Perusahaan Tercatat.

33. Odd Lot

Odd lot atau dikenal dengan lot merupakan satuan jumlah saham yang jumlahnya lebih kecil dari satuan perdagangan saham di Bursa Efek, sehingga jumlah tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar reguler. Satuan perdagangan di BEI adalah 500 saham. 

34. IHSG

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan merupakan nilai gabungan seluruh saham yang ada di pasar saham Indonesia yang menunjukkan peningkatan atau penurunan kinerja saham Indonesia.

35. Saham blue chip

Saham ini adalah saham dengan kapitalisasi paling besar di BEI, rutin memberikan dividen, dan memperoleh laba yang memuaskan. Bursa Efek Indonesia 6 bulan sekali akan memperbarui daftar saham ini sebanyak 45 saham.

36. IPO

IPO atau disebut Initial Public Offering merupakan penawaran pertama kalinya yang dilakukan emiten ketika baru saja hadir di pasar saham Indonesia.  Selama masa penawaran, emiten membuka pemesanan selebar-lebarnya kepada publik yang berminat memiliki sahamnya. Oleh sebab itu, IPO selalu diumumkan secara besar-besaran.

37. Saham gorengan

Ini merupakan istilah untuk jenis saham yang harganya murah, tapi kemudian naik signifikan secara tidak wajar. Namun, tidak lama kemudian harganya bisa jatuh kembali. Hal ini terjadi karena ada investor dengan modal besar yang mempermainkan harganya.

Masih banyak istilah saham lainnya yang perlu kamu kuasai jika ingin menjadi investor saham kelas kakap. Paling tidak 37 istilah di atas bisa menjadi awal perjalananmu memahami lebih jauh seluk beluk dunia saham. Namun jika kamu merupakan investor pemula yang pusing dengan berbagai istilah maupun mekanisme yang berlaku, kini ada solusi yang lebih mudah.

Menarik bukan? Kamu bukan hanya sekedar mengerti sebuah saham dari berita ekonomi saja, namun kamu juga menjadi pelaku pasar. Jangan tunda lagi, segera lakukan investasimu untuk kondisi keuangan yang lebih baik.

Dengan pertimbangan yang tepat kamu bisa memilih saham yang dianggap potensial. Dalam jangka tertentu, saham tersebut bisa memberikan keuntungan dari kenaikan harga yang dialami jika ingin dijual kembali. Kamu juga bisa meraup rupiah dari dividen atau pembagian keuntungan perusahaan yang sahamnya kamu beli. Keuntungan setiap saham yang kamu beli dengan tabungan tersebut bisa digunakan sebagai dana membeli aset, menikah, hingga persiapan pensiun dini. 

Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi saham, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Ajaib. Dengan Ajaib, kamu bisa memulai investasi saham dan melakukan transaksi jual-beli saham dengan mudah dan cepat. Hanya dengan Rp100 ribu, kamu sudah bisa membeli emiten saham dari perusahaan yang kamu percaya dan inginkan. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi saham pertamamu lewat aplikasi Ajaib!

Artikel Terkait