Ajaib.co.id – Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pula pola hidup masyarakat. Perkembangan ini meliputi aspek apapun, tidak terkecuali keuangan. Perencanaan keuangan makin hari makin berkembang. Tidak hanya pilihan alat bantu dalam melakukan kegiatan transaksi perbankan tetapi juga perkembangan pola pikir masyarakat. Salah satunya perkembangan kesadaran masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim terhadap hukum riba.
Kesadaran ini menjadi salah satu kemunculan dan kepopuleran sistem syariah di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, aktivitas di Indonesia yang berkaitan dengan syariah semakin menjadi populer, termasuk dalam produk perbankan yang bisa menjadi inspirasi keuangan syariah.
Hampir semua produk perbankan saat ini menjadi inspirasi keuangan syariah dan sudah memiliki versi syariahnya. Masyarakat pun menjadi memiliki banyak pilihan untuk berpindah ke kehidupan syariah. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas warga negara muslim menjadi salah satu negara yang masyarakatnya mulai beralih ke produk-produk syariah. Di sisi lain, tidak sedikit pula kalangan selebriti yang mengajak publik untuk berpindah ke hidup syariah, termasuk untuk produk perbankan dan menjadi inspirasi keuangan syariah.
Secara garis besar, perencanaan keuangan syariah tidak banyak berbeda dengan sistem konvensional yang sudah dilakukan selama ini. Dalam hal membangun aset, manajemen resiko, dan cara berinvestasi semuanya sama. Namun perencanaan keuangan pada syariah terutama dalam hal menabung dan investasi sedikit berbeda. Maka itu dikenal produk-produk perbankan syariah seperti emas syariah, deposito syariah, reksa dana syariah, saham syariah, dan lainnya.
Sekarang juga sudah banyak sekali produk tabungan dan investasi yang sudah sesuai dengan kaidah dan menjadi inspirasi keuangan syariah. Bisa kita lihat banyaknya bermunculan produk-produk dari Asuransi Syariah, Perbankan Syariah, Pasar Modal Syariah, dan lain sebagainya. Dalam proses, baik syariah maupun konvensional sama-sama bertujuan untuk menjadi cadangan saat inflasi. Kenaikan harga-harga kebutuhan dasar sangat dipengaruhi oleh inflasi maka itu cadangan modal seperti ini sangat dibutuhkan.
Prinsip Keuangan Syariah
Lalu jika sebenarnya sama-sama saja, mengapa ada produk syariah? Untuk menjawab hal ini, mari kita kenali dulu apa saja prinsip-prinsip syariah dalam melakukan perencanaan keuangan. Berikut penjelasannya yang bisa menjadi inspirasi keuangan syariah kamu:
1. Management of Wealth
Dalam pengelolaan harta, agama Islam mengajarkan para pemeluknya untuk memperhatikan seberapa banyak arus kas yang masuk dan keluar. Wajib juga untuk diperhatikan bagaimana komposisi atau rasio hutang dan aset yang dimiliki. Hal ini bertujuan agar pemilik mampu untuk mengelola kekayaannya dengan benar dan tertata.
2. Saving and Investment of Wealth
Kaidah syariah yang yang digunakan dalam kegiatan menabung dan berinvestasi.
3. Risk and Insurance of Wealth
Selain memonitor arus kas masuk dan keluar, kaidah syariah juga wajib diaplikasikan dalam memilih asuransi dan mempersiapkan dana darurat yang akan sangat membantu di kemudian hari.
4. Distribution of Wealth
Pembagian harta termasuk dalam bentuk warisan, hibah, atau wasiat juga harus mendapatkan perhatian khusus dan mengikuti kaidah syariah.
5. Cleansing of Wealth
Mensucikan harta tentu saja bukan lagi hal asing dalam kaidah Islam. Dalam prinsip syariah sendiri mensucikan harta dikenal melalui zakat, shadaqah, infaq, dan wakaf.
Dengan menunaikan kegiatan untuk mensucikan harta tersebut dan melakukannya dengan kaidah syariah, maka diharapkan kegiatan ini akan bisa lebih terjadwalkan lagi bahkan bertambah intensitasnya. Melalui kegiatan ini juga diharapkan pola dan tujuan hidup lebih baik daripada sebelumnya karena balasan atau pahala yang didapatkan dari kegiatan mensucikan harta ini tidak hanya dirasakan di dunia saja tetapi juga sebagai bekal akhirat.
Mensucikan harta salah satunya dalam bentuk wakaf. Akhir-akhir ini banyak dibicarakan mengenai wakaf dalam bentuk saham. Pengelolaan wakaf saham dengan prinsip syariah sudah mulai banyak digunakan. Sebagian menganggap bahwa wakaf ini hanya berupa tanah atau aset tidak bergerak lainnya. Dalam kaidah syariah ini, waqaf ini juga bisa termasuk aset bergerak, salah satunya kitab suci Al-Qur’an.
Wakaf kitab suci ini menjadi cukup populer di kalangan masyarakat yang memang sudah berpegang teguh pada kaidah syariah. Wakaf ini dimulai dari uang yang dikumpulkan lalu digunakan untuk membeli kitab suci Al-Qur’an yang akan didistribusikan secara merata. Wakaf saham seperti ini bisa menjadi alternatif bentuk wakaf untuk generasi milenial dalam mensucikan hartanya.
Setelah mengenal prinsip syariah di atas, kita juga perlu mengetahui kebaikan atau manfaat dari prinsip syariah tersebut untuk seorang muslim, antara lain:
● Mendapatkan keuntungan di dunia dan akhirat. Keuntungan di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh dari kegiatan prinsip syariah sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang bersifat haram di mata agama
● Mewujudkan integritas seorang muslim yang taat
● Praktik prinsip syariah mencerminkan perilaku seorang muslim yang baik karena mengandung nilai ibadah dan sekaligus cara untuk mengamalkan nilai-nilai agama
● Mengamalkan ekonomi syariah melalui produk dari lembaga keuangan syariah berarti mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat muslim. Hal ini juga termasuk kegiatan dalam membuka tabungan, deposito, atau menjadi nasabah produk syariah. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi umat muslim
● Mendukung gerakan amar ma’ruf nahi munkar dengan menyalurkan usaha-usaha atau harta dari lembaga ekonomi syariah hanya ke proyek yang bersifat halal
Apakah kamu seorang muslim yang juga sedang memberikan perhatian lebih pada produk-produk syariah? Setelah mengetahui kelebihan produk syariah dan hubungannya dengan agama, kamu bisa mulai untuk menentukan ingin mengkonsumsi atau menggunakan produk perbankan yang mana, ya! Jika memang bisa membuat hidup lebih tenang, mengapa tidak? Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi keuangan syariah kamu.