Milenial

Ini Dia Kaitan antara Kehidupan Sosial dengan Kondisi Keuangan

Ajaib.co.id – Sebagai makhluk sosial tentunya kita perlu menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tapi apakah kamu menyadari, bahwa gaya hidup dan kehidupan sosial ternyata dapat memengaruhi kondisi keuangan?

Kehidupan sosial atau social life adalah waktu yang kamu habiskan bersama orang-orang di sekitarmu. Baik teman, keluarga, rekan kerja, teman perkumpulan atau komunitas dan organisasi yang diikuti.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak sedikit orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya bersosialisasi melalui media sosial. Namun hingga saat ini masih terdapat pro dan kontra apakah interaksi melalui media sosial dapat dianggap bentuk interaksi sosial yang sesungguhnya.

Kaitan Kehidupan Sosial dengan Kondisi Keuangan

Ada beberapa hal yang mungkin belum banyak disadari bahwa ternyata social life dalam memengaruhi kondisi keuangan. Ada banyak sekali yang dapat menunjukkan hal tersebut, tapi hanya beberapa saja yang akan kita bahas di sini.

Kehidupan Sosial yang Buruk Bisa Menyebabkan Pengeluaran yang Signifikan

Berkehidupan sosial yang baik, dapat membuat seseorang merasa bahagia dan nyaman dengan dirinya. Sebaliknya, tidak memiliki social life bisa menyebabkan konsekuensi kesehatan yang negatif.

Jika kamu membiarkan social life menghilang karena terlalu sibuk dengan hal-hal lain seperti pekerjaan, dunia maya atau masalah diri sendiri, maka pada satu titik kamu dapat merasakan kejenuhan dan kesepian jangka panjang.

Rasa kesepian terus-menerus dapat memberikan dampak pada fisik dan mental seseorang. Pada akhirnya, kondisi ini akan memengaruhi cara pikir, suasana hati, produktivitas kerja bahkan kesehatan fisik dan mental. 

Hingga pada gilirannya kamu mungkin harus meminta pertolongan profesional untuk menangani hal tersebut. Jika kesehatan fisik dan mental telah terganggu, buka saja masalah penghasilan yang menjadi terhambat, pengeluaran pun harus bertambah untuk anggaran kesehatan.

Lingkaran Sosial Sangat Berpengaruh Pada Caramu Menghabiskan Uang

Cara kita memandang uang dan bagaimana memanfaatkannya, bisa dipengaruhi oleh teman-teman dekat dan keluarga (khususnya orang tua). Adakalanya cara orangtua mendidik anak dalam menggunakan uang (berhemat, boros, perhitungan, dll.) akan tertanam hingga seseorang menginjak usia dewasa.

Lingkungan keluarga atau pergaulan yang senang berfoya-foya, akan mendorong kamu menjadi senang menghamburkan uang. Mereka bahkan mungkin memotivasi secara langsung agar kamu menghabiskan uang terlalu banyak untuk hal-hal yang tidak produktif.

Sebaliknya, jika dikelilingi oleh orang-orang yang pintar dalam membuat keputusan keuangan, maka kamu juga akan memiliki kecenderungan yang sama. Oleh karena itu, kehidupan sosial dapat memberi pengaruh pada  cara seseorang mengambil keputusan bagi pengeluarannya. 

Dorongan Untuk Mengesankan Lingkungan Sosial Dapat Mendorong Pengeluaran

Seseorang yang tidak mau ditinggal lingkungan pergaulannya, atau ingin dilihat tinggi oleh orang-orang di sekitarnya, mungkin akan membuang-buang uang untuk memperoleh penghargaan tersebut. Hal ini bisa dikarenakan kamu mungkin merasa takut tidak dihargai, dianggap ketinggalan jaman atau tidak menarik di tengah lingkungan sosial.

Padahal, bisa jadi ini hanya buah asumsi sendiri yang berlebihan, bahwa orang-orang akan terfokus memikirkan keburukanmu. Padahal, tidak perlu terlalu cemas memikirkan apa pendapat orang lain. 

Sebaiknya, mulailah bersikap baik dalam berkehidupan sosial untuk memberikan kesan yang baik dari orang lain. Ketimbang harus membuang-buang uang hanya karena ingin pujian. Lagipula, hanya dengan menjadi diri sendiri kamu baru bisa benar-benar tahu siapa orang-orang yang layak dijadikan teman. 

Teman dan Kerabat Bisa Sangat Membantu Saat Memiliki Masalah yang Memengaruhi Keuangan

Berkehidupan sosial yang baik akan membuatmu memiliki kerabat dan teman yang baik juga. Mereka tidak akan sungkan menolong pada saat kamu kesulitan. Misalnya:

  • Saat kamu memerlukan barang untuk sekali pakai, ketimbang harus membeli sendiri, dengan risiko barang tersebut tidak akan terpakai lagi, lebih baik kamu meminjam dari teman. Ini tentu bisa menghemat dari pengeluaran yang tidak perlu.
  • Saat kamu sakit, tidak jarang teman dan kerabat dekat akan membantu menolong dengan memberikan bantuan biaya pengobatan.
  • Teman juga bisa membantu memasarkan produk ketika kamu berjualan atau sedang memulai bisnis.
  • Mereka mungkin akan meminjamkan uang saat kamu berada dalam kesulitan, tanpa bunga yang bisa membuatmu terlilit utang.
  • Mereka juga dapat memberikan bantuan dan tenaga yang dibutuhkan. Ketimbang menggunakan jasa angkut saat pindah kosan, mungkin saudara atau teman akan dengan senang hati membantu memindahkan barang-barangmu.

Tentunya dalam kehidupan sosial, transaksi tidak melulu mengenai uang. Saling membantu dan menghargai adalah jenis transaksi yang diharapkan. Jadi, agar dapat diperlakukan dengan baik oleh orang lain, tentunya kamu harus menjaga interaksi yang baik dengan teman-teman. Tidak hanya muncul saat membutuhkan bantuan saja.

Cara Menjaga dan Mempertahankan Kehidupan Sosial yang Baik

Diperlukan keseimbangan untuk menjaga social life dan kondisi keuangan tetap stabil. Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan agar social life dapat berjalan baik, sehingga menunjang kondisi finansial. 

Jangan Membuang Kehidupan Sosial Sepenuhnya

Pekerjaan, rumah tangga, masalah kesehatan, smartphone (dunia maya), dan lain sebagainya, bisa menarik diri kita menjauh dari kehidupan sosial. Sebelum hal itu terjadi, sebaiknya luangkan waktu setidaknya seminggu sekali untuk bersosialisasi secara tatap muka.

Setidaknya jadwalkan sebuah kegiatan di mana kamu akan dapat berinteraksi tatap muka dengan orang-orang yang sehari-harinya sulit untuk kamu temui.

Berinisiatif untuk Membangun Relasi

Bersikaplah proaktif untuk mengajak orang bertemu. Kamu bisa mengajak teman-teman komunitas online kopi darat. Hanya dengan cara seperti itu, pertemanan sesungguhnya dapat terjalin, dan bermanfaat dalam membangun relasi.

Jagalah pertemanan tersebut dengan sering berkomunikasi dan tatap muka. Jangan selalu berharap orang akan datang dan mengundang kamu. Ada baiknya, kamu yang mulai mengundang mereka terlebih dahulu. 

Carilah teman di komunitas-komunitas produktif. Misalnya komunitas bisnis, UMKM atau hobi tertentu yang bisa mendorong menuju keberhasilan. Memiliki komunitas seperti ini dapat mendorong semangat untuk sukses, yang mana mendorong perbaikan finansial di masa depan. 

Membuat Acara dan Undang Teman-teman untuk Menemukan Peluang Usaha

Ada kalanya jalinan pertemanan kian memudar karena setiap orang hanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Mempertahankan silaturahmi dengan teman-teman lama, atau membuka komunikasi dengan teman-teman baru tidak jarang membuka peluang bisnis baru.

Mungkin saja salah satu teman ternyata membutuhkan jasa yang kita tawarkan. Atau ada diskusi peluang bisnis yang bisa direalisasikan bersama-sama.

Tindaklanjuti Peluang Bisnis Jangan Hanya Jadi Wacana

Setelah menemukan ide menarik setelah bertemu dengan teman-teman, jangan lupa menyusun rencana untuk merealisasikannya. Jangan sampai peluang-peluang tersebut hanya menjadi wacana. 

Bantulah Teman yang Membutuhkan

Kamu pasti pernah mendengar peribahasa: “Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.” Maka dari itu, sebelum berharap orang lain membantu, jadilah orang yang ringan tangan dan mudah membantu orang lain. Saat kehidupan sosial terjaga, kamu akan sering dilibatkan pada saat ada kegiatan dan orang lain pun bersikap murah hati.

Artikel Terkait