Ajaib.co.id – Secara sederhana, story telling adalah kemampuan untuk bercerita atau mendongeng. Di dalam bisnis, kemampuan story telling adalah penting untuk dimiliki, baik itu untuk pekerjaan copywriting, atau Account Executive yang berhadapan langsung dengan klien.
Untuk definisinya dalam bisnis, story telling adalah metode penyampaian informasi yang bisa menggugah perasaan audiens, atau dalam hal ini klien. Pesannya menarik sehingga klien bisa menyimak dan mendapatkan pesan yang ingin disampaikan secara utuh.
Definisi Story Telling dari Perspektif Bisnis
Pada definisi tersebut, berarti story teller memang memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang bagus. Selain itu, bila bicara teknik, seorang story teller juga harus bisa mengoptimalkan intonasi dan nada yang membuat klien nyaman untuk terus menyimak.
Definisi ini agak berbeda dengan story telling dari perspektif copywriter. Bagi mereka, story telling adalah kemampuan untuk bercerita melalui tulisan. Karenanya, mereka dituntut untuk membuat copywriting yang natural dengan framing cerita yang menarik.
Kunci storytelling dari kacamata copywriter adalah narasi yang mereka sampaikan bisa menghidupkan pesan lewat kata-kata. Selain itu, kata-kata ini tentunya harus memikat dan sederhana agar orang bisa mengerti maksud dari pesan itu sendiri.
Meskipun perspektif ini sedikit berbeda, tetapi ada benang merah antara keduanya. Yakni, story telling adalah sebuah konsep di mana kemampuan merangkai kata-kata bisa memikat audiens mereka. Keduanya sama-sama bisa dimasukkan dalam kategori strategi marketing.
Bukti Story Telling Penting untuk Bisnis
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, story telling adalah penting untuk bisnis. Bukti tersebut bisa dilihat dari manfaat story telling itu sendiri di dalam bisnis. Pasalnya, dalam aktivitas bisnis, kemampuan untuk mempengaruhi audiens agar menaruh perhatian terhadap brand yang kita miliki itu adalah sebuah hal yang penting.
Oleh karena itu, yuk simak manfaat story telling bagi bisnis sebagai berikut ini:
Meningkatkan Motivasi dari Audiens
Sedikit membahas biologi. Ada hormon dopamine yang aktif saat seseorang mendengarkan cerita dari orang lain. Hormon ini memiliki fungsi untuk meningkatkan gairah dari seseorang. Dengan meningkatnya hormon ini, tentunya audiens kamu lebih ingin mendengarkan apa yang kamu bicarakan.
Di saat orang sudah benar-benar tertarik dan termotivasi untuk mendengarkan, dirinya akan lebih gampang dalam memahami konteks pesan yang ingin ditujukan, baik itu secara verbal, ataupun secara tulisan.
Dalam dunia bisnis, ketertarikan dan menaiknya motivasi ini akan sejalan dengan kesuksesan dari bisnis itu sendiri. Oleh karena itu, story telling adalah salah satu kunci agar bisnis kamu mendapatkan perhatian dari khalayak atau audiens.
Membuat Audiens Menjadi Sepaham
Banyak orang dalam menyampaikan pesan lebih mementingkan kelugasan dari poin-poin yang ingin disampaikan. Tidak jarang juga, kelugasan ini diikuti dengan istilah-istilah bisnis yang bisa saja mengundang makna yang tidak diinginkan. Oleh karenanya, cara ini suka menimbulkan miskonsepsi atau salah tangkap.
Berbeda dengan story telling, kamu bisa membuat cerita di mana kamu dan audiens kamu memiliki frekuensi yang sama. Di saat audiens mengerti apa yang ingin disampaikan oleh bisnismu, di sana audiens kamu akan lebih terbuka untuk mencoba memahami kamu.
Setelah terbuka untuk memahami tersebut, audiens dengan sendirinya akan mengerti dengan pesan yang memang ingin kamu sampaikan. Akhirnya, kamu dan audiens timbul sepaham dan menjadikan bisnis kamu sebagai pilihan terbaik dalam pikirannya.
Membantu Audiens untuk Fokus
Bukan hanya ada keikutsertaan hormon dopamine, story telling juga bisa mengaktifkan hormon yang disebut cortisol. Perlu diketahui, hormon yang satu ini dapat merangsang seseorang untuk lebih fokus kepada apa yang disampaikan oleh kamu.
Hal ini adalah syarat dari komunikasi bisnis yang baik. Pasalnya, kamu memang harus bisa membuat audiens kamu memusatkan perhatiannya ke dalam hal-hal yang kamu sampaikan. Jika audiens tidak fokus, bagaimana ia bisa mengerti maksud dan tujuan dari pesan kamu?
Meningkatkan Kemungkinan Closing
Hal ini sangat penting. Pasalnya dalam bisnis, percuma jika materi marketing kita sudah bagus, presentasi kita sudah bagus, ataupun konsep yang kita tawarkan sudah bagus, tetapi tidak menghasilkan closing.
Closing yang dimaksud adalah tindakan setelah kita melakukan pendekatan, baik itu kepada konsumen maupun kepada klien. Tindakan ini bisa diartikan juga sebagai keputusan untuk membeli atau memakai produk yang kamu tawarkan.
Dengan story telling, closing bisa menjadi lebih mudah karena efektivitas pesan lebih baik. Tentunya audiens lebih menyukai presentasi yang menyisipkan angka dalam sebuah cerita dibandingkan dengan mendengarkan presentasi yang berisi tabel dan data saja.
Mengapa begitu? Karena bila audiens hanya disajikan angka dan data saja, akan timbul rasa jenuh untuk mengikutinya. Berbeda dengan story telling yang menarik minat dari audiens melalui cerita yang disampaikan.
Membantu Berkomunikasi Sesama Rekan Bisnis
Jika kamu mencoba untuk satu frekuensi dengan rekan bisnis, kamu juga bisa mencoba untuk melakukan story telling. Karena, bercerita juga memberikan pengaruh kepada seseorang untuk merasa dekat secara emosional.
Walaupun kamu memiliki beda usia yang terpaut jauh, selama merasa ada kedekatan secara emosional, rekan kamu akan mencoba untuk lebih mehami kamu. Contoh story telling kepada sesama rekan bisnis bisa seperti berikut ini:
“Parah sih jalanan hari ini kacau. Udah panas, macet banget. Kadang yang kayak gini bikin mood hancur.”
Dari story telling pendek tersebut, lawan bicara kamu yang merasakan hal yang sama, yaitu macet di jalan sambil panas-panasan bisa memberi simpati tentang apa yang kamu rasakan. Dari simpati ini, dia akan mengerti mengapa mood kamu bisa saja hancur sewaktu-waktu.
Orang-orang akan lebih ingin untuk ikut berpartisipasi dalam komunikasi jika memang memberikan kesan secara emosional. Jangan lupa, story telling yang kamu berikan bisa juga didukung dengan mimik wajah yang selaras.
Itu beberapa manfaat story telling dalam kehidupan berbisnis. Namun, story telling ini sebenarnya tidak mudah untuk dilakuu juga kan. Selain kepiawaian dalam melakukan komunikasi, ada teknik-teknik story telling yang harus kamu kuasai. Untuk itu, kamu juga harus mengenal beberapa teknik story telling.
Teknik Story telling
Ada begitu banyak teknik story telling, baik itu untuk diucapkan, atau dalam tulisan. Berikut dua teknik populer yang hingga kini masih sering digunakan.
Start False
Seperti namanya, start false ini adalah memulai story telling dengan sebuah cerita kegagalan. Nantinya, kegagalan ini akan dinarasikan untuk dapat menemukan solusi yang bisa mengatasi kegagalan tersebut.
Kunci dari teknik story telling ini adalah membagikan pengalaman kegagalan yang orang alami. Setelahnya, audiens kamu juga harus diberikan ketakutan akan melakukan kegagalan tersebut. Kamu bisa meyakinkan bahwa kegagalan ini sangat sering terjadi dan bisa diderita oleh siapa saja.
Setelah itu, demi menghindari kegagalan tersebut, berilah cerita jika hanya produk dari bisnis kamu yang bisa memberikan solusinya. Contoh kalimat yang menggunakan teknik storytelling ini seperti:
“Ketika saya liburan ke luar negeri, ternyata tidak semua tempat bisa pakai wifi publik. Akhirnya saya kelimpungan dan susah untuk berkomunikasi dengan mereka yang di tanah air. Dari situ, saya terinspirasi untuk menyediakan travel wifi yang bisa kamu gunakan kapan saja dan di mana saja selama berlibur.”
Itu contoh bercerita untuk memasarkan sebuah produk travel wifi.
Monomyth
Monomyth story telling adalah cara bercerita dengan menggunakan sebuah kisah. Kisah ini biasanya menggunakan struktur perjalanan dari awal hingga akhir. Teknik story telling ini relevan dan efektif dipakai untuk membuat audiens terinspirasi untuk mentauladani kisah tersebut.
Misalnya, kisahnya adalah pemuda yang memiliki banyak jerawat dan menjadi kesusahan dalam kehidupan asmara. Setelah mengenal sebuah produk skin care, perlahan jerawat tersebut hilang dan menumbuhkan kepercayaan diri pemuda ini. Akhirnya, si pemuda ini bisa mengubah jalan hidupnya dan sukses dalam urusan asmara.
Itu adalah contoh klise dalam penggunakan teknik story telling monomyth. Kamu bisa menambahkan cara berceritanya dengan ide-ide yang lebih inovatif agar audiens percaya bahwa kisah itu benar adanya.
Sekian pembahasan bukti story telling adalah penting bagi bisnis yang kamu jalankan. Jika kamu tertarik dengan pembahasan bisnis-bisnis lainnya, kamu bisa mengikutinya terus di Ajaib. Selamat mencoba!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.