Investasi

Ingin Hidup Hanya dari Hasil Investasi Saja? Begini Kalkulasinya

cara menghitung investasi saham
Perhitungan investasi

Ajaib.co.id – Hidup hanya dari hasil investasi saja sangat memungkinkan, sudah banyak investor yang dapat kamu jadikan panutan agar sukses. Akan tetapi, kamu harus dapat memastikan hasil investasimu dapat memenuhi kebutuhan hidup minimalmu.

Ketika memasuki dunia kerja sebagian besar hidup kita mengandalkan gaji. Kaum millennial seperti kamu yang baru beberapa tahun bekerja juga merasakannya. Setiap habis gajian langsung menyisihkan sebagian untuk membayar tagihan, sewa/cicilan rumah atau kendaraan, belanja kebutuhan pokok, hingga menyisihkan sebagian untuk hiburan. 

Pada akhirnya kita semua akan berpikir bahwa kita tidak mungkin harus terus bekerja seumur hidup bukan? Akan ada hari di mana kita tidak sekuat dan seproduktif saat muda. Saat kita menua, akan ada pengeluaran untuk biaya berobat, pensiun, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kita mengidam-idamkan sebuah kehidupan di mana uang menjadi tidak masalah lagi (financial freedom).

Karenanya, kita harus mulai berinvestasi agar uang yang dihasilkan saat muda bisa terus menghasilkan dan tidak habis sia-sia. Sehingga nanti kita bisa menikmati pendapatan pasif dari investasi kita. Tapi berapa jumlah aset yang harus kita investasikan supaya kita bisa hidup hanya dari investasi saja?

Mengenai hal itu, Cooley et al pernah melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Retirement Savings; Choosing  a Withdrawal rate that is Sustainable”. Dalam penelitian tersebut dilakukan sebuah simulasi dengan mencari tahu berapa persentase penarikan dana rutin (Withdrawal Rate) yang aman. 

Aman di sini artinya membatasi penarikan dana setiap tahun agar tidak menghabiskan aset investasi. Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

C:\Users\Shanti\Downloads\Telegram Desktop\photo_2020-03-16_11-11-37.jpg

Simulasi di atas diuji cobakan pada 5 macam portofolio investasi yakni gabungan antara Reksa Dana Saham (RDS) dan Reksa Dana Obligasi (RDO). Kelima portfolio tersebut yaitu; portofolio 100% reksa dana saham, 75% reksa dana saham dan 25% reksa dana obligasi, 50% reksa dana saham dan 50% reksa dana obligasi, 25% reksa dana saham dan 75% reksa dana obligasi, dan 100% reksa dana obligasi. 

Dari data di atas, diketahui bahwa batas aman penarikan dana rutin setiap tahunnya untuk semua portofolio adalah 4% dari jumlah aset investasi.

Artinya 4% dari jumlah aset investasimu harus bisa memenuhi kebutuhan hidupmu selama 1 tahun. Dengan kata lain rumusnya adalah sebagai berikut;

  • 4% x Aset Investasimu = Pengeluaran Tahunan
  • Aset Investasimu = 25 x Pengeluaran Tahunan

Artinya, untuk bisa mengambil 4% dari aset tanpa mengurangi aset tersebut, kamu harus memiliki aset investasi sebesar 25 kali pengeluaran tahunanmu. 

Jika pengeluaran tahunanmu misalnya Rp100 juta dengan asumsi bahwa pengeluaran bulananmu 8 juta per bulan. Maka kamu harus memiliki aset investasi sebesar Rp2,5 miliar (Rp100 juta x 25). Dengan aset investasi sebesar itu, kamu bisa mengambil 4% atau Rp100 juta setiap tahunnya tanpa mengurangi aset investasimu. Aset tersebut nantinya bisa kamu wariskan ke anak cucumu. Dan dengan aset investasimu itu anak cucumu juga bisa mengambil 4% atau sebesar Rp100 juta setiap tahunnya seumur hidup mereka. Luar biasa, kan?

Memilih Manajer Investasi agar Hasil Investasi Maksimal

Untuk memungkinkanmu mengambil 4% setiap tahun tanpa mengurangi aset investasimu maka kamu butuh portofolio yang dapat meng-cover inflasi dan memberikanmu 4% setiap tahun. Berikut adalah informasi inflasi dari Badan Pusat Statistik selama 14 tahun terakhir;

C:\Users\Shanti\Desktop\inflasi.JPG

Angka inflasi di Indonesia rupanya berkisar dari 3% hingga 13,33% dengan rata-rata 5,93% atau 6% bila dibulatkan. Dengan demikian kita memperoleh gambaran secara umum. Yaitu bahwa apabila kita hendak mengambil 4% setiap tahunnya tanpa mengurangi total aset investasi maka kinerja portofolio kita sebaiknya setiap tahun menghasilkan 6%+4% atau 10%.

Maka minimal aset kita harus berkembang 10% setiap tahunnya. Barulah kamu bisa mengambil 4% setiap tahun tanpa mengurangi asetmu. Begitulah konsepnya. 

Nah, berdasarkan pengalaman ketika penulis mengutarakan hal ini maka pertanyaan berikutnya biasanya “Sebelum memikirkan itu semua, bagaimana caranya saya mendapatkan Rp2,5 Miliar?”

Nah, mari kita coba simulasikan! Kita asumsikan kamu pekerja dengan gaji Rp 8 juta per bulan. Diasumsikan begitu karena dalam perhitungan di atas pengeluaran tahunan kamu adalah Rp100 juta, maka per bulannya rata-rata kamu diasumsikan menghasilkan sekitar Rp 8 juta per bulan. 

Karena kamu begitu peduli tentang masa depanmu dan anak-cucumu nanti, kamu bertekad untuk menabung Rp 3 juta per bulan misalnya. Maka Rp 3 juta per bulan ditabungkan artinya dalam setahun kamu menabung Rp 36 juta. Jika kamu menabung 23 tahun maka kamu akan mendapatkan Rp 828 juta. Waduh, masih jauh nih ke angka Rp 2,5 Miliar. Apakah kita harus terus menabung sampai akhir hayat? Tentu tidak karena kamu masih bisa pertimbangkan untuk menabung dengan cara DCA di reksa dana yang ada di Ajaib (cari tahu tentang DCA di sini https://ajaib.co.id/dollar-cost-averaging-dca-untuk-minimalisir-risiko-reksa-dana/). 

Berinvestasi di Reksa Dana Mampu Mengalahkan Tabunganmu

Jika kamu seorang profesional yang sibuk, tidak ada waktu untuk menganalisis dan mengelola portofolio sendiri maka kamu harus pertimbangkan untuk menabung investasi di reksa dana. Ajaib punya beragam jenis reksa dana yang bisa kamu pilih. 

Mari kita lihat Hasta Aji (28), yang bekerja sebagai engineer di PT Pupuk Sriwijaya. Hasta kini bkerja dengan upah Rp 8 juta per bulan dan gajinya naik sebesar Rp 1 juta setiap tahun nya. Ia berencana untuk menabung untuk kehidupannya kelak, dan ia bertekad untuk berinvestasi secara pasif rutin setiap bulannya sebesar Rp 3 juta. 

Hasta mengambil program reksa dana Ciptadana Dana Obligasi karena risikonya lebih rendah daripada saham dengan rata-rata return sebesar 10,66% per tahun. Meski tidak seagresif reksa dana saham nilainya masih naik turun. Maka ia memilih Sinarmas Dana Obligasi 2 untuk mengamankan portofionya. Return Sinarmas Dana Obligasi 2 berada sedikit di bawah Ciptadana Dana Obligasi yaitu 7,22% per tahun. Performanya yang stabil membuatnya merasa secure.

Dengan adanya dua reksadana tersebut dalam portofolionya Hasta merasa lebih tenang karena di masa terburuk pun portofolionya masih positif. Hasta memang memiliki profil investasi berisiko rendah.

Kemudian Hasta membeli keduanya di Ajaib karena simpel dan bisa dipantau kapan saja serta bisa setor tarik dengan mudah. Setiap bulan Hasta mengalokasikan Rp 2,4 juta untuk ditabung di reksa dana Ciptadana Dana Obligasi (CDO) dan Rp 600 ribu di Sinarmas Dana Obligasi 2 (SDO 2). 

Berikut Ciptadana Dana Obligasi di aplikasi reksa dana Ajaib;

C:\Users\Shanti\Downloads\Telegram Desktop\photo_2020-03-16_13-44-50.jpg

Performa Ciptadana Dana Obligasi (CDO) ini mengesankan. Menurut pantauan Hasta, reksa dana obligasi ini menakjubkan karena Hasta ingat sekali ketika di tahun 2018. Di tahun itu ia mengalami masa-masa pahit saat obligasi yang dibelinya langsung di bank ternyata nilainya naik turun. Tetapi di tahun tersebut performa Ciptadana Dana Obligasi secara keseluruhan baik. Baik dalam arti masih dapat cukup stabil menanjak dan menghasilkan 10.66% return per tahun. 

Berikutnya, ini adalah Sinarmas Dana Obligasi 2 di aplikasi reksa dana Ajaib;

Setelah melihat grafik di atas dan men-download Prospektus dan Fund Factsheet di Ajaib Hasta suka sekali dengan kinerja Sinarmas Dana Obligasi 2 (SDO 2). Performanya luar biasa stabil terutama di tahun-tahun 2017 dan 2018. Ternyata hal ini dikarenakan obligasi yang terkandung di dalamnya didominasi oleh obligasi korporat. Dan bukan sembarang korporat; Mayora Indah dan Oto Multiartha, dll yang gagal bayarnya nyaris tidak ada. 

Karena tidak diperdagangkan di pasar sekunder maka nilainya stabil sekali! Di saat-saat krisis tak terduga seperti saat wabah Covid-19 meresahkan seperti sekarang ini reksa dana SDO 2 masih saja positif kinerjanya. Luar biasa.

Karena stabil maka reksa dana ini sempurna sebagai pengaman portofolio karena terus naik performanya meski keadaan kurang kondusif seperti sekarang ini.

Selain itu, kamu bisa lihat bahwa return tahunan SDO 2 berada di atas deposito, yaitu 7,22%! Menariknya lagi reksa dana bisa ditarik maupun ditambah dananya kapan saja, tidak seperti deposito!

Oleh karenanya dengan demikian Hasta berinvestasi sebesar Rp 3 juta per bulan dengan pertimbangan Rp 2,4 juta di Ciptadana Dana Obligasi dan Rp600 ribu di Sinarmas Dana Obligasi 2. Berikut simulasinya; 

Tabel di atas menjelaskan bahwa Hasta telah menyisihkan Rp36 juta setiap tahunnya di kedua reksa dana tersebut dalam portofolionya. Dengan pertumbuhan compounding sebesar 10,66% di CDO dan 7, 22 % di SDO 2, Hasta disimulasikan memperoleh total ekuitas sebesar Rp 2,6 Miliar di tahun ke-22nya berinvestasi. Dengan menggunakan kalkulator CAGR, Hasta mengetahui bahwa kekayaannya bertumbuh sebesar 21,26% setiap tahunnya.

Jelas jauh di atas menabung biasa yang hanya menghasilkan Rp 828 juta saja. Dengan menyisihkan Rp3 juta per bulan dan berinvestasi di CDO dan SDO 2, di usianya yang ke 50 tahun ia memiliki aset sebesar Rp 2,5 Miliar. 

Setelah memiliki Rp 2,5 Miliar rencananya Hasta tidak akan menabung lagi tapi hanya akan menikmati 4% setiap tahunnya dari total aset investasinya.

22 tahun kemudian, di ulang tahunnya yang ke 50, Hasta membayangkan bahwa mungkin manajer yang mengelola reksadana CDO dan SDO 2 nya mungkin tidak sama lagi. Manajer portofolionya yang baru mungkin tidak sebaik yang lama. Maka nanti kemungkinan Hasta akan melakukan pemilihan reksa dana lagi dan mencari reksa dana yang kiranya cocok untuknya. 

Tapi Hasta merasa tidak perlu khawatir karena ada Ajaib.co.id yang dapat mempermudahnya melakukan pemilihan reksa dana. 

Artikel Terkait