PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan energi terkemuka, telah mengumumkan alokasi dana sebesar US$21 juta tahun ini untuk mendukung proyek ambisius pabrik wood pellet. Keputusan ini sejalan dengan komitmen Indika dalam mendukung sektor rendah karbon dan berkelanjutan.
Dalam pernyataannya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/8), Head of Corporate Communications Indika Energy (INDY), Ricky Fernando, menjelaskan bahwa bisnis wood pellet memiliki sejumlah keunggulan yang signifikan.
Selain ramah lingkungan, produk ini lebih hemat dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti BBM dan LPG, serta lebih aman dalam penggunaannya.
Anak usaha Indika Energy, Jaya Bumi Paser (JBP), yang berfokus pada pemanfaatan hasil Hutan Kayu Energi, memiliki rencana ambisius untuk membangun pabrik wood pellet dengan kapasitas awal 10 ton per jam.
Pabrik ini dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada bulan November 2023, dengan rencana ekspansi hingga mencapai kapasitas produksi 70 ton per jam pada 2027.
Dominicus Wimbuh Wibowo, Direktur PT Jaya Bumi Paser, menjelaskan bahwa proses pembangunan pabrik akan dilakukan secara efisien, dengan seluruh struktur baja, mesin, dan pabrikasi diangkut hingga lokasi proyek di Tanjung Pinang, Kalimantan Timur.
Proses konstruksi diperkirakan akan berlangsung selama 2 bulan, dan peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 8 Agustus 2023 lalu.
Pabrik wood pellet ini tidak hanya ditujukan untuk pasar domestik, tetapi juga akan memasarkan produknya ke luar negeri, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Dengan total investasi proyek wood pellet diperkirakan mencapai US$30 juta, Indika Energy menunjukkan komitmennya dalam berperan aktif dalam mengembangkan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui ekspansi pasar global.
Sumber: Indika Energy Siapkan Belanja Modal US$ 21 Juta Bangun Pabrik Wood Pellet dengan pengubahan seperlunya.