Ajaib.co.id – Tren kenaikan total penjualan mie instan dan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) berkonstribusi penuh dalam pertumbuhan kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Para analis pun memproyeksikan pertumbuhan kinerja Indofood akan berlanjut hingga akhir tahun 2021 ini.
Di sepanjang enam bulan pertama tahun 2021, Indofood berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20,8% YoY menjadi Rp3,43 triliun. Kemudian, pendapatan Indofood juga naik double digit atau 20,1% YoY menjadi Rp47,29 triliun.
“Bisnis yang berkontribusi besar menyokong pertumbuhan kinerja INDF adalah konsolidasi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau ICBP setelah berhasil mengakuisisi Pinehill. Penjualan mi instan juga tidak menurun di tengah ekonomi yang tertekan karena pandemi COVID-19,” tutur Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi.
Pertumbuhan kinerja Indofood yang positif ini juga didukung penuh oleh bisnis agribisnis. Margin EBITDA dari bisnis agribisnis tetap ada peningkatan, dari tren kenaikan harga CPO.
Pada Senin (20/9), harga CPO kontrak Desember 2021 di Malaysia Derivatives Exchange naik hingga mencapai 46% YtD.
Kemudian, secara keseluruhan COGS Indofood naik sebesar 10,7% secara tahunan ke level Rp15,3 triliun karena tingginya harga bahan baku dan biaya pengemasan.
Para analis optimistis, kinerja INDF di sepanjang tahun ini akan melanjutkan trend positif nya dan akan semakin menguat. Sentimen positif yang mendukung masih sama berasal dari pertumbuhan penjualan mi instan dan juga dari segmen agribisnis.
Para analis tetap rekomendasi beli untuk INDF dengan target harga di level Rp8.000 sampai dengan Rp8.700. Diproyeksikan pertumbuhan pendapatan INDF di akhir tahun ini sebesar 12,8% ke level Rp92,15 triliun. Sementara, laba bersih diproyeksikan naik 7,6% menjadi Rp6,92 triliun.
Sumber: Kinerja semester I-2021 ciamik, begini rekomendasi saham Indofood (INDF), dengan perubahan seperlunya.