Ajaib.co.id – Setiap tanggal 1 Mei, Indonesia memperingati Hari Buruh Nasional. Peringatan tersebut sudah terjadi sejak 1920, namun baru pada 2014 diresmikan menjadi hari libur nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk apresiasi buruh yang sudah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.
Sejak diresmikan sebagai hari libur nasional itulah buruh mendapat kesempatan untuk menyuarakan aspirasi mereka. Hal yang sering dilakukan untuk menyampaikan suara mereka adalah dengan turun ke jalan-jalan. Tujuannya tentu saja memperjuangkan hak-hak yang menjadi tuntutan mereka, terutama masalah upah atau gaji.
Awal Mula Muncul Hari Buruh
Hari Buruh yang dikenal juga dengan sebutan Labor Day atau May Day setiap tahunnya selalu jatuh pada tanggal 1 Mei. Perayaan tersebut ternyata tidak hanya ada terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
Awal mulanya May Day merupakan bentuk reaksi terhadap revolusi yang terjadi di Inggris. Setelah itu mulai meluas ke sejumlah negara lain, seperti Amerika Serikat dan Kanada.
Pada saat itu para pekerja berjuang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak, mulai dari jam kerja, upah kerja yang pantas, dan pemenuhan atas hak ekonomi serta sosial lainnya bagi mereka.
Selain itu, peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei juga berkaitan erat dengan peristiwa Haymarket. Peristiwa itu sendiri terjadi pada 4 Mei 1886 yang berakhir ricuh, dimana sekitar 300.000 pekerja melakukan aksi mogok kerja demi menuntut hak-hak mereka. Para buruh tersebut menuntut beberapa hal, salah satunya adalah penerapan jam kerja yang adil menjadi 8 jam sehari,
Seperti diketahui pada masa itu kondisi kerja bisa dibilang sangat parah karena mereka harus bekerja selama 10 hingga 16 jam sehari dengan keamanan yang minim.
Menurut laman Industrial Workers of The World, ketika itu cedera hingga kematian jadi hal yang biasa terjadi di tempat kerja. Melihat kondisi tersebut, pada tahun 1860-an para pekerja sudah mulai memikirkan pentingnya memperpendek waktu kerja namun tidak mengurangi gaji.
Barulah di akhir 1880-an para tenaga kerja secara terorganisir mampu mengumpulkan kekuatan untuk menuntut sekaligus memperjuangkan hak mereka dengan cara berdemonstrasi. Demonstrasi Haymarket itu berlangsung selama 4 hari yang awalnya berlangsung damai. Sayangnya di tanggal 3 Mei, para polisi mulai bentrok dengan para pekerja yang berdemo di McCormick Reaper Works.
Keesokan harinya para pekerja merencanakan aksi demonstrasi di lapangan Haymarket untuk memprotes atas pembunuhan dan luka yang dialami rekan-rekan mereka oleh para polisi. Namun, pada saat petugas hendak membubarkan kerumunan demonstrasi tersebut, terjadi hal yang tidak diduga.
Ada satu orang yang tidak pernah teridentifikasi tiba-tiba melemparkan bom ke arah barisan petugas. Alhasil, kekacauan pun tak terhindarkan yang mengakibatkan tujuh polisi dan delapan warga tewas di hari itu.
Setelah kejadian mengerikan tersebut, ratusan pemimpin buruh beserta simpatisan demonstrasi berhasil ditangkap sebagaimana seperti dilansir Chicago History. Empat diantaranya mendapat eksekusi mati dengan cara dihukum gantung.
Kemudian pada tahun 1889 diadakan kongres pertama oleh The International Socialist Conference di Paris, Prancis. Kongres tersebut diselenggarakan setelah adanya proposal yang dibuat Raymond Lavigne untuk memperingati peristiwa Haymarket di Chicago. Peringatan Hari Buruh baru secara resmi diakui dan dirayakan setiap tahunnya setelah kongres kedua tahun 1891.
Hari Buruh di Indonesia
Bagaimana dengan Hari Buruh di Indonesia? Jika dilihat dari sejarah sebenarnya cukup rumit dan panjang. Salah satu yang jadi penyebabnya tak lain adalah karena iklim politik di Indonesia yang sering berubah-ubah.
Sejak 20 April 1948, pemerintah Indonesia kala itu sudah menetapkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja. Dalam UU tersebut ditetapkan bahwa setiap tanggal 1 Mei, buruh dibebaskan dari segala kewajiban pekerjaan.
Namun, dengan pergantian kepemimpinan nasional berakibat pada perubahan aturan. Terlebih pada saat masa Orde Baru, perayaan 1 Mei sangat ditentang dan dilarang. Di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Soeharto, pemerintah bertindak represif terhadap kaum buruh yang kerap kali melakukan aksi mogok kerja. Lebih parahnya lagi, para petugas keamanan tidak segan-segan bertindak dengan kekerasan.
Setelah Orde Baru lengser dan masuk pada era reformasi, mulai lah bermunculan serikat buruh dan bisa kembali turun ke jalanan pada 1 Mei 2000 silam. Sejak saat itu, setiap peringatan Hari Buruh selalu ditandai dengan aksi demo. Akan tetapi, May Day saat itu belum resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Kemudian ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, tanggal 1 Mei resmi ditetapkan menjadi hari libur nasional. Keputusan tersebut ditetapkan setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden tahun 2013.
Hari Buruh 2021 Saatnya Liburan
Tahun 2021 ini, Hari Buruh jatuh pada tanggal 1 Mei yakni hari Sabtu. Berhubung masih dalam masa pandemi covid-19, dan segala aktivitas yang mengundang kerumunan tidak diperkenankan. Lebih baik hari libur nasional jadi kesempatan kamu untuk merencanakan liburan mengunjungi berbagai destinasi wisata menarik yang ada di Indonesia.
Pasalnya, kondisi sekarang ini tidak terlalu membuat spot wisata ramai dikunjungi turis. Tentu ini jadi kesempatan untuk menikmati liburan dengan santai namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagi kamu yang berencana liburan ke luar kota, pesan tiketnya dari sekarang supaya bisa dapat harga promo di beberapa aplikasi perjalanan.
Walaupun libur May Day tahun ini memilih di dalam kota saja, tak ada salahnya memilih staycation. Ada banyak pilihan hotel dan penginapan menarik, seperti di Traveloka, Travelio, Tiket.com, dan lainnya.