Komoditas

Harga Minyak Dunia Naik Turun, Apa Saja Faktor Penyebabnya?

Harga minyak dunia
Harga minyak dunia

Ajaib.co.id – Harga minyak dunia saat ini memang masih sering mengalami perubahan harga. Hal ini dapat disebabkan karena ada sejumlah negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sehingga kebijakan lockdown diberlakukan di negara-negara tersebut.

Pembatasan aktivitas ekonomi yang terjadi di sejumlah negara, tentunya akan berdampak langsung terhadap pasokan minyak ke negara tersebut. Mengapa? Dengan diberlakukannya kebijakan lockdown, hal ini membuat penggunaan BBM untuk transportasi umum dan kendaraan pribadi pasti akan mengalami penurunan dari jumlah konsumsi.

Kebijakan lockdown hanyalah salah satu faktor penyebab mengapa harga minyak dunia saat ini masih dianggap belum stabil. Bila kita bercermin dari 2020 lalu, di mana dikenal sebagai tahun yang penuh ketidakpastian. Kala itu, harga minyak mentah pernah berada di level $36,76 per barel pada September 2020.

Jatuhnya harga minyak ini disinyalir karena belum pulihnya permintaan minyak mentah di pasar komoditas global. Pada 2020 lalu, larangan untuk bepergian diberlakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Hal ini membuat permintaan BBM untuk bahan bakar pesawat terbang, dan jenis transportasi lainnya mengalami penurunan. Walaupun sebenarnya, pasokan minyak mentah secara global tetap tinggi namun tidak diimbangi dengan tingkat permintaan yang tinggi.

Prediksi Harga Minyak Dunia 2021

Minyak dunia sebagai komoditas global memainkan peran yang sangat penting untuk menggerakan ekonomi di suatu negara. Bagaimana tidak? Coba saja kamu bayangkan, jika di suatu negara tidak memiliki pasokan minyak mentah sama sekali.

Tentunya hal ini akan langsung berdampak terhadap perekonomian di sana. Lantaran, setiap industri saat ini membutuhkan BBM untuk menggerakan mesin dan kendaraan. Di mana, BBM pada industri dapat digunakan untuk produksi maupun melakukan pengiriman dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan.

Menurut laporan Morgan Stanley, pasar minyak dunia pada kuartal 1 2021 menjadi periode yang paling ketat sejak 2020 lalu. Berdasarkan laporannya, minyak dunia mengalami kekurangan pasokan sebanyak 2,8 juta barel per hari pada tahun ini. Namun, ini bukanlah sentimen negatif, melainkan merupakan sentimen positif yang akan memicu penguatan harga minyak yang berkelanjutan.

Masalah kelangkaan pasokan minyak dan jumlah kasus Covid-19 yang menurun secara global adalah dua faktor positif bagi pergerakan harga minyak dunia 2021. Selain itu, pabrik-pabrik yang memproduksi minyak juga sudah kembali berjalan normal seperti sebelum adanya pandemi.

Morgan Stanley optimis bahwa pada kuartal 3 2021, harga minyak brent bisa berada di level $70 per barel. Sedikit informasi, minyak brent adalah klasifikasi perdagangan utama dari minyak mentah light sweet, dimana klasifikasi ini berfungsi sebagai patokan harga minyak untuk pembelian yang berlaku secara global di seluruh dunia.

Faktor-faktor Penyebab Harga Minyak Dunia Bisa Naik atau Turun

Pergerakan harga minyak global sama halnya dengan produk-produk yang ada di muka bumi lainnya yakni dapat dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya suatu permintaan dan penawaran di pasar. Dalam hal ini, kita bisa mengacu kepada hukum penawaran dan hukum permintaan yang berbunyi:

“Semakin tinggi pasokan yang ada di pasar, namun tidak diimbangi dengan tingginya permintaan, hal ini akan membuat harga suatu produk menjadi lebih murah. Sedangkan, ketika adanya tingkat pasokan yang sangat rendah di pasar tetapi tingkat permintaan sangat tinggi, harga produk tersebut akan sangat mahal karena dampak kelangkaan.”

Ini adalah bunyi hukum penawaran dan hukum permintaan dalam ekonomi secara garis besar. Walaupun begitu, naik atau turunnya harga minyak global juga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal dan internal sebagai berikut:

1. Produksi Menurun

Kapasitas produksi yang menurun dapat memicu naiknya harga suatu komoditas di pasar. Tak terkecuali, minyak mentah karena pasokan minyak mentah di pasar akan terganggu.

Menurunnya kapasitas produksi bisa disebabkan oleh beberapa hal misalnya kebakaran di kilang minyak, tangki minyak, atau kebijakan perusahaan itu sendiri untuk menurunkan kapasitas produksi.

Namun faktor menurunnya kapasitas produksi ini akan memicu naiknya harga komoditas di pasar, apabila tingkat permintaan akan komoditas tersebut tinggi di pasar.

2. Larangan Bepergian

Apa pun kebijakan yang diputuskan oleh suatu negara, tentunya bisa berimbas langsung terhadap perekonomian, baik itu berdampak positif maupun negatif. Seperti halnya yang terjadi saat ini, di mana negara dunia dipusingkan dengan adanya pandemi Covid-19, ada dua isu utama dari mewabahnya virus mematikan ini yakni masalah ekonomi dan kesehatan.

Kebijakan lockdown yang diterapkan di sejumlah negara memberikan efek domino bagi dunia industri secara keseluruhan. Ketika aktivitas ekonomi dibatasi di masyarakat, hal ini akan membuat daya beli masyarakat juga menurun. Alhasil, menurunnya tingkat permintaan juga akan disesuaikan oleh industri dengan menurunkan kapasitas produksinya.

Salah satu kebijakan lockdown yang dapat mempengaruhi harga minyak dunia adalah larangan bepergian. Larangan ini tentunya membuat permintaan akan BBM untuk transportasi umum, kendaraan pribadi, hingga pesawat terbang akan mengalami penurunan akibat dari lockdown.

Bila begitu harga minyak global akan mengalami penurunan, namun penurunan harga bisa sangat dirasakan jika ada sejumlah negara besar dengan jumlah konsumsi minyak yang besar di dunia yang mengambil kebijakan ini. Contohnya, negara-negara Eropa, Amerika Serikat, hingga India.

Kedua faktor yang sudah disebutkan oleh redaksi Ajaib di atas dapat mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran minyak mentah secara global. Namun hal ini diprediksi akan berangsur-angsur membaik, ketika negara-negara Eropa dan AS mulai melonggarkan lockdown, serta berjalannya vaksinasi Covid-19 massal sehingga mobilitas masyarakat bisa membaik dan berimbas terhadap permintaan bahan bakar yang meningkat.

Artikel Terkait