Ajaib.co.id – Pada semester I-2022, PT PP London Sumatra Indonesia atau Lonsum (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp549 miliar atau naik 9% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp501 miliar. Di mana pada periode sama tahun lalu, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti mengalami penurunan 18% menjadi 505 ribu ton. Hal ini terutama terdampak cuaca buruk dan kegiatan peremajaan tanaman sawit. Akibatnya, total produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) perseroan menurun 23% menjadi 127 ribu ton.
Namun ini berbeda dengan sepanjang kuartal II-2022, di manaproduksi TBS inti mengalami kenaikan 24%, dan CPO yang surplus 42% dibandingkan dengan kuartal I-2022.
Sementara itu, penjualan tercatat Rp2,05 triliun atau turun 6% yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan produk sawit. Untungnya, sebagian diimbangi lonjakan harga jual rata-rata produk sawit. Sehingga, laba kotor melesat 11% menjadi Rp840 miliar dari periode sama tahun lalu Rp755 miliar. Adapun laba usaha yang mengalami kenaikan 7% menjadi Rp651 miliar, dari periode sama tahun lalu Rp610 miliar.
Kemudian, EBITDA perseroan juga tumbuh 13% menjadi Rp907 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp803 miliar. Manajemen Lonsum mengklaim mempertahankan posisi keuangan sehat, dan tidak ada pendanaan melalui utang bank per 30 Juni 2022.
”Kinerja positif, dan margin menanjak seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, upaya-upaya pengendalian biaya, dan efisiensi,” jelas Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng.
Lebih lanjut, LSIP terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya, efisiensi, mengerek produktivitas, memprioritaskan belanja modal terutama kegiatan peremajaan kelapa sawit, infrastruktur, dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur baik secara berkelanjutan.
Sumber: Harga Jual CPO Naik, Lonsum (LSIP) Paruh Pertama 2022 Bungkus Laba Rp549 Miliar, dengan perubahan seperlunya.
