Uncategorized

Gurihnya Dividen Indofood, Tertarik Beli Sahamnya?

Sumber: Indofood

Ajaib.co.id – Apa yang terlintas dalam pikiranmu saat mendengar kata Indofood? Ya, produk mi instan-nya, Indofood adalah produsen Indomie, pasti. Namun lebih dari itu, Indofood juga produsen susu Indomilk dan sambal Indofood.

Nah, produk-produk yang pernah kamu lihat sehari-hari atau bahkan pernah kamu nikmati tersebut diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), perusahaan yang memproduksi semua produk konsumen bermerek yang kamu nikmati saat ini.

Di sisi lain, Indofood CBP juga memiliki induk usaha yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Selain Indofood CBP, Indofood Sukses Makmur juga memiliki tiga anak usaha lainnya yakni; divisi penggilingan tepung oleh PT Bogasari Flour Mills; Agribisnis melalui PT Salim Ivomas Tbk , PT PP London Sumatera Indonesia Tbk dan Indofood Agri Resources Ltd; dan pengemasan, perkapalan serta distribusi termasuk di dalamnya PT Indomarco Adi Prima, pemegang lisensi Indomaret di Indonesia.

Baik Indofood Sukses Makmur dan Indofood CBP adalah perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Keduanya juga termasuk saham yang paling banyak ditransaksikan sehingga paling likuid untuk diperjualbelikan.

Bahkan, induk perusahaan, Indofood Sukses Makmur termasuk dalam anggota konstituen IDX High Dividend 20, rumah dari 20 emiten terpilih yang selalu membagikan dividen tunai dengan imbal hasil dividen atau dividend yield yang tinggi.

Memang, berdasarkan data histori dividen yang dibagikan kedua perusahaan di website masing-masing, sejak tahun 2011 baik Indofood Sukses Makmur dan Indofood CBP konsisten membagikan rasio pembayaran dividen sebesar 50 persen dari laba bersih.

Berdasarkan keterangan kedua perusahaan di halaman keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, Indofood Sukses Makmur dan anak usahanya Indofood CBP Sukses Makmur an membagikan dividen pada bulan ini. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai triliunan rupiah.

Dividen INDF

Indofood Sukses Makmur selaku induk usaha dengan kode saham INDF mengumumkan akan membagikan dividen sebesar Rp278 per lembar saham yang akan dibayarkan pada tanggal 14 Agustus mendatang.

Kalau menurut pada jumlah saham beredar yang dimiliki Indofood saat ini sebesar 8,7 miliar, setidaknya Indofood akan membagikan dividen sebesar Rp2,4 triliun. Angka tersebut sebenarnya setara dengan 50 persen dari realisasi laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp4,91 triliun. Menarik, bukan?

Namun, dengan harga saham INDF saat ini, imbal hasil dividen INDF relatif bisa jadi sangat rendah sehingga tidak membuat investor tergugah untuk membeli sahamnya. Dengan harga saham pada penutupan pasar, Jumat (17/7) di level Rp6.550, imbal hasil dividen yang akan diterima pemegang sahamnya adalah sebesar 4,2 persen.

Dividen ICBP

Indofood CBP yang merupakan kode saham ICBP menyatakan akan membagikan dividen sebesar Rp215 per lembar saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Agustus 2020 nanti.

Jika menilik pada jumlah saham Indofood CBP yang tersebar saat ini sebanyak 11,6 miliar, Indofood CBP akan membagikan dividen sebesar Rp2,5 triliun. Realisasi tersebut setara dengan rasio pembayaran dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp5,04 triliun.

Sama seperti induk usahanya, imbal hasil dividen Indofood CBP juga bisa jadi kurang menarik dibandingkan dengan perusahaan lain yang membagikan yield double digit. Hal ini dikarenakan imbal hasil dividen yang dibagikan Indofood CBP hanya berkisar 2,3 persen.

Akuisisi Pinehill Berpeluang Meningkatkan Dividen Tunai

Pada pertengahan tahun ini, Indofood CBP mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Pinehill Company Limited (PCL) atau (Grup Pinehill). Grup Pinehill adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mie instan yang mendistribusikan produknya di wilayah Timur Tengah dan Afrika dengan menggunakan merek ‘Indomie’ berdasarkan perjanjian dengan Indofood Sukses Makmur.

Harga akuisisi yang telah disepakati adalah sebesar US$2,99 miliar atau Rp44,33 triliun (US$1=Rp14.785). Jumlah ini akan disebutkan perseroan akan dibiayai oleh dana kas dan sebagian, fasilitas utang bank jangka panjang dan liabilitas lainnya.

Berdasarkan informasi rencana akuisisi, Indofood CBP menerangkan bahwa menurut analisis inkremental, perusahaan tersebut dapat meningkatkan laju pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga rata-rata sekitar 20 persen per tahun jika rencana tersebut terealisasi.

Ini berarti, dividen tunai yang akan diterima pemegang sahamnya pun mungkin akan meningkat 20 persen per tahun, jika rencana tersebut diamine oleh pemegang saham Indofood CBP dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Jika ditelusuri lebih jauh, Indofood CBP selalu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 silam, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar Rp42,30 triliun, naik 10,11 persen secara tahunan dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp38,41 triliun.

Perusahaan dengan kode saham ICBP itu juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,12 persen secara year-on-year, dari Rp4,57 triliun pada 2018 menjadi Rp5,03 triliun pada tahun lalu.

Di sisi lain, induk usahanya Indofood Sukses Makmur juga berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen secara tahunan menjadi Rp4,91 triliun dari posisi Rp4,17 pada tahun sebelumnya.

Dengan margin laba bersih perusahaan tersebut juga turut meningkat menjadi 6,4 persen secara tahunan, penjualan bersih konsolidasi juga berhasil meningkat sebesar 4 persen secara year-on-year menjadi Rp76,59 triliun.

Dikutip dari sumber Bisnis.com, Analis BNI Sekuritas William Siregar mengatakan dirinya sikap netral perihal akuisisi yang akan dijalankan Indofood CBP dengan grup Pinehill.

“Prospek kita pikir masih akan menarik di 2020, meskipun pertumbuhannya akan lebih rendah dari 2019,” katanya.

Namun, aksi korporasi melalui akuisisi Pinehill juga dianggapnya tetap menarik untuk menaikkan penjualan dari pasar potensial di luar Indonesia. Untuknya, prospek pasar di Timur Tengah menjadi sangat menarik karena jumlah potensi populasi pasarnya yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia

Sumber: Akuisisi Pinehill, Indofood CBP (ICBP) Sebenarnya Untung atau Buntung?, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait