Milenial

Gelar Sarjana Bukan Jaminan Utama Sukses, Tapi Tetap Penting

gelar sarjana

Ajaib.co.id – Orang sukses tanpa gelar sarjana kerap jadi narasi yang menarik perhatian publik. Kesuksesannya dianggap sebagai validasi bahwa pendidikan tinggi bukan suatu keharusan. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar karena banyak manfaat dari belajar di perguruan tinggi.

Sudah menjadi hal yang lazim jika anak muda diharuskan menempuh pendidian di universitas selepas SMA. Baik itu untuk program pendidikan diploma III maupun Strata I ibaratnya sudah menjadi syarat jika ingin mudah mendapatkan pekerjaan. Lulusan program studi ini dianggap lebih berpeluang mendapatkan posisi di dunia kerja.

Selain itu, bagi sebagian orang tua, gelar akademik yang bisa ditulis di belakang nama adalah suatu kebanggaan tersendiri. Bisa mencantumkan huruf S dari kata sarjana atau huruf M dari kata diploma adalah pencapaian.

Sayangnya hal ini kemudian jadi pertanyaan tersendiri bagi anak muda. Apalagi dengan narasi sejumlah orang yang bisa sukses tanpa kuliah, membuat banyak yang berpikir menjadi mahasiswa hanya buang-buang waktu saja.

Gelar sarjana bisa didapatkan dari banyak bidang studi, sebut saja administrasi bisnis, ilmu komputer, sampai ke ilmu sosial. Namun apakah prestasi akademik atau gelar akademis ini bisa jadi jaminan sukses? Rasanya tidak ada yang punya jawaban pasti akan hal ini.

4 Manfaat Kuliah, Bukan Hanya Soal Gelar Sarjana Saja

Kontroversi tentang penting tidaknya gelar sarjana memang masih jadi perbincangan menarik. Mereka yang malas kuliah, mengatakan bahwa banyak orang sukses tidak selesai kuliah. Mereka yang demam mengejar gelar juga mengatakan bahwa lebih banyak orang sukses dengan titel di belakang namanya.

Pada dasarnya, kuliah atau tidak kuliah, bergelar atau tidak bergelar, memang bukan jaminan seseorang bisa berhasil atau gagal. Namun demikian, kuliah dan memiliki gelar sarjana bisa menjadi salah satu kunci membuka masa depan. Walaupun tentu bukan kunci satu-satunya.

Hanya saja, gelar sarjana yang kamu dapatkan jelas memberikan ilmu tersendiri bagimu. Ambil contoh penjelasan dari Cinta Laura, artis yang juga telah berhasil lulus dari dua jurusan sekaligus yakni Psikologi dan Sastra Jerman di Universitas Columbia New York, Amerika Serikat, dengan predikat Cumlaude.

Beberapa waktu lalu, wawancaranya dengan Sandiaga Uno akan manfaat kuliah sempat viral. Bahkan penjelasannya jadi inspirasi tersendiri bagi banyak anak muda yang sedang galau akan manfaat kuliah. Ia menyebutkan alasan mengapa dirinya harus menempuh perguruan tinggi ialah agar mendapatkan wawasan yang luas.

Selain itu, Cinta juga mengungkapkan bahwa kuliah bukan hanya mendapatkan gelar sarjana namun juga dapat melatih cara berpikir seseorang. Alasan lain masuk perguruan tinggi juga membuatnya dapat melihat dunia dari berbagai sudut pandang.

Keuntungan lain yang bisa didapat menurut artis ini adalah bisa bertemu banyak orang. Terutama yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Menurutnya, pengalaman-pengalaman tersebutlah yang tidak bisa didapatkan apabila seseorang tidak menempuh pendidikan tinggi. Hal ini tentu saja merupakan pengalaman yang sangat bernilai.

Penjelasan ini saja sudah bisa jadi gambaran bagi pendidikan di universitas merupakan tahapan yang amat penting. Gelar sarjana mungkin tidak bisa jadi jaminan kesuksesan namun bisa membuka jalan bagi kesuksesanmu.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar kamu bisa sukses, baik dengan gelar sarjana atau tidak.

Gelar Sarjana Bukan Jaminan Sukses, Tapi Malas Adalah Jaminan Gagal

Baik kamu memutuskan mau kuliah atau tidak kuliah, jangan memutuskannya karena kamu merasa malas. Faktanya, banyak yang berhenti kuliah di tengah jalan karena kemalasan, dan berakhir tidak menjadi apa-apa.

Tentu bukan masalah kuliah atau gelar sarjananya. Tapi rasa malas itulah yang membuat seseorang menjadi gagal. Marc Zuckenberg atau Bill Gates memang tidak lulus kuliah, tapi tidak bisa diragukan bahwa mereka berpikir dan bekerja lebih keras dari orang kebanyakan.

Gelar Sarjana Merupakan Satu Keberhasilan

Pada dasarnya, mereka yang berhasil menggenggam gelar sarjana, sudah mencapai satu keberhasilan Pada dasarnya, semua mahasiswa pasti tahu sulitnya menyusun skripsi dan tegangnya menghadapi sidang skripsi.

Berkomitmen dan konsisten membuat skripsi, melakukan riset dan membuat jurnal ilmiah dengan sistem penulisan sistematis, bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, mereka yang berhasil memiliki gelar sarjana, patut berbangga dengan keberhasilannya.

Tidak Penting di Mana Ilmu Didapatkan, tapi Lebih Penting Apa yang Dilakukan Dengan Ilmu Tersebut

Jika ada suatu hal yang tak pernah habis betapa banyak pun dibagikan, maka itu adalah ilmu. Bahkan, sebuah ilmu tidak akan pernah terlalu banyak untuk didapatkan. Oleh karena itu, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan sebuah ilmu. Baik ilmu yang didapatkan di bangku kuliah ataupun ilmu yang diperoleh dari kehidupan.

Ilmu adalah harta berharga yang bisa didapatkan dimana saja. Permasalahannya bukan dimana seseorang mendapatkan ilmu. Tapi yang lebih penting, adalah apa yang berhasil dia lakukan dengan ilmu yang dimilikinya tersebut.

Jangan Pernah Berhenti Belajar Meskipun Tanpa Gelar

Pada dasarnya, mereka yang sukses adalah orang-orang yang tidak pernah berhenti belajar. Karena tanpa ilmu, apa pun akan menemui jalan buntu. Oleh karena itu, tidak perlu mengolok-olok mereka yang bertahan dengan kuliahnya, tidak perlu juga mengolok mereka yang langsung belajar dari kehidupan. Yang paling penting adalah keinginan untuk terus belajar hingga akhirnya menggapai kesuksesan.

Maka dari itu, baik dengan gelar atau tanpa gelar sarjana, teruslah belajar dan berkembang. Karena hanya orang-orang yang terus menjadi lebih baik yang akan menjadi pemenang. Kamu pasti tahu bagaimana sebuah Sistem Operasional Windows atau Android saja terus berkembang untuk menyesuaikan dengan zaman. Begitu juga kamu, harus terus berkembang agar bisa sukses dalam kehidupan.

Kamu Bisa Lebih Sukses dengan Kuliah

Ketika menempuh pendidikan di universitas pasti ada masanya kamu bosan dan lelah. Kamu kemudian merasa yakin bisa bernasib seperti Steve Jobs atau Susi Pudjiastuti. Tanpa menyandang gelar sarjana, mereka bisa sukses dan kaya raya. Namun rasanya itu bukan alasan tepat kamu gagal mendapatkan gelar sarjana.

Banyak orang kira Drop Out kuliah bisa membuat hidup lebih baik. Namun sayangnya setela DO, mereka tidak tahu harus apa setelah selesai kuliah. Akhirnya malah kerja pontang-panting atau ikut orang, sementara gaji pas-pasan.

Syukur-syukur bisa dapet UMK, malah yang terjadi banyak juga yang hanya bisa menerima gaji dibawahnya. Akhirnya hanya bisa menyesal karena apa yang didapatkan tidak semanis apa yang diimpikan semasa kuliah dulu.

Selain itu, ada banyak nama besar yang sukses karena pengaruh gelar sarjananya. Elon Musk, pemilik Tesla punya dua gelar sarjana untuk ilmu Ekonomi dan Fisika yang jadi nyawa bisnisnya sekarang. Penemu Google, Hewlett-Packard mengawali kisahnya dari pertemanan keduanya berawal dari kegiatan bersama sesudah lulus dari kampus.

Pada dasarnya, waktu dan usaha kita di kampus memang bukan hanya sial gelar sarjana saja. Pasalnya, kita akan dituntut untuk berpikir lebih kritis dan rasional dibandingkan sekolah. Kita dituntut untuk bisa mempresentasikan hasil pekerjaan kita sesuai bahasa kita sendiri. Puncaknya adalah saat tugas akhir atau skripsi ketika ide kita diuji.

Hal yang juga harus dipahami adalah ada persamaan dari orang-orang yang sukses besar tanpa selesai kuliah maupun yang selesai kuliah. Nilai tersebut adalah mereka berpikir kritis, rasional, dan terus berusaha mengembangkan keahlian dan keterampilannya dengan berkarya ketika mereka masih berada di lingkungan kampus.

Intinya adalah, kuliah memberikan kesempatan untuk membentuk pola pikir kritis dan rasional. Namun sebaliknya, pola pikir kritis dan rasional tidak akan terbentuk selama kuliah tidak dianggap penting. Memang gelar sarjana bukan jadi penentu namun paling tidak itu adalah bonus yang bisa kamu dapatkan.

Artikel Terkait