Ajaib.co.id – Dalam dunia pemasaran, kita mengetahui bahwa fungsi distributor sangatlah penting untuk mendorong berjalannya suatu bisnis. Istilah “distributor” berasal dari kata distribusi yang tentunya seringkali kita dengar.
Distribusi dapat dikatakan sebagai proses pemindahan produk atau sebagainya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sehingga, tak heran bila istilah satu ini seringkali kita jumpai dalam dunia logistik. Karena dalam proses distribusi meliputi beberapa biaya logistik misalnya inventory dan transportasi.
Kedua biaya tersebut merupakan biaya logistik terbesar yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan saat melakukan proses distribusi. Dalam hal ini, biaya transportasi dapat meliputi sewa kendaraan, BBM, upah supir, dan sebagainya. Sedangkan, biaya inventory bisa meliputi biaya pemesanan, pengiriman, penerimaan, dan pembayaran.
Semua biaya-biaya yang sudah dijelaskan tersebut, pastinya ingin ditekan oleh setiap perusahaan sekecil mungkin. Efisiensi biaya ini merupakan tugas dari seorang Supply Chain Manager. Di mana, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan jasa atau kegiatan yang berhubungan dengan produksi, pergudangan, pembelian, hingga distribusi agar biaya yang dikeluarkan dapat seefisien mungkin.
Apa Itu Distributor?
Setelah kita mengetahui apa itu distribusi, serta prosesnya meliputi biaya-biaya apa saja yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan. Istilah “distributor” tentunya tidak asing di telingamu. Mengapa?
Tentunya hal ini seringkali kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika kamu hendak ingin membeli sebuah ponsel pintar seperti iPhone, di mana ponsel pintar buatan perusahaan Apple ini memiliki distributor resmi di Indonesia.
Kamu pasti familiar dengan TAM, perusahaan ini merupakan distributor resmi untuk produk iPhone di Indonesia. Ketika kamu membeli produk iPhone yang bergaransi distributor TAM, di kardus HP tersebut pasti akan ada logo atau hologram dari perusahaan TAM selaku distributor. Walaupun begitu, TAM bukanlah perusahaan yang membuat produk HP canggih tersebut, Namun, di Indonesia mereka dipercaya oleh Apple untuk menjadi distributor resmi.
Tugas Distributor Resmi
Logo perusahaan yang tercantum di kardus iPhone, tentunya bukan hanya sekedar pajangan saja. Di mana, perusahaan TAM harus memastikan bahwa produk iPhone yang mereka distribusikan ke banyak gerai harus terjamin kualitasnya, asli, hingga memberikan layanan garansi bila sewaktu-waktu produk iPhone yang dibeli mengalami kerusakan.
Namun, bagaimana bila kamu membeli iPhone bergaransi resmi? Kamu hanya boleh mengklaim garansi di seluruh gerai resmi iPhone. Sedangkan, untuk kamu yang membeli iPhone bergaransi distributor, kamu hanya boleh mengklaim garansi di perusahaan distributor tersebut saja.
Redaksi Ajaib memilih produk iPhone sebagai contoh agar kamu dapat mengetahui fungsi distributor itu sendiri seperti apa. Karena redaksi Ajaib tahu bahwa iPhone adalah salah satu gadget yang paling digilai oleh anak-anak muda Indonesia. Sehingga, kamu bisa lebih cepat untuk memahami apa itu distributor dan fungsinya.
Distributor adalah Pelaku Penting di Pemasaran
Mahal atau tidaknya suatu barang yang sampai ke tangan konsumen merupakan suatu proses dari distribusi. Di mana, bila pengiriman barang harus melalui berbagai birokrasi yang rumit atau terlalu banyak berpindah tangan. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa harga suatu barang sangat tinggi. Lantaran, setiap titik yang dilalui dalam proses distribusi, semua pihak ingin sama-sama mencari keuntungan.
Inilah alasan mengapa harga jual hasil pertanian bila kamu langsung membelinya dari petani jauh lebih murah ketimbang membelinya di supermarket atau tempat perbelanjaan lainnya. Namun, mahal atau tidaknya produk yang sampai ke tangan konsumen juga bisa kita lihat dari jenis distribusi yang dilakukan, yaitu distribusi langsung atau distribusi tidak langsung:
Distribusi Langsung
Aktivitas dalam distribusi langsung tidak melibatkan pihak ketiga sebagai perantara. Misalnya sebuah perusahaan produsen HP seperti Apple tidak menggunakan pihak ketiga sebagai distributor. Di mana, dalam hal ini Apple langsung menyalurkan produknya ke konsumen.
Distribusi Tidak Langsung
Jenis distribusi lainnya adalah distribusi tidak langsung, di mana proses distribusi ini melibatkan pihak ketiga sebagai perantara. Contohnya, produsen pakaian menjual pakaian kepada pihak pembeli untuk dijual kembali. Biasanya, pihak yang membeli hasil produksi dari produsen dapat disebut reseller.
Sedangkan, contoh distribusi tidak langsung juga kita kenal dengan mekanisme pembayaran berupa beli putus (reseller), atau dropshipper. Untuk produk HP mahal seperti iPhone, sepengetahuan redaksi Ajaib, mereka menerapkan sistem beli putus kepada distributornya.
Kedua jenis distribusi inilah yang memainkan peran penting dalam penyaluran suatu produk hingga ke tangan konsumen. Serta, memiliki andil yang besar dari tingginya harga jual suatu barang kepada konsumen.
Fungsi Distributor
Tugas utama dari proses distribusi adalah menyalurkan barang atau produk yang diproduksi oleh produsen hingga ke tangan konsumen. Namun, dalam prosesnya distribusi memiliki berbagai hambatan. Salah satunya yakni tingginya biaya logistik di Indonesia. Hal ini bisa disebabkan oleh belum meratanya pembangunan dan infrastruktur di setiap daerah.
Tantangan untuk Memaksimalkan Fungsi Distributor
Bayangkan saja, biaya logistik di Indonesia menyentuh 23,5% dari PDB. Besaran biaya logistik ini jauh lebih besar dibanding Malaysia sebesar 13% dari PDB. Hal ini juga menjadi sorotan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, di mana target jangka panjang biaya logistik harus bisa dibenahi dari hulu hingga ke hilir.
Sri Mulyani menargetkan untuk jangka panjang, biaya logistik di Indonesia dapat ditekan mencapai 17% dari PDB. Untuk merealisasikan target jangka panjang tersebut, pemerintah sudah meluncurkan NLE, sebuah sistem yang ditargetkan rampung pada 2024 nanti.
Sistem NLE nantinya akan membenahi masalah logistik di Indonesia, mulai dari dokumen, kebutuhan truk, pengawasan, dan pengangkutan kapal. Sistem ini nantinya diharapkan mampu memangkas waktu dan biaya yang saat ini sangat besar dan dapat menekan biaya logistik hingga mencapai 17% dari PDB Indonesia.
Bila begitu, ketika biaya logistik dapat diturunkan hal ini akan langsung berimbas kepada harga-harga produk komoditas di pasaran karena waktu perjalanan dan biaya transportasi yang tinggi dapat teratasi dengan adanya sistem NLE.