Milenial

Fakta-Fakta Tentang Kuliah Kedokteran yang Harus Kamu Ketahui

Ajaib.co.id – Dokter merupakan suatu profesi yang diimpikan banyak orang. Bagaimana tidak, dokter jelas dianggap pekerjaan yang bergengsi dan punya prospek cerah. Selain itu salah satu alasan lucu profesi ini banyak dipilih karena bisa memikat jodoh serta calon mertua. Meski begitu, untuk masuk kuliah Kedokteran tidak mudah lho. Hanya bermodalkan niat dan juga nilai-nilai bagus selama di SMA saja tidak cukup.

Sebelum kamu memutuskan untuk mendaftar Pendidikan Dokter, ada fakta-fakta menarik yang harus diketahui agar kamu memiliki persiapan lebih matang.

Ilmu Kedokteran Itu Apa?

Satu hal yang banyak salah kaprah ketika ingin masuk program studi Kedokteran adalah menganggap apa yang dipelajari hanya sebatas ilmu biologi dan kimia saja. Anggapan itu bisa dibilang kurang tepat.

Menurut Merriam-Webster, definisi Kedokteran adalah ilmu atau seni yang berkecimpung dalam kegiatan pemeliharaan kesehatan, pencegahan, pengobatan, maupun penatalaksanaan suatu penyakit.

Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa berdasarkan kata-kata “kesehatan” dan “penyakit”, pada dasarnya ilmu Kedokteran mempelajari tubuh manusia. Belajar bagaimana cara kerja tubuh manusia, kesetimbangan di dalam tubuh, faktor apa saja yang mengganggu fungsi organ, hingga mengembalikkan ketidakseimbangan fungsi.

Apabila kamu merasa pelajaran Biologi selama di SMA sudah cukup untuk membuatmu bisa masuk jurusan Kedokteran maka kamu salah sasaran.

Apa Saja Sih yang Diperlukan Untuk Bisa Masuk Kuliah Kedokteran?

Nah, ini yang paling penting untuk diketahui buat kamu calon mahasiswa kedokteran. Ada beberapa skill harus dikuasai atau minimal sudah paham dasarnya. Apa saja itu? Simak berikut ini.

Paham Tentang Ilmu Kimia, Fisika, dan Matematika

Untuk bisa menjadi seorang dokter, kamu modal yang kuat. Modal di sini bukan berupa materi tapi pemahaman kuat seputar ilmu fisika, kimia, dan matematika. Supaya bisa bertahan selama kuliah kedokteran, kemampuan di bidang Biologi saja tidak cukup.

S1 kedokteran mempelajari sesuatu yang lebih kompleks, yakni tubuh manusia. Tidak hanya sekedar mengenal organ-organ di dalam tubuh manusia, tetapi harus paham juga fungsinya dan bagaimana organ tersebut bisa berinteraksi satu sama lain.

Banyak calon mahasiswa yang tidak menyadari bahwa Kedokteran lebih banyak masuk ke bidang Kimia, seperti:

  • Ion yang mengatur komunikasi antar sel
  • Reaksi kimia yang memicu terjadinya proses biologis
  • Zat yang masuk ke dalam tubuh dosisnya harus benar-benar tepat

Selain itu, ilmu Fisika juga banyak terpakai di kuliah Kedokteran. Misalnya konsep kuantum untuk memahami kinerja dari alat X-Ray. Ada juga alat rekam jantung dan sistem EKG yang menggunakan konsep Vektor Fisika.

Nah, supaya kamu bisa menguasai ilmu Kimia dan Fisika tentu kemampuan Matematikanya juga harus oke.

Kemampuan Berpikir yang Sistematis

Kenapa harus punya kemampuan berpikir sistematis? Hal ini dikarenakan ilmu kedokteran lebih fokus kepada interaksi antar sel dan juga sistem organ tubuh manusia yang saling ketergantungan.

Tubuh manusia ini diibaratkan suatu pabrik yang memiliki beberapa mesin untuk membentuk suatu alur agar mampu memberikan dan memasok berbagai macam zat yang dibutuhkan secara optimal.

Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir secara menyeluruh supaya dapat menganalisa dengan baik seperti mereka yang berkuliah di jurusan Teknik Elektro atau Teknik Industri.

Menguasai Bahasa Inggris

Kamu diwajibkan untuk memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan baik selama kuliah di jurusan Kedokteran. Selama kuliah buku-buku yang digunakan sebagai referensi kebanyakan berbahasa Inggris.

Jika kamu menggunakan buku terjemahan bahasa Indonesia, kamu bakal ketinggalan jaman karena ilmu-ilmunya mungkin sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, buku-buku Kedokteran terjemahan Indonesia terlambat 5 tahun dibandingkan versi bahasa Inggrisnya. Apalagi dengan seiring berkembangnya teknologi, ilmu Kedokteran akan terus diperbaharui sesuai perkembangan zaman.

Buku-buku warisan yang dibaca 5 atau 10 tahun ke belakang sudah bisa dibantah teori-teorinya oleh buku-buku terbitan terbaru. Jadi, siap-siap saja ya!

Masa Studi Kuliah Kedokteran

Program studi Kedokteran berbeda dengan jurusan lainnya, di mana masa studi yang akan ditempuh jauh lebih lama. Meskipun semua tergantung kemampuan belajar dan prestasi individu, namun pada dasarnya lama waktu selesainya Pendidikan Dokter minimal 6 tahun. Begini proses pendidikannya!

Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Pembelajaran di jurusan Kedokteran tidak menerapkan sistem kredit (SKS) tetapi berupa blok. Tiap satu blok, materi yang dipelajari tentang sistem organ keseluruhan (fungsi, penyakit, obat, cara pemeriksaan, serta interpretasi hasil laboratorium).

Kemudian tidak ada yang namanya UTS ataupun UAS seperti kuliah umumnya. Di sini ada 3 ujian yang harus dilalui, yakni:

  • Ujian Teori Tertulis di tiap akhir blok. (soal pilihan ganda sekitar 500 butir)
  • Ujian OSCE. Menguji keterampilan mahasiswa dalam mendiagnosa “pasien boneka” atau manekin di hadapan dokter penguji.
  • Ujian SOCA. Ujian tertulis berupa penjelasan secara lisan dari suatu kasus, mulai dari konsep, tindakan pencegahan, hingga metode yang diambil.

Program Profesi Dokter

Lulus dari jurusan Kedokteran kamu belum dinyatakan sah menjadi dokter. Tahap selanjutnya adalah koas atau program profesi dokter. Di sini kamu akan dirotasi ke berbagai bagian di rumah sakit mempelajari secara langsung kasus dokter sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).

Selama koas ini kamu akan bertemu pasien secara nyata dan menanganinya. Kamu juga harus mempersiapkan stamina karena terkadang ada stase yang mengharuskan untuk berjaga semalaman.

Pada tahap ini jangan membayangkan akan mendapat gaji. Karena ini masih bagian dari masa studi, kamu justru masih harus bayar kuliah kurang lebih 2 tahun atau sekitar 14 stase. Selama menjalani stase tersebut ada beberapa ujian, seperti membaca foto rontgen di stase radiologi.

Di akhir koas, akan ada ujian performa dengan menggunakan metode mini-CEX (mini clinical evaluation exercise). Ujian ini diharuskan mewawancara, memeriksa, menganalisa, dan membuat resep obat kepada pasien di depan para dokter preceptor.

Ujian Sertifikasi

Selanjutnya kamu wajib ikut Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini mengasah keterampilan dan pengetahuan dalam menangani sekitar 400 kasus yang tertera di SKDI.

Kasus-kasus tersebut harus bisa kamu tangani dengan baik ketika bekerja sebagai dokter umum nanti.

Setelah lulus UKMPPD, kamu akan mengikrarkan sumpah dokter dan berhak menyandang gelar dokter. Tapi tunggu dulu, kamu masih belum diperbolehkan praktik.

Internship

Sebelum melakukan praktik, kamu harus menjalani internship untuk bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) paten. Kamu akan diawasi langsung oleh dokter senior selama internship dan berhak menerima upah dari pemerintah.

Setelah STR paten didapatkan, baru kamu bisa mengambil Surat Izin Praktik sebagai dokter umum. Sementara bagi yang ingin mendalami satu keilmuan khusus bisa mengambil program profesi spesialis. Waktu studinya sendiri berbeda-beda berdasarkan spesialis yang mau diambil.

Menjadi dokter bukanlah profesi yang bisa dilakukan sembarangan. Maka dari itu perlu kesabaran, ketekunan, kedisiplinan dan mental yang kuat. Apakah kamu masih berminat masuk jurusan kuliah Kedokteran?

Artikel Terkait