Ajaib.co.id – Harga emas rekor ke level tertingginya sepanjang masa. Hal ini disebabkan investor cenderung mencari aset pengaman harta di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, serta kekhawatiran atas krisis kesehatan akibat Covid-19 yang berlarut-larut.
Kontrak berjangka emas pada periode Agustus meningkat sebesar 0,4% menjadi US$ 1,897.50 per ounce, merujuk pada data CME Group.
“Ketegangan AS-Cina terus meningkat, yang mendorong langkah risk-off di pasar pada Kamis dan Jumat,” kata kepala investasi di UBS Global Wealth Management Mark Haefele dalam sebuah catatan dikutip CNBC International.
Tertinggi dalam Sejarah, Harga Beli Emas Antam Tembus 1 Juta per Gram
Harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di awal semester kedua 2020 semakin mengkilap sejalan dengan lonjakan harga emas di tingkat global.
Emas global di pasar spot kembali melanjutkan reli nya ke rekor tertinggi baru menjadi US$ 1.972,65 per pada perdagangan hari Selasa (28/7/2020) pukul 09.25 WIB.
Sementara, harga logam mulia acuan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tersebut naik Rp 25.000 menjadi Rp 964.120/gram Selasa (28/7/2020), untuk kepingan 100 gram yang lumrah dijadikan acuan. Untuk kepingan 1 gram diperdagangkan lebih mahal di angka Rp 1.022.000/gram.
Kenaikan harga emas Antam terjadi dalam tujuh minggu berturut-turut sejak 6 Juni 2020. Bahkan pada awal semester II-2020, harga emas Antam telah melesat hingga Rp 103.000 atau 11,96% dari level Rp 861.120/gram.
Kenaikan yang terjadi tersebut melanjutkan apresiasi harga di semester I-2020 ketika melambung sebesar 20,63% atau Rp 147.120 dari level Rp 713.000/gram di penghujung tahun 2019 ke level Rp 860.120 pada perdagangan akhir semester I (30/6/2020).
Mengacu harga emas pada akhir tahun Rp 713.0000/gram, maka emas Antam telah naik 35,22% atau Rp 251.000/gram secara year to date (ytd) ke level hari ini Rp 964.120/gram.
Emas Antam kepingan 100 gram lebih lumrah untuk dijadikan acuan transaksi secara umum di masyarakat. Juga perlu dicatat, bahwa harga emas antar gerai Antam juga bisa berbeda-beda.
Harga emas batangan yang dijual akan dikenakan biaya PPh 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22). Hal ini merujuk pada PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% (untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non NPWP).
Kenaikan harga emas tersebut dipicu oleh risiko ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang menyebar ke seluruh negeri.
Pandemi Covid-19 ini telah memicu pembatasan wilayah atau lockdown di seluruh negara guna memitigasi penyebaran, sehingga berdampak pada terhentinya roda perekonomian global. Pada gilirannya, mengurangi prospek untuk pemulihan ekonomi berbentuk V dan berdampak pada sentimen risiko global.
Harga logam mulia emas dunia memang tengah diuntungkan oleh pandemi virus corona karena dampaknya terhadap ekonomi dunia ke dalam resesi.
Ketika aktivitas ekonomi terganggu maka berujung pada jurang resesi, yaitu pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi dalam kurun dua kuartal berturut, membuat investor mencari perlindungan ke aset-aset aman atau safe haven.
Investasi emas yang dianggap sebagai lindung nilai (hedging) di saat ketidakpastian ekonomi akibat pandemi virus corona, menunjukkan bahwa instrumen yang satu ini merupakan aset safe haven yang paling dicari ketika situasi ekonomi berada di jurang resesi.
