Berita

Ekonomi Mulai Pulih, Bank BUKU IV Catatkan Kinerja Positif

Sumber: Unsplash

Ajaib.co.id – Sektor saham perbankan, terutama Bank BUKU IV berhasil mencatatkan kinerja yang sangat positif sepanjang kuartal kedua 2021. Sekadar informasi, Bank BUKU IV adalah bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun.

Laporan keuangan perbankan Bank BUKU IV tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan di sektor keuangan tahun 2021 ini, setelah terkena dampak pandemi COVID-19 di sepanjang tahun 2020.

Dari 8 (Delapan) Bank BUKU IV yang telah melantai di BEI, ada 6 (Enam) bank sudah menerbitkan laporan keuangan keuangan per akhir Juni 2021.

Berikut tabel ringkasan kinerja bank BUKU IV pada triwulan kedua tahun ini:

EmitenKode SahamPendapatan Bunga Bersih Q2-21 (Rp)Δ% Pendapatan Bunga Bersih (yoy)Laba Bersih Q2-21 (Rp)Δ% Laba Bersih (yoy)
Bank PermataBNLI3.87 T27.79638,78 M74.30
Bank CIMB NiagaBNGA6.54 T5.412.13 T22.22
Bank MandiriBMRI35.16 T21.5012.50 T21.45
Bank Central AsiaBBCA28.12 T3.9014.46 T18.10
Bank Danamon IndonesiaBDMN6.83 T-1.88997.81 M18.07
Bank Pan IndonesiaPNBN4.82 T9.091.41 T8.33

Sumber: Laman Bursa Efek Indonesia (BEI)

PT Bank Permata Tbk (BNLI)

PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi Bank BUKU IV dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan laba bersih tertinggi secara YoY pada kuartal II tahun 2021 dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Pendapatan bunga bersih BNLI secara konsolidasian tercatat tumbuh 27,79% secara YoY menjadi Rp3,87 triliun. Sementara pendapatan non bunga, seperti dari pendapatan provisi & komisi naik 19,81% menjadi senilai Rp715,54 miliar.

Selanjutnya, laba bersih BNLI melesat 74,30% secara YoY dari Rp366,48 miliar menjadi Rp638,78 miliar pada periode yang sama pada tahun ini.

Pada kuartal II tahun ini, BNLI membukukan Net Interest Margin (NIM) 4,43%, lebih rendah dari posisi kuartal II tahun 2020 lalu yang sebesar 4,53%.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

Pendapatan bunga bersih PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tercatat tumbuh 5,41% menjadi Rp6,54 triliun pada kuartal II tahun 2021. Laba bersih BNGA tercatat mengalami kenaikan pada semester I tahun 2021 menjadi Rp2,13 triliun, atau naik 22,22% dibanding dari periode yang sama yaitu senilai Rp1,74 triliun.

Sepanjang kuartal II tahun 2021 kredit yang disalurkan BNGA tercatat ada penurunan menjadi Rp169,78 triliun dari semula Rp171,67 triliun.

Pada kuartal II tahun ini, rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit bersih bank mengecil menjadi 2,57% dari posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,08%.

Sementara, NIM BNGA naik dari posisi sebesar 5,05% menjadi 5,08% pada periode yang sama tahun 2021 ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan yang sangat positif per akhir Juni 2021 yang tercermin pada pencapaian laba bersih BMRI tumbuh sebesar 21,45% secara YoY menjadi Rp12,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp10,29 triliun.

Kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% YoY menjadi Rp35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (Fee Based Income) sebesar 17,27% YoY menjadi Rp 15,94 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

PT Bank Centrak Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,46 triliun di semester I tahun 2021, atau naik signifikan positif mencapai 18,10% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp12,24 triliun.

Kenaikan laba bersih ini didukung oleh tumbuhnya pendapatan bunga bersih BBCA sebesar 3,90% menjadi Rp28,12 triliun per akhir Juni 2021. Pendapatan non bunga turun menjadi 1,2% YoY menjadi Rp10,2 triliun.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BBCA tercatat tumbuh 17,5% dari akhir Juni tahun 2020 lalu Rp761,6 triliun menjadi Rp895,2 triliun sehingga mendorong total aset menjadi 15,8% menjadi Rp1.129,5 triliun per akhir Juni 2021. BBCA mencatatkan 41 juta transaksi dari 28 juta transaksi pada tahun lalu.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

BDMN mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 1,88% secara YoY menjadi Rp6,83 triliun pada kuartal kedua 2021. Hal tersebut terjadi seiring dua pos andalan BDMN mengalami koreksi.

Pendapatan bunga dari pos pinjaman yang diberikan turun menjadi Rp4,44 triliun dari kuartal II tahun 2020 lalu sebesar Rp5,01 triliun. Selanjutnya, pos pendapatan pembiayaan konsumen juga ada penurunan dari Rp4,19 triliun menjadi Rp3,35 triliun pada akhir Juni tahun ini.

Namun, laba bersih BDMN mengalami kenaikan mencapai 18,07% secara YoY dari Rp845,13 miliar pada kinerja kuartal kedua tahun lalu menjadi Rp997,81 miliar pada periode yang sama di tahun ini. NIM BDMN pada akhir semester I tahun ini naik menjadi 5,14% dari posisi periode tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 4,96%.

PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)

Bank Panin atau PNBN mencatatkan kenaikan laba bersih 9,09% secara YoY menjadi Rp4,82 triliun pada kuartal II tahun 2021. Laba bersih PNBN juga meningkat sebesar 8,33% dari Rp1,30 triliun pada akhir Juni tahun 2020 lalu menjadi Rp1,41 triliun pada periode yang sama di tahun 2021 ini.

NIM Bank Panin tercatat ada pertumbuhan YoY dari sebesar 4,61% pada kuartal kedua 2020 kemarin, menjadi 4,86% pada kuartal yang sama pada tahun 2021.

Sumber: Laba Bank Raksasa RI Moncer, Tanda Ekonomi Mulai Pulih?, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait