Milenial

Do’s dan Don’t Ketika Meminjamkan Uang

meminjamkan uang pada kerabat terdekat memang membuat dilema

Ajaib.co.id – Uang telah menjadi bahasa universal di seluruh dunia. Kemampuan uang dapat menghilangkan batas antar individu, entah itu usia, suku bangsa, agama, hingga bahasa, bahkan uang dapat membangun ikatan dengan kerabat terdekat. Namun, untuk beberapa kasus, meminjamkan uang bisa menjadi bencana dan merusak hubungan dengan kerabat terdekat.

Seringkali seseorang dalam hidupmu mengalami kondisi finansial yang buruk dan sebagai kerabat terdekat yang bisa kamu lakukan adalah meminjamkan uang. Mungkin saja kakak kamu baru membeli apartemen dan tidak memiliki uang untuk membeli furniture, lalu meminjam uang yang nantinya akan diganti, atau sahabat kamu yang membutuhkan uang untuk biaya berobat orang tuanya dan berjanji akan diganti kemudian hari. Meminjamkan uang bisa saja menjadi solusi, tetapi juga bisa memicu masalah.

Sebagai orang terdekat mereka, rasa ingin membantu tentu memuncak tetapi belajar dari pengalaman terdahulu, meminjamkan sejumlah uang ke kerabat terdekat kerap kali dibayar dalam jangka waktu yang lama, bahkan di beberapa kasus mereka lupa untuk membayarnya. Hal ini tentu memberikan perasaan dilematis kepada kamu sebagai peminjam uang karena di satu sisi kamu membutuhkan uang tersebut, tetapi di sisi lain jika kamu menagih terus-menerus kamu takut merusak hubungan.

Mendiskusikan tentang finansial secara jujur dan terbuka ke kerabat terdekat merupakan langkah penting dalam menjalin sebuah hubungan, terlebih jika berkaitan dengan keuangan. Sebelum kamu memutuskan untuk meminjamkan uang ke mereka, berikut tips meminjamkan uang yang bisa diterapkan agar uang yang dipinjamkan kembali tepat waktu tanpa merusak hubungan seperti yang dilansir Redaksi Ajaib dari ally.com.

Do’s

Ambil Pendekatan Formal

Ketika meminjamkan uang ke kerabat terdekat, salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan adalah individu terlalu menganggap enteng transaksi tersebut. Jika seseorang ingin meminjam uang, perlakukan orang tersebut seperti orang asing, meski secara teknis dia adalah kerabat dekat kamu.

Di awal-awal mungkin akan terkesan aneh dan tidak penting, tapi faktanya memperlakukan peminjam uang seperti orang asing adalah metode terbaik untuk menciptakan batasan yang jelas. Tidak peduli siapapun si peminjam, ia akan merasa sungkan untuk tidak mengembalikan uang pinjaman jika kamu memperlakukannya seperti orang asing.

Maksud orang asing di sini adalah kamu sebagai pihak yang meminjam harus membuat aturan yang tegas dengan transaksi tersebut, misalnya dengan menentukan tenggat waktu pembayaran. Jika kamu menerapkan metode ini, peluang uang kamu dikembalikan dan hubungan tetap harmonis akan tinggi.

Bertanya Secara Rinci

Ketika kerabat terdekat ingin meminjam uang kepadamu, penting untuk mengetahui ke mana uang tersebut akan digunakan. Mungkin ini terkesan melewati batas privasi, tetapi kamu sebagai pihak peminjam harus mengetahuinya secara rinci. Jika kamu bertanya tujuan peminjaman dan individu tersebut merasa defensif dan tidak dapat memberikan rincian, ini bisa menjadi tanda bahaya dan kamu harus memikirkan masak-masak untuk memberi pinjaman pada kerabatmu tersebut.

Jika kamu tidak bertanya secara rinci, niat baik kamu bisa saja disalahgunakan, misalnya karena kamu tidak mengetahui jika teman kamu adalah pecandu judi dan meminjam uang padamu untuk menutupi kerugian seminggu ke belakang atau bisa saja saudara kamu meminjam uang untuk membeli smartphone model terbaru yang tentunya bukan merupakan keputusan finansial yang bijak.

Jika memang kerabat terdekat kamu benar-benar membutuhkan uang pinjaman tersebut untuk sesuatu yang darurat, mereka tidak akan segan terbuka dan berbagi cerita kenapa mereka harus meminjam kepada kamu. Ajukan beberapa pertanyaan dan pastikan kamu memahami situasi sebelum meminjamkan uang.

Beri Ruang

Jika kamu sudah memutuskan untuk meminjamkan sejumlah uang pada kerabat terdekat, ini saatnya untuk membuat jarak pada individu tersebut. Meskipun ia memiliki hutang, kamu tidak memiliki hak untuk mengelola bagaimana mereka menghabiskan uang, bahkan di tingkat yang paling kecil, seperti pengeluaran sehari-hari.

Biarkan menjadi tanggung jawab mereka. Yang harus kamu lakukan adalah memberi ruang pada mereka, bersantai, dan percaya. Kamu bisa kembali lagi pada mereka jika tenggat waktunya telah tiba.

Don’t

Jangan Berekspektasi Berlebihan

Hal ini seperti ini sebenarnya tidak perlu dikatakan, tetapi penting untuk ditekankan oleh setiap pemberi pinjaman. Kapan pun dan dengan siapa pun kamu memberi pinjaman uang, penting untuk memikirkan hal apa yang kemungkinan terjadi, seperti suasana yang canggung, hubungan yang rusak, atau kehilangan uang karena tidak dibayar.

Mungkin kamu berharap kerabat terdekat akan melakukan segalanya untuk mengembalikan uang pinjaman kembali, tetapi kadang hidup tidak berjalan sesuai rencana. Kamu sebagai pihak yang meminjamkan uang harus memiliki ekspektasi serendah-rendahnya jika ingin memberi pinjaman.

Misalnya, teman kamu harus telat membayar lebih dari satu bulan batas akhir pembayaran dikarenakan ada pengeluaran tak terduga dengan biaya yang besar atau kerabat yang kamu pinjamkan uang membutuhkan waktu lebih lama untuk membayar karena dipecat tempatnya bekerja. Jika kamu sudah memutuskan memberi pinjaman ke kerabat terdekat, merelaka uang yang dipinjamkan tersebut adalah metode yang tepat untuk memberikan ketenangan batin pada dirimu.

Jangan Memberi Pinjaman Lebih Dari Kemampuan Finansial

Sama seperti berjudi, kamu tidak perlu menggunakan seluruh uang untuk satu permainan. Hal yang berlaku ketika memberi pinjaman ke kerabat terdekat, perhatikan baik-baik kondisi finansial kamu sekarang. Apakah keluarnya sejumlah untuk dipinjamkan akan mengganggu perencanaan keuangan jangka panjang? Pertimbangkan untuk menghitung pengeluaran operasional, tabungan, investasi, atau dana darurat sebelum memutuskan memberi pinjaman.

Tanyakan beberapa pertanyaan penting seputar finansial pada dirimu, apakah peminjaman uang ini beresiko terhadap kondisi finansial? Apakah kamu masih bisa membayar tagihan bulanan? Apakah kamu bisa membayar hutang kartu kredit?

Sedekat apapun kamu dengan seseorang, tetapi jika pinjamannya melebihi kemampuan finansial, kamu bisa menolaknya dengan halus dan katakan kondisi sejujurnya atau kamu juga bisa meminjamkan sejumlah uang yang jumlahnya tidak mengganggu rencana keuanganmu sehingga tidak berdampak buruk dalam jangka panjang.

Artikel Terkait