Berita

Data Tenaga Kerja AS (Non Farm Payroll) Mengejutkan, Dampaknya pada The Fed

Suku Bunga The Fed Naik Lagi, Kali Ini 75 Bps

Data terbaru menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja (Non Farm Payroll /NFM) di Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei ini. Tingkat pengangguran mencapai 3,7%, sedikit di atas perkiraan sebesar 3,5%, tetapi masih berada di atas level terendah sejak 1969.

Data ini akan menjadi faktor penting bagi The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga di masa depan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan jumlah pekerjaan sebesar 339.000 di sektor publik dan swasta pada bulan Mei, melampaui perkiraan sebesar 190.000 pekerjaan yang diharapkan oleh Dow Jones. Hal ini menandakan pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.

Meskipun demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja tetap tidak berubah pada 62,6%. Data ini menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap stabil dan daya beli masyarakat diperkirakan akan tetap baik, yang akan berdampak pada laju inflasi.

Namun, hasil ini tidak membuat para pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 14 Juni mendatang. Berdasarkan perangkat Fedwatch, sekitar 72,7% investor optimis bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,00%-5,25%.

Jika prediksi ini terbukti benar, maka ini akan menjadi kenaikan suku bunga The Fed selama 11 bulan berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak 2007. Keputusan ini diambil oleh The Fed sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi, mengingat kondisi ketatnya pasar tenaga kerja dan gejolak sektor perbankan.

Tingkat suku bunga yang tinggi menjadi tantangan bagi prospek ekonomi AS yang berpotensi mengalami resesi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama tahun 2023 terlihat melambat menjadi 1,1% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2022 sebesar 2,6%.

Ancaman resesi di AS dapat berdampak pada perekonomian global karena potensial menurunnya permintaan barang dan jasa. Oleh karena itu, The Fed perlu mempertimbangkan agar tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga, meskipun inflasi masih tinggi, pada pertemuan mendatang.

Dalam menghadapi tekanan resesi dan tingginya inflasi, perlu dilakukan “hawkish pause” atau menahan suku bunga selama beberapa periode, mengingat krisis perbankan saat ini masih dalam tahap awal dan dapat memburuk jika The Fed melanjutkan kebijakan yang terlalu agresif.

Sumber: Data Tenaga Kerja AS di Luar Dugaan, Ini Efeknya ke The Fed, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait