Investasi

Daftar Bisnis Chairul Tanjung, Dari Media Hingga Perbankan

Chairul Tanjung
Chairul Tanjung

Ajaib.co.id – Chairul Tanjung masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia 2020 versi majalah Forbes. Apa saja deretan bisnis Si Anak Singkong ini? Chairul Tanjung merupakan pengusaha dan founder of CT Corp. Perjalanan bisnisnya dimulai ketika ia berjualan buku kuliah, kaos, dan fotokopi di kampus. Lelaki kelahiran 16 Juni 1962 ini juga pernah berbisnis peralatan kedokteran dan laboratorium di kawasan Senen tetapi bangkrut.

Ia sekarang juga memiliki banyak perusahaan selain PT CT. Misalnya saja Para Bali Propertindo, Mega Indah Propertindo, perusahaan Batam Indah hingga Bank Karman. Bidang usahanya pun beragam mulai dari financial services, media hingga properti

Perjalanan Bisnis Chairul Tanjung

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga kawannya pada 1987. Mereka memperoleh modal dari Bank Exim sebesar Rp150 juta.

Uang tersebut digunakan untuk memproduksi sepatu anak-anak kualitas ekspor. Tak butuh waktu lama, mereka menerima pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Namun Chairul mendirikan bisnisnya sendiri dan memisahkan diri dari perusahaan bersama karena perbedaan visi mengenai ekspansi usaha.

Ia mendirikan Para Group pada 1987. Ia adalah ketua dan pemegang saham utama di grup perusahaan itu. Sejak 1995, grup berekspansi ke sektor bisnis jasa keuangan, properti, serta multimedia.

Deretan Bisnis Chairul Tanjung

Pada 2010, pemilik buku biografi Si Anak Singkong ini masuk dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Kekayaannya tercatat USD 1 miliar dan menduduki posisi ke-937. Pada 2011, kekayaan Chairul menjadi USD2,1 miliar, dan menjadi USD4 miliar pada 2014.

Pada 1 Desember 2011, Chairul mengubah Para Group menjadi CT Corp. perusahaan induk tersebut terdiri dari tiga anak perusahaan, yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources. Berikut ini deretan bisnis Chairul, Bisnis.com (06/11/2020):

Perbankan

Melalui PT Mega Corpora, Chairul Tanjung dan keluarga (CT Corpora), adalah pemegang saham pengendali (PSP) di PT Bank Mega Tbk. Kepemilikan sahamnya sebesar 58 persen dan sisanya saham milik publik. Per 30 Juni 2020, total aset milik Bank Mega sebesar Rp 99,24 triliun dan labanya tumbuh 32,60 persen yoy menjadi Rp1,18 triliun. Bahkan Bank Mega pernah mencapai pertumbuhan tertinggi, khususnya pendapatan bersih dan kartu kredit di antara bank lain di Indonesia pada 2017.

Sedangkan saham PT Bank Mega Syariah dimiliki oleh Mega Corpora sebesar 99,99 persen. Bank Mega Syariah memiliki total aset sebesar Rp8 triliun pada 2019 dan laba bersihnya tumbuh 5,5 persen yoy menjadi Rp 49,15 miliar.

Selain Bank Mega, Chairul memiliki saham BPD Sulutgo dan BPD Sulteng, masing-masing sebesar 24,90 persen. Perusahaan Chairul dan keluarga tersebut menjadi PSP di Bank Harda. Pertengahan November 2020, Mega Corpora akan menggelontorkan dana ke Bank Bengkulu sebagai upaya pembelian saham, Bisnis.com (17/11/2020).

Capital Market

Mega Corp mempunyai perusahaan efek yakni PT Mega Capital Sekuritas dan PT Mega Capital Investama yang bergerak dalam usaha bidang manajer investasi.

Asuransi

Mega Corpora merambah ke sektor asuransi. Perusahaan memiliki PT PFI Mega Life Insurance dan PT Asuransi Umum Mega, dengan masing-masing kepemilikan sebesar 51 persen dan 99,99 persen.

Multifinance

PT Mega Auto Finance dan PT Mega Central Finance merupakan perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor baru dan bekas elektronik, furnitur, hingga multiguna. Saham utama kedua perusahaan tersebut dimiliki oleh CT Corp.

Media

Chairul memiliki sejumlah perusahaan media seperti Trans TV, Trans 7, Detik Network, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, dan Transvision Channels. Pada 2007, keuntungan Bank Mega, Trans TV, dan Trans7 setara dengan keuntungan dari sisa perusahaan lain.

 Properti

Dalam sektor properti, bapak dua anak ini memiliki pusat belanja, taman bermain, dan hotel di berbagai kota.

Lain-lain

Selain deretan bisnis di atas, ada pula lifestyle (pelayanan wisata dan pengurusan dokumen perjalanan), fashion (pemegang lisensi Jimmy Choo, Versace, Mango, dan lainnya), food and beverage (Wendy’s, Baskin Robbins, The Coffee Bean & Tea Leaf, dan masih banyak lagi), retail (supermarket, gerai elektronik, gerai kue, dan lain-lain).

Dengan deretan bisnis di atas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2014 ini tercatat sebagai orang terkaya nomor di Indonesia 2020, versi majalah Forbes. Total kekayaannya sebesar USD 3,1 miliar atau sekitar Rp44 triliun. Ia adalah satu-satunya orang terkaya paling muda dalam daftar itu karena usianya di bawah 60 tahun.

Siap berbisnis? Jika ya, siapkan dananya dan segera jalankan bisnismu. Untuk informasi tentang pengaturan dana untuk bisnis, pribadi, termasuk soal investasi, unduh aplikasi Ajaib di Play Store dan App Store.

Artikel Terkait