Ajaib.co.id – Motivasi kerja bisa dikatakan sebagai motor penggerak. Membangun sebuah bisnis tidak melulu harus dilakukan dengan cara mengubah strategi bisnis. Ada kalanya kamu harus mulai dengan melakukan pembenahan kondisi internal tempat kerja terlebih dahulu.
Dengan demikian akan muncul sebuah pertanyaan yang sangat penting. Misalnya saja seperti sudahkah para karyawan mengerahkan usaha yang maksimal selama Ia bekerja? Jika kamu merasa belum, sebenarnya di sinilah titik permasalahan yang perlu dibenahi.
Maksudnya yang harus dibenahi terlebih dahulu adalah motivasi kerja dari para karyawan kamu. Sebenarnya tidak perlu muluk-muluk agar motivasi karyawan dalam bekerja meningkat. Artinya untuk meningkatkan motivasi tersebut bisa dilakukan dengan cara yang simpel.
Dengan demikian kamu tidak perlu mengeluarkan budget tambahan untuk mendatangkan seorang motivator. Pasalnya semua itu sebenarnya bisa kamu lakukan sendiri. Caranya adalah dengan mencitakan sebuah sistem yang tepat.
Menerapkan Gamification dengan Insentif
Gamification sendiri bisa diartikan sebagai proses mengintegrasikan mekanika permainan dalam sebuah program. Strategi ini tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi, engagement, hingga loyalitas.
Gamification sendiri sebenarnya terinspirasi dari game atau permainan. Hal ini disebabkan situasi di dunia kerja sendiri sebenarnya bisa dibuat serupa dengan sebuah permainan. Artinya memiliki sebuah aturan, level, hingga hadiah.
Yang menjadi pertanyaannya kemudian adalah bagaimana penerapan strategi Gamification ini? Khususnya agar para karyawan semakin termotivasi dalam pekerjaannya.
Nah, salah satu contoh sederhananya adalah bisa dengan membuat daftar bulanan yang memperlihatkan ranking karyawan lengkap dengan nilai hingga pencapaian mereka.
Nantinya pada saat tertentu, semisal pada akhir bulan karyawan yang ada di peringkat pertama akan dihadiahi dengan bonus atau insentif tertentu.
Strategi seperti ini secara tidak langsung akan membuat para karyawan menjadi semakin terpacu. Meskipun demikian ada satu hal penting yang harus tetap diperhatikan saat menerapkan strategi Gamification ini.
Memangnya apa itu? Kamu harus memastikan jika kompetisi antar karyawan harus dilakukan secara sehat. Jika tidak bukan tidak mungkin hal ini justru bisa menjadi boomerang untuk perusahaan itu sendiri.
Kenapa? Kompetisi yang tidak sehat justru bisa membuat kondisi internal perusahaan semakin tidak kondusif.
Berbeda halnya jika kompetisi tersebut dilakukan dengan sehat. Mereka akan lebih termotivasi dalam bekerja. Paling tidak untuk mengumpulkan nilai supaya bisa menjadi karyawan terbaik.
Selektif dalam Memberikan Tanggung Jawab
Penting sekali untuk memberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya. Fakta di lapangan membuktikan jika banyak karyawan yang kurang termotivasi lantaran mereka merasa kurang mendapatkan kepercayaan.
Tidak pilih kasih adalah kuncinya. Sebab terkadang ada karyawan yang diberikan beban kerja yang justru kurang sesuai dengan kemampuannya. Atau bisa jadi beban pekerjaan tersebut ternyata tidak sesuai yang diharapkannya. Akibatnya, para karyawan kurang semangat dalam bekerja.
Agar situasi seperti ini tidak terjadi, maka memberi tanggung jawab sesuai dengan kemampuan adalah jawabannya. Atau kamu bisa memberikan kepercayaan secara penuh kepada mereka. Artinya jangan terlalu sering mengintervensi mereka jika memang tidak dibutuhkan.
Pada saat karyawan merasa mendapatkan kepercayaan penuh, hal seperti ini secara otomatis akan membuat mereka semakin termotivasi.
Kepercayaan untuk mereka ini akan dibalas mereka dengan kesungguhan dalam bekerja. Dengan demikian, secara otomatis kinerja para karyawan pun akan semakin meningkat.
Hindari Membuat Goal yang Tampak Mustahil
Membuat target atau goal memang tidak ada batasannya. Sebesar apapun target yang akan dibuat sebenarnya sah-sah saja. Toh ini juga perusahaan kamu sendiri. Meskipun demikian, realistis dalam membuat goal harus tetap kamu kedepankan.
Artinya kamu harus realistis juga dengan kondisi serta kemampuan para karyawan juga. Dengan membuat sebuah target yang tampak mustahil justru akan membuat motivasi kerja karyawan menurun.
Loh bukannya membuat target yang besar itu justru bisa meningkatkan motivasi para karyawan dalam bekerja? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Situasi dan kondisi adalah kedua hal yang sangat mempengaruhinya.
Target sebesar apapun jika memang masih memungkinkan untuk dicapai bisa menjadi hal yang positif. Artinya bisa membuat naiknya motivasi karyawan dalam bekerja. Apalagi jika ada embel-embel insentif menarik di belakangnya.
Namun beda situasi jika target yang ditetapkan tidak realistis. Artinya jika dilihat dari sudut pandang apapun target yang dibebankan ke karyawan lebih ke mengada-ada. Kondisi seperti inilah yang umumnya justru membuat motivasi karyawan dalam bekerja menurun.
Apalagi jika secara psikologis mereka merasa tertekan. Yang ada karyawan kamu akan stres. Situasi seperti ini sudah pasti akan memberikan dampak yang tidak baik. Utamanya untuk perkembangan perusahaan kedepannya.
Menciptakan Work and Life Balance
Pada dasarnya sumber pemicu karyawan kurang termotivasi dalam bekerja tidaklah sama. Artinya karyawan satu dengan lainnya sumber pemicunya bisa berbeda-beda. Ada yang pemicunya berasal dari kehidupan pribadinya. Atau mungkin saja pemicunya justru berasal dari internal perusahaan itu sendiri.
Nah jika pemicunya berasal dari kehidupan pribadinya, maka strategi work and life balanceini mungkin bisa kamu terapkan. Konsep dari strategi ini adalah perusahaan mencoba menyeimbangkan antara karier dengan kehidupan sosial karyawan.
Lalu seperti apa bentuk riilnya? Dalam hal ini perusahaan bisa menerapkan sistem remote workingmisalnya. Jika karyawan memiliki karier yang baik serta kehidupan sosial yang sehat, maka secara otomatis motivasi kerja pun akan semakin meningkat.
Demikianlah cara sederhana untuk tingkatkan motivasi kerja karyawan yang bisa kamu tiru. Terus semangat dan jangan putus asa ya, semua pasti ada jalannya.