Investasi, Saham

Mudah Cuan di Saham dengan Price Action Analysis

Pendapatan Investasi

Ajaib.co.id – Ketika kamu mempelajari grafik saham, kamu akan dihadapkan dengan banyaknya indikator maupun sinyal-sinyal trading. Sebenarnya, mempelajari grafik bisa dilakukan dengan pengetahuan akan pergerakan harga itu sendiri atau yang disebut dengan Price Action Analysis.

Price Action adalah pergerakan harga itu sendiri di dalam grafik yang bergerak dalam tren (naik/turun/mendatar). Sangat disarankan untuk memasuki market saat sedang dalam keadaan trending. Market yang bergerak mendatar dianggap kurang menarik karena investasi saham baru bisa untung saat harga saham tersebut naik. Jika saham yang kamu miliki hanya diam di tempat, maka pastinya kurang menguntungkan.

Disarankan juga untuk melakukan charting di luar platform online trading (OLT) sekuritas. Biasanya platform OLT tidak menyediakan fasilitas charting yang lengkap. Kamu bisa menggunakan ChartNexus atau AmiBroker untuk menunjang investasi saham yang kamu lakukan. Jika kamu lebih suka charting secara online, kamu bisa merujuk pada investing.com maupun TradingView.

Keadaan market yang sedang tren bisa kamu kenali dengan melihat puncak dan lembah dari pergerakan harga terkini. Mari kita lihat di bawah ini;

Grafik di atas adalah grafik harga saham PT Sumareccon Agung Tbk (SMRA) yang sedang dalam keadaan Downtrend atau tren turun. Ciri dari Downtrend adalah adanya Puncak yang Merendah dan Lembah yang Merendah.  

Perhatikan kotak biru yang ditandai dengan huruf H, L dan LH dan LL. H adalah untuk High, High di sini mengacu pada Puncak harga. Sedangkan L adalah Low yang merupakan lembah dari dari serangkaian harga candlestick.

Kunci untuk menghafalnya adalah dengan mengingat kode LH & LL untuk Downtrend.  LL adalah Lower Low atau Lembah yang Merendah. Selanjutnya ada LH atau Lower High atau Puncak yang Merendah. Jadi ingat saja; Downtren = LH, LL.

Kita tidak mau membeli saham yang sedang dalam keadaan Downtrend, bukan? Untuk mendapatkan harga terbaik tunggulah hingga kamu melihat tanda-tanda Uptrend. Mari kitalihat contoh Price Action berikutnya;

Grafik di atas adalah grafik harga saham XL Axiata Tbk (EXCL) yang sedang dalam keadaan Uptrend atau tren naik. Ciri dari Uptrend adalah adanya Puncak yang Meninggi dan Lembah yang Meninggi.

Perhatikan kotak biru di grafik EXCL di atas! Kita bisa lihat kotak biru dengan huruf H, L dan HH dan HL di sana. Cara menghapalnyamudah saja, Uptrend ditandai dengan serangkaian HH dan HL. HH atau Higher High adalah Puncak yang Meninggi. Sedangkan HL adalah Lembah yang Meninggi.

Kamu bisa tandai grafikmu dengan kotak atau bentuk lainnya di setiap puncak dan lembah yang kamu lihat. Jika kamu memperhatikan adanya HH dan HL yang terbentuk maka kamu bisa mulai pertimbangkan untuk beli. Jadi ingat saja; Uptrend = HH, HL.

Trading Dengan Price Action di titik Resistance

Jika kamu sudah punya saham incaranmu dan kamu sudah melihat HH dan HL di grafikmu maka berikutnya kamu perlu mempelajari titik masuk yang pas. Sebelumnya kamu harus menentukan Support dan Resistance terlebih dahulu.

Lalu setelah kamu melihat harga menembus Resistance sebaiknya kamu tidak langsung membeli.

Begitu kamu melihat harga menembus Resistance, sebaiknya kamu tunggu harga yang lebih baik untuk masuk. Untuk itu kamu harus menunggu Pullback. Seperti inilah tampilan Pullback;

Perlu diingat bahwa harga tidak bergerak dalam satu arah lurus saja ke utara atau selatan. Pergerakan harga yang sehat berfluktuasi dan membentuk Price Action. Oleh karenanya setelah harga menembus Resistance, biasanya harga kembali ke Resistance. Di titik itulah kamu bisa melakukan pembelian. Harga yang kembali ke titik Support atau Resistance dinamakan Pullback.

Membeli di titik Pullback sangat disarankan karena memberikan keuntungan yang lebih besar.

Kadangkala market begerak tidak sesuai ekspektasi kita. Kadang setelah membeli, terutama jika kamu membeli saham gorengan, harga mendadak bergerak melawan posisi kita. Untuk hal-hal tidak terduga maka kita perlu menggunakan fitur Stop Loss. Kamu bisa memasang pengaturan jual jika harga menyentuh angka yang diantisipasi. Pengaturan ini dinamakan Stop Loss atau GTC (Good Til Cancel) di  OLT kamu.

Dengan memasang Stop Loss maka potensi kerugianmu bisa berkurang. Kamu bisa memperkirakan angka Stop Loss di titik Low sebelumnya. Titik Stop Loss bisa kamu lihat contohnya pada garis kuning di gambar di atas.

Trading Dengan Price Action di titik Support

Nah, ada kalanya kamu juga menanti sahammu memantul di titik Support seperti ini;

Jika kamu mendapati sahammu seperti ini, jangan terburu-buru membeli ya. Karena secara umum masih berada dalam Downtrend. Kamu harus mengantisipasi kejadian seperti di bawah ini;

Kita pastinya ingin memastikan kita memasuki tren yang tepat, oleh karena itu kamu harus bersabar sedikit lagi hingga kamu melihat tanda-tanda Uptrend, yaitu HH & HL. Perhatikan gambar di bawah ini;

Tunggulah hingga harga membntuk HH dan HL. Dengan demikian kamu bisa yakin bahwa kamu berada dalam tren yang tepat. Untuk titik masuknya, kamu bisa mengambil titik di high sebelumnya dan masuk saat Pullback terjadi.

Mungkin kamu merasa semua penantian ini melelahkan, namun ternyata tidak selama itu kok. Turun saja ke Timeframe 1 jam atau 4 jam, kadang menanti titik masuk yang tepat tidak selama itu. Pagi dinanti, sore sudah bisa masuk posisi. Ini jauh lebih baik daripada terburu-buru dan terjebak dalam Downtrend dan terpaksa Cut loss.

Untuk pengambilan keuntungan, kamu bisa cari titik Resistance berikutnya. Jika break satu resistance, kamu bisa menunggu di resistance berikutnya hingga harga benar-benar telah berhenti naik. Saat ini semboyan Let the profit runs bisa kamu terapkan.

Artikel Terkait