Banking

Cara Menghitung Perbandingan Kredit yang Sedang Berjalan

Cara menghitung perbandingan
Cara menghitung perbandingan

Ajaib.co.id – Kamu yang ingin mengajukan kredit pada bank atau lembaga keuangan lainnya, harus memikirkan banyak hal sebelum meminjam. Syarat-syarat yang berlaku di bank dan lembaga keuangan lainnya itu bukan hanya persoalan dokumen, tapi mereka akan melihat dari rasio kredit atau perbandingan kredit yang kamu miliki. Untuk itulah kamu perlu mengetahui cara menghitung perbandingan kredit ini.

Pihak bank dan lembaga keuangan yang legal tidak sembarangan memberikan pinjaman pada debitur. Mereka inginnya memberikan dana pada debitur yang bertanggung jawab dan mampu melaksanakan kewajibannya membayar tagihan. Bank dan lembaga keuangan akan melihat rekam jejak kredit di database kredit yang sudah tersedia. Setelah itu mereka juga akan melihat perbandingan kredit yang sedang kamu jalankan. Hal ini terjadi apabila kamu memiliki beberapa kredit.

Mengetahui kapasitas keuangan sebelum berutang

Sebenarnya tidak masalah memiliki beberapa kredit yang dijalankan sekaligus. Hanya saja kamu juga perlu tahu kapasitasmu. Dengan mengetahui cara menghitung perbandingan kredit, kamu akan mendapatkan gambaran apakah kamu aman mengambil kredit lagi atau tidak.

Sebelum berangkat ke bank atau lembaga keuangan lainnya, kamu perlu menghitung sendiri hal ini. Tujuannya tentu untuk keselamatan keuanganmu. Rasio kredit ini biasanya dihitung untuk perusahaan. Seperti pengertian rasio kredit pada umumnya, yaitu perbandingan antara aktiva perusahaan yang berasal dari kredit yang dimiliki olehnya.

Sebuah perusahaan juga memiliki modal yang berasal dari utang. Sama seperti kehidupan sehari-harimu, ada beberapa kebutuhanmu yang dapat dipenuhi setelah berutang. Berutang sebenarnya hal yang wajar, tapi utang tetap harus dibayar agar tidak menimbulkan masalah ke depannya. Berutang juga harus sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Jangan nekat berutang jika kapasitas keuanganmu tidak sebanyak utangmu.

Oleh karena itu inilah cara menghitung perbandingan kredit atau rasio kredit yang dimiliki olehmu. Agar lebih mudah kita akan melihatnya dari dua kasus.

Kasus pertama

Kamu memiliki gaji atau pemasukan sebesar Rp10.000.000 per bulan. Lalu, kamu memiliki kredit yang berjalan selama 12 bulan sebesar Rp2.000.000. Inilah rasio kreditnya.

Rasio kredit = (Jumlah kredit : Jumlah gaji/pemasukan) x 100 %

Rasio kredit = (2.000.000 : 10.000.000) x 100 %

Rasio kredit = 20%

Dari kasus pertama di atas dapat disimpulkan tingkat rasio kreditnya masih dalam batas aman. Jika kamu meminjam kembali di bank dan berhasil memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, kemungkinan besar pihak bank akan menyetujui permohonan pinjaman.

Lalu, sebenarnya berapa batas ideal rasio kredit yang seharusnya dimiliki oleh individu agar tidak memiliki masalah keuangan di masa depan nanti? Kamu bisa melihat di cara menghitung perbandingan kredit berikutnya di kasus kedua.

Kasus kedua

Kamu memiliki gaji Rp10.000.000. Setiap bulannya kamu harus membayar kredit motor Rp2.000.000, kredit laptop sebesar Rp1.000.000, dan kredit rumah sebesar Rp3.000.000. Lalu berapakah tingkat rasio kreditmu? Cara menghitung perbandingan kredit adalah sebagai berikut.

Rasio kredit = (Jumlah kredit : Jumlah gaji/pemasukan) x 100 %

Rasio kredit = [(Rp2.000.000+Rp1.000.000+Rp3.000.000) : Jumlah gaji/pemasukan] x 100 %

Rasio kredit = (Rp6.000.000 : Rp10.000.000) x 100%

Rasio kredit = 60%

Dari kasus kedua di atas rasio kreditnya sangat tinggi yaitu sebesar 60%. Artinya kamu hanya memiliki Rp4.000.000 untuk kebutuhan sehari-hari. Ini adalah perbandingan yang cukup gawat karena menurut para ahli keuangan, sebaiknya kamu tidak memiliki rasio kredit di atas 30%, paling mentok rasionya adalah 30%. Lebih dari itu sebaiknya kamu tidak mengajukan kredit lagi.

Pihak bank tidak akan menerima pengajuan kredit. Mungkin saja ada pihak bank dan lembaga keuangan lain yang nekat menerima pengajuan kredit, tapi hati-hati dengan kredibilitasnya karena bank dan lembaga keuangan yang baik pasti akan sangat pemilih dalam memberikan bantuan utang. Untuk itulah kamu tidak perlu memaksa jika utangmu sudah cukup banyak. Fokuskan saja pada pembayaran dan kewajiban lain yang harus kamu selesaikan.

Sebelum melakukan pengambilan kredit, berikut ini hal-hal yang perlu kamu perhatikan:

1.     Melihat kebutuhan

Biasanya orang melakukan kredit karena kebutuhan yang mendesak. Pilihlah kredit yang kamu prioritaskan, yang artinya tanpa melakukan kredit hidupmu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, jadi mau tidak mau hanya bisa dilakukan dengan mengambil kredit.

Misalnya saja membeli rumah dengan kredit. Harga rumah sangat mahal, membayarnya dengan kredit adalah cara yang paling bisa diandalkan. Hentikan melakukan kredit dengan tujuan untuk bersenang-senang atau hanya untuk bergaya karena hal itu akan merepotkanmu sendiri.

2.     Melihat kemampuan

Sebelum mengajukan kredit lihat terlebih dahulu kemampuanmu membayar. Jangan sampai semua gajimu digunakan untuk membayar tagihan kredit, sementara itu kamu memerlukan uangnya untuk keperluan lain yang jauh mendesak. Jika hal itu terjadi tentu kamu akan pusing sendiri.

Bisa jadi kamu malah tidak membayar tagihan karena lebih memilih menyelesaikan kebutuhan utamamu dulu. Kamu sebagai sosok dewasa pasti bisa menentukan skala prioritasmu.

3.     Mengajukan kredit harusnya menguntungkan bagimu

Banyak alasan orang yang melakukan kredit. Intinya kredit yang kamu ajukan itu seharusnya membawa keuntungan padamu, bukannya menyusahkan. Misalnya, kamu yang mengajukan kredit untuk usaha pastinya ingin usahamu menjadi lebih besar. Kamu mengajukan kredit agar bisa memiliki rumah lebih cepat karena cukup sulit memiliki rumah dengan membayarnya secara tunai.

Jadi, kamu harus memilih bank atau lembaga keuangan yang legal agar tidak mengalami kerugian. Dan apabila kamu masih dapat membayarnya langsung lunas, sebaiknya dibayar lunas saja agar kamu tidak memiliki beban utang.

Artikel Terkait