Ajaib.co.id – Di mana biasanya kamu mengajukan pinjaman dana untuk kebutuhan tertentu? Mungkin selama ini kamu biasa mengajukan pinjaman di bank atau P2P Lending. Koperasi bisa jadi salah satu alternatif untuk memperoleh pinjaman dana. Perhitungan bunganya sebenarnya tidak jauh berbeda, ada cara menghitung bunga pinjaman koperasi. Lalu, apakah meminjam dana di koperasi simpan pinjam lebih menguntungkan?
Sebelumnya kamu pasti sering mendengar tentang koperasi, baik dari pelajaran ekonomi di sekolah, atau melihat sendiri kegiatan koperasi terdekat. Koperasi dikenal dengan sifatnya yang merakyat berlandaskan asas gotong-royong. Sedangkan menurut definisi, koperasi adalah suatu organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya demi kepentingan bersama.
Selama ini, mungkin koperasi yang banyak kita kenal adalah koperasi siswa di sekolah atau koperasi di pedesaan. Padahal, jenis-jenis koperasi tidak terbatas sampai di situ. Ada beberapa jenis koperasi di Indonesia, antara lain:
Koperasi Produsen
Kegiatan utama koperasi produsen adalah pengadaan barang produksi. Biasanya, anggota koperasi produsen adalah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain pengadaan barang produksi, kegiatan lainnya adalah pengadaan bahan baku. Semua dijalankan untuk membantu kegiatan usaha para anggotanya.
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen berperan sebagai distributor antara produsen dengan konsumen. Kegiatan utamanya adalah membeli kemudian menjual kembali barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan para anggota. Biasanya barang yang diperjualbelikan adalah kebutuhan sehari-hari. Ini adalah salah satu jenis koperasi yang banyak kita kenal dan kerap ditemukan dalam bentuk koperasi di kampus, koperasi siswa, koperasi guru, dan sebagainya.
Koperasi Jasa
Ada juga koperasi yang kegiatan utamanya menyelenggarakan kegiatan berupa jasa. Contoh yang paling sering kita jumpai adalah koperasi angkutan umum, koperasi taksi, dan koperasi listrik.
Koperasi Simpan Pinjam
Nah, ini dia jenis koperasi yang akan kita bahas lebih lanjut berikut cara menghitung bunga pinjaman koperasi. Seperti namanya, koperasi ini menyelenggarakan usaha simpan pinjam yang melayani para anggota. Pinjaman ditujukan untuk membantu para anggota terutama yang perlu dana untuk usaha produktif dan peningkatan kesejahteraan. Bunga yang dikenakan pun ringan. Simak terus untuk tahu cara menghitung bunga pinjaman koperasi.
Pembagian jenis koperasi di atas didasarkan pada jenis usaha. Berdasarkan tingkatan, koperasi masih dibagi lagi menjadi koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer beranggotakan minimal 20 orang dengan tujuan sama dan harus memenuhi syarat anggaran dasar. Sedangkan koperasi sekunder merupakan gabungan badan-badan koperasi primer dengan cakupan daerah yang lebih luas. Kepentingan dan tujuan anggota juga harus sama.
Mengajukan Pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam
Sesuai prinsip dasarnya, koperasi simpan pinjam memiliki anggota dengan sifat terbuka dan sukarela, dikelola secara mandiri, dan dengan cara demokratis. Rapat Anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Keuntungan diperoleh dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan sesuai kesepakatan Rapat Anggota.
Meminjam dana di koperasi memiliki banyak keuntungan, di antaranya:
- Proses pengajuan pinjaman relatif lebih mudah daripada pinjaman bank.
- Karena bertujuan untuk pemerataan ekonomi, pinjaman bersifat adil dengan bunga flat bahkan bunga menurun.
- Mengurangi praktik rentenir dengan sistem bagi hasil.
- Memperoleh SHU yang dapat mengurangi nilai bunga pinjaman.
- Pajak dan bunga yang dikenakan kepada peminjam lebih rendah daripada pinjaman bank.
Saat ini ada banyak koperasi simpan pinjam yang memiliki modal usaha besar, jadi kamu tidak perlu khawatir soal besaran pinjaman. Ada koperasi yang mampu memberikan pinjaman hingga ratusan juta rupiah bahkan lebih. Dengan syarat-syarat yang ringan, tentu pinjaman koperasi lebih menguntungkan, bukan?
Lalu, bagaimana cara mengajukan pinjaman ke koperasi? Untuk dapat mengajukan pinjaman, kamu harus terlebih dahulu menjadi anggota koperasi. Syaratnya secara umum mudah, yakni berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), bersedia membayar simpanan pokok dan simpanan wajib, serta menyetujui anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan ketentuan koperasi lainnya.
- Selanjutnya, untuk mengajukan pinjaman, kamu harus memenuhi syarat berikut:
- Mengisi formulir pinjaman.
- Menyerahkan fotokopi KTP suami/istri jika sudah menikah.
- Menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga (KK), rekening listrik, slip gaji, dan agunan.
Salah satu keuntungan meminjam dana di koperasi adalah bunganya yang rendah. Lalu, bagaimana cara menghitung bunga pinjaman koperasi? Terdapat tiga jenis bunga yang biasa diterapkan koperasi, yakni bunga flat, bunga menurun, dan bunga menurun efektif. Begini cara menghitung masing-masing jenis bunga:
Bunga Flat
Nominal suku bunga flat selalu sama dibayarkan setiap bulannya, sehingga perhitungannya tidak sulit. Rumus sederhananya sebagai berikut:
Cicilan pokok per bulan = pokok pinjaman / lama kredit dalam bulan
Bunga per bulan = pokok pinjaman x suku bunga per tahun / 12
Total bunga yang harus dibayar =
pokok pinjaman x suku bunga per tahun / 12 x lama kredit dalam bulan
Jika pokok pinjaman adalah Rp10.000.000,-, suku bunga per tahun 5 persen, dan lama kredit 24 bulan, perhitungannya sebagai berikut:
Cicilan pokok per bulan = Rp10.000.000 / 24 = Rp416.666,67
Bunga per bulan = Rp10.000.000 x 5% /12 = Rp41.666,67
Total bunga yang harus dibayar =
Rp10.000.000 x 5% /12 x 24 bulan = Rp1.000.000
Bunga Menurun
Untuk contoh perhitungan bunga menurun, kita akan gunakan contoh suku bunga 1 persen. Rumusnya sebagai berikut:
Bunga Menurun = ((Sisa Pokok x Suku Bunga) / 30 hari) x Jumlah Hari
Berikut tabel yang berisi contoh perhitungan:
Tanggal | Sisa Pokok | Jumlah Hari | Bunga Menurun |
1 April | Rp10.000.000 | 6 | ((Rp10.000.000 x 1%) / 30) x 6 = Rp20.000 |
7 April | Rp6.000.000 | 12 | ((Rp6.000.000 x 1%) / 30) x 12 = Rp24.000 |
19 April | Rp5.000.000 | 6 | ((Rp5.000.000 x 1%) / 30) x 6 = Rp10.000 |
25 April | Rp3.000.000 | 5 | ((Rp3.000.000 x 1%) / 30) x 5 = Rp5.000 |
30 April | Rp0 | 0 | ((Rp0 x 1%) / 30 x 0 = Rp0 |
Total | Rp59.000 |
Khusus bunga menurun, jika kamu tidak mengangsur bunga pada akhir bulan, bunga yang belum dibayar akan menjadi pengali selain pokok untuk bulan berikutnya.
Bunga Menurun Efektif
Rumus dari perhitungan suku bunga menurun efektif adalah sebagai berikut:
Angsuran Bunga = Saldo x (Suku Bunga / 12 Bulan)
Dengan menggunakan rumus di atas, kita bisa menghitung contoh berikut. Misal jumlah pinjaman sebesar Rp60.000.000, diangsur selama 6 bulan dengan suku bunga 12% per tahun, perhitungannya menjadi:
Bulan | Saldo | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga |
1 | Rp60.000.000 | Rp10.000.000 | Rp60.000.000 x (12% / 12) = Rp600.000 |
2 | Rp50.000.000 | Rp10.000.000 | Rp50.000.000 x (12% / 12) = Rp500.000 |
3 | Rp40.000.000 | Rp10.000.000 | Rp40.000.000 x (12% / 12) = Rp400.000 |
4 | Rp30.000.000 | Rp10.000.000 | Rp30.000.000 x (12% / 12) = Rp300.000 |
5 | Rp20.000.000 | Rp10.000.000 | Rp20.000.000 x (12% / 12) = Rp200.000 |
6 | Rp10.000.000 | Rp10.000.000 | Rp10.000.000 x (12% / 12) = Rp100.000 |
Total | Rp2.100.000 |
Setiap koperasi simpan pinjam menerapkan suku bunga yang berbeda. Kamu tinggal gunakan rumus-rumus di atas untuk menghitungnya.
Meski banyak keuntungan mengajukan pinjaman ke koperasi, kamu juga harus siap dengan kelemahannya. Banyak koperasi masih menggunakan cara-cara konvensional. Kamu juga harus membayar simpanan wajib dan simpanan pokok terlebih dahulu. Plafon pinjaman pun terbatas. Tidak semua koperasi sanggup menggelontorkan pinjaman besar.
Tertarik meminjam dana di koperasi simpan pinjam?