Banking, Perencanaan Keuangan

Perhitungan Anuitas, Opsi Bunga Kredit Nasabah

bunga anuitas

Ajaib.co.id – Banyak dari kamu yang mungkin sudah familiar dengan istilah perkreditan seperti suku bunga tetap dan suku bunga mengambang. Namun apakah kamu paham dengan suku bunga anuitas? Sama seperti lainnya, ini juga menjadi salah satu cara lembaga perbankan melakukan perhitungan bunga atas pinjaman yang diajukan oleh nasabahnya.

Apa itu Bunga Anuitas?

Untuk menambah wawasanmu, ada baiknya kamu mengenal lebih jauh soal anuitas ini untuk bisa mendapatkan keuntungan darinya. Pengertian anuitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai rangkaian pembayaran atau penerimaan yang sama jumlahnya, yang harus dibayarkan atau diterima pada tiap akhir periode yang sama jangka waktunya untuk sejumlah tahun tertentu.

Sedangkan dalam teori keuangan, anuitas diartikan sebagai suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Sistem ini bisa dijadikan metode atau cara perhitungan bunga untuk mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran.

Anuitas juga dipahami sebagai rentetan pembayaran bunga atau pembayaran cicilan dalam jumlah yang sama dan dilakukan pada periode waktu yang sama selama jangka waktu tertentu. Dari definisi ini, anuitas dapat dipahami sebagai cicilan pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya tetap yang dibayar atau diterima selama jangka waktu tertentu.

Meski begitu, anuitas tidak hanya sebatas pada pembayaran atau penerimaan berkala terkait pinjaman atau kredit, tapi juga investasi untuk mempersiapkan kemandirian finansial di masa mendatang.

Secara lebih luas, definisi anuitas juga digunakan dalam produk asuransi. Di mana, dalam konteks asuransi, anuitas didefinisikan sebagai manfaat pensiun yang dibayarkan secara berkala setiap bulan. Anuitas di sini merupakan kontrak antara pekerja dengan perusahaan asuransi. Di mana pekerja melakukan serangkaian pembayaran dan sebagai imbal hasil akan memperoleh pencairan reguler setelah tiba pada waktu yang ditentukan di masa masa yang akan datang.

Anuitas dalam kaitan investasi dilakukan untuk perencanaan finansial di masa depan dan bertujuan untuk menyediakan aliran pendapatan yang stabil selama masa pensiun. Dana yang dibayarkan pekerja secara berkala selama masih produktif bekerja akan bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun hingga tiba masa pensiunnya.

Jenis-Jenis Anuitas

Setelah mengetahui apa itu anuitas, maka selanjutnya adalah memahami jenis-jenis dari anuitas. Ada empat jenis anuitas dalam teori perekonomian, yaitu:

1. Anuitas Biasa (Ordinary annuity)

Mekanisme yang pembayaran atau penerimaannya terjadi di akhir periode. Salah satu contohnya yaitu pembayaran hipotek.

2. Anuitas Jatuh Tempo (Due annuity)

Mekanisme yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. Contoh pemberlakuannya yaitu pembayaran sewa, premi asuransi dan simpanan berupa tabungan.

3. Anuitas tangguhan (Deffered annuity)

Mekanisme yang pembayarannya dalam jangka waktu tertentu dilakukan setelah beberapa periode berjalan sehingga pembayaran atau penerimaannya ditangguhkan. Contohnya berupa bunga deposito dan bunga pinjaman.

4. Anuitas langsung (Immediate annuity)

Mekanismenya berupa pembayaran atau penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi atau dilakukan secara langsung tanpa adanya penundaan periode. Sistemnya mirip dengan anuitas biasa karena prinsipnya pasti seperti yang berlaku di cicilan kredit motor.

Untuk perhitungannya, sistem suku bunga ini dimanfaatkan untuk:

  • Perhitungan bunga dari suatu pinjaman: mengetahui besaran uang yang harus dibayar untuk membayar bunga, serta pokok pinjamannya selama jangka waktu pinjaman.
  • Perhitungan bunga atas deposito/investasi jangka panjang: mengetahui besaran uang yang akan diterima jika menyimpan uang dalam bentuk deposito atau investasi jangka panjang.

Keuntungan & Kekurangan Penghitungan Bunga Anuitas

Pada aktivitas kredit, anuitas memungkinkan pihak peminjam membayar cicilan dengan jumlah sama di setiap periodenya. Di mana anuitas nilai kredit pokok dihitung dengan dasar total cicilan, kemudian dikurangi bunga anuitas. 

Hal ini membuat bunga anuitas memiliki segi komposisi yang berbeda dengan penghitungan bunga efektif. Meski begitu, dalam segi jumlah atau nilainya, kedua jenis bunga tersebut tetaplah sama. 

Dengan menggunakan sistem anuitas, pelunasan bunga kredit cenderung lebih besar di awal, dan akan terus berkurang seiring periode kredit berjalan. Di sisi lain, nilai cicilan utama atau pokok yang dibayarkan oleh nasabah akan menjadi semakin tinggi. 

Komposisi nilai cicilan pokok serta bunga akan mengalami fluktuasi atau perubahan secara terus-menerus selama masa cicilan berlangsung. Meski begitu, dalam segi nominal, jumlahnya tetaplah sama. 

Sistem pembayaran yang menggunakan penghitungan ini seringkali dianggap lebih adil. Alasannya karena nilai bunganya dihitung dengan dasar jumlah kredit pokok yang belum dibayarkan oleh nasabah. 

Namun, di sisi lain, ada sejumlah pihak yang beranggapan bahwa sistem ini berisiko dan merugikan peminjam. Khususnya jika peminjam ingin melunasi utang dengan lebih cepat. 

Sebab, komposisi cicilan di awal lebih banyak dibayar untuk bunga, pinjaman pokoknya menjadi tak berkurang banyak. Jadi, bunga anuitas ini dianggap lebih berat dan merugikan karena beban pokok utang terbilang masih besar.

Cara Menghitung Bunga Anuitas, Alternatif Sistem Pembayaran Kredit Jangka Panjang

Pada prinsipnya, perhitungan bunga secara anuitas memanfaatkan perhitungan bunga efektif. Hanya saja kemudian dimodifikasi untuk menghasilkan cicilan pembayaran yang sama. Tanpa modifikasi ini, dengan berjalannya waktu, perhitungan bunga efektif akan menghasilkan besaran cicilan yang menurun karena perhitungan bunga yang terus menurun, sejalan dengan menurunnya saldo utang.

Tujuannya tentu saja untuk memudahkan nasabah peminjam dalam membayar angsuran yang jumlahnya akan tetap. Dengan catatan, tidak ada perubahan suku bunga pinjaman. Hasil dari perhitungan ini yakni cicilan bulanan secara tetap yang didapatkan dari komposisi besaran cicilan pokok dan cicilan bunga yang juga berubah setiap bulannya.

Pihak bank akan menampilkan tabel perhitungan komponen cicilan pokok, cicilan bunga, total cicilan serta sisa pinjaman. Cicilan bunga akan besar di awal dan berangsur menurun hingga akhir masa cicilan. Sementara cicilan sisa pokok pinjaman akan kecil di awal dan besar angsuran meningkat hingga akhir masa cicilan. Karena itu, dengan menerapkan sistem ini, maka kamu akan melakukan pelunasan sisa pinjaman di awal periode maka jumlah sisanya masih akan besar.

Saat menghitung bunga, biasanya bank menggunakan tiga rumus, yaitu bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Umumnya, perhitungan bunga anuitas digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk pinjaman bersifat jangka panjang dengan nilai bunga yang cukup besar, yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Lalu, seperti apa perhitungan bunga anuitas dan keuntungannya bagi nasabah?

Rumus & Cara Menghitung Anuitas

Dalam perhitungan bunga bank, anuitas dianggap sebagai pembayaran pada waktu yang telah ditetapkan dalam periode tertentu. Sementara untuk perhitungan bunganya, dihitung dari sisa pinjaman yang belum dibayarkan.

Cara ini membuat jumlah angsuran di bulan yang sama, di mana hanya komposisi bunga dan pokok angsurannya yang berubah. Angsuran pokok per bulannya akan semakin meningkat, namun pada waktu yang sama besaran bunga per bulannya akan semakin rendah.

Rumus perhitungan anuitas adalah sebagai berikut:

Bunga = SP x i x (30/360)

Keterangan:

  • SP: saldo pokok pinjaman di bulan sebelumnya.
  • i: suku bunga per tahunnya.
  • 30: jumlah hari dalam satu bulan.
  • 360: jumlah hari dalam satu tahun.

Untuk mengetahui cara menghitungnya, berikut ini adalah contoh perhitungannya:

Bapak A meminjam uang di Bank Mandiri sebesar Rp10.000.000. Bunga pinjamannya adalah sebesar 2% dengan perhitungan waktu pembayaran selama tiga tahun.

Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga anuitasnya adalah:

A = Anuitas

M = Besaran pinjaman pokok

i = 2% per bulan

n = tiga tahun/36 bulan

Maka, A = 200.000 x 2,03988734

= 1,03988734

A = 329328,525

A = 392328,53

Dengan sistem ini maka jumlah cicilan atau total angsuran yang harus dibayar oleh Bapak A setiap bulannya adalah Rp392.328.

Metode Perhitungan Bunga

Saat ingin mengajukan pinjaman di bank, kamu harus mengetahui perhitungan bunga dan cicilannya. Tiga model perhitungan bunga ini harus kamu ketahui agar bisa memilih mana yang paling menguntungkan untuk kredit yang harus kamu bayar.

Untuk bunga flat, perhitungan bunga yang bergantung pada plafon kredit dan beban bunga yang dialokasikan sesuai tenor pinjamannya. Kelemahan dari model perhitungan bunga ini adalah pokok utang dan bunga kredit yang besaran cicilannya sama setiap bulan.

Kemudian, bunga efektif dihitung setiap akhir waktu angsuran. Maka, bunga kredit akan dihitung sesuai dengan saldo di akhir bulan, sehingga bunga yang dibayarkan semakin rendah. Jadi, nilai angsuran yang dibayar setiap bulannya di bank ikut mengecil. Jika pihak menggunakan perhitungan bunga anuitas yang pembayarannya tetap maka debitur tidak akan mengalami perubahan jumlah cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.

Nah, bagi kamu yang tidak mau pusing menghitung dan memikirkan pinjaman dan bunganya, akan lebih baik jika kamu mulai berinvestasi untuk mempersiapkan tujuan keuangan masa depan. Sehingga, kamu tidak perlu mengajukan jumlah pinjaman di masa depan.

Ajaib merupakan salah satu platform investasi yang dapat membantu memenuhi tujuan keuangan, baik untuk dana darurat, dana pensiun, dana kesehatan, dana pendidikan, dan sebagainya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk mulai berinvestasi hari ini!

Artikel Terkait