Banking, Investasi

Cara Hitung Bunga Deposito dengan Mudah, Wajib Tahu!

Begini Cara Hitung Bunga Deposito dengan Mudah, Wajib Kamu Tahu Nih!

Ajaib.co.id – Deposito adalah salah satu produk dari lembaga keuangan atau perbankan yang memberikan layanan penyimpanan dana tanpa ditarik dalam jangka waktu tertentu. Sebagai imbalannya, kamu akan diberikan suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga tabungan biasa. Tapi bagaimana cara hitung bunga deposito?

Besar kecilnya bunga deposito biasanya akan dipengaruhi oleh bunga acuan Bank Indonesia (BI). Di mana, saat bunga Bank Indonesia naik, maka bunga deposito akan otomatis ikut naik. Begitu juga sebaliknya. 

Meski tergantung dengan kebijakan BI, deposito tetap jadi primadona banyak orang, terutama bagi investor pemula seperti kamu. Informasi dari OJK tahun 2017 menyebutkan bahwa lebih dari 70% orang Indonesia menempatkan dananya dalam bentuk simpanan, termasuk deposito.

Namun, biasanya tujuan mereka melakukan deposito adalah hanya menyimpan uangnya agar tidak terganggu dengan pengeluaran yang ada, sehingga tidak sedikit dari mereka yang masih kurang paham cara hitung bunga deposito. Biar lebih paham, yuk baca penjelasan lengkap mengenai deposito di bawah ini!

Apa Itu Deposito?

Sebelum membahas cara hitung bunga deposito, sudahkah kamu memahami apa itu deposito?

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, dan memiliki tingkat subunga di atas tabungan.

Pada umumnya, deposito memiliki jangka waktu yang beragam, kamu bisa memilih jangka waktu sesuai yang kamu inginkan, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Jika ingin, kamu juga bisa mengambilnya dalam waktu 1 bulan. Namun, perlu diingat, semakin lama depositmu, semakin besar juga bunga yang akan kamu dapatkan.

Nah, yang perlu kamu ketahui sebagai nasabah deposito, ketika kamu ingin menarik atau mengambil uang sebelum jatuh tempo, maka kamu akan dikenakan penalty sesuai kebijakan bank. Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis melalui sistem ARO (Automatic Roll Over).

Jenis-Jenis Deposito

Deposito terdiri dari tiga jenis, yaitu Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan Deposito On-Call.

1. Deposito Berjangka

Jenis tabungan berjangka dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan mulai dari 1,2,3,5,12,18 atau 24 bulan. Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan atau Lembaga. Di mana, pihak bank akan memberikan bunga ke tabungan deposito nasabah dan tingkat bunga yang ditawarkan bank akan lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.

2. Sertifikat Deposito

Ini merupakan jenis deposito yang tidak mengacu pada nama seseorang atau Lembaga karena sertifikat tersebut nantinya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan pada pihak lain. Simpanan yang dilakukan pada jenis ini kamu akan diberikan pilihan jangka waktu 3,6, atau 12 bulan yang disertai dengan sertifikat. Deposito ini juga memungkinkan untuk pencairan bunga yang dilakukan di muka dapat dilakukan tiap bulan, atau tiap jatuh tempo.

3. Deposito On-Call

Jenis tabungan berjangka yang relatif singkat dengan waktu minimal satu minggu atau paling lama satu bulan. Biasanya deposito ini diterbitkan dalam jumlah yang cukup besar. Pencairan bunganya juga dapat dilakukan pada saat pencairan deposito dengan catatan nasabah sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungan tersebut akan diambil atau dicairkan.

Perhitungan Bunga Deposito

Menghitung bunga deposito itu tidak sesederhana mengalikan bunga dengan dana depositonya. Sebelum membuka rekening deposito, perlu kamu ketahui cara menghitung bunga deposito yang akan kamu terima nantinya.

Sebagai informasi, walaupun semakin besar dana yang kamu depositokan akan memberi bunga yang tinggi pula. Namun kamu akan dikenakan potongan pajak 20 persen untuk nominal dana tertentu.

Dana di deposito lebih dari Rp7,5 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20%. Kurang dari Rp7,5 juta, bebas dari pajak. Ada hal lain yang harus kamu perhatikan, misalnya saja jangka waktu dan pajak deposito.

1. Rumus & Cara Menghitung Bunga Deposito di Atas 7.5 Juta

Ketika kamu ingin menginvestasikan dana sebesar 36 juta dalam jangka waktu 12 bulan, maka besaran bunga yang akan ditetapkan 7,5 persen selama 12 bulan.

Cara menghitung bunga deposito dan rumusnya adalah jumlah yang disimpan dikali bunga per tahun dikali 80 persen jangka waktu.

Angka 80 persen merupakan persentase keuntungan yang didapat setelah dipotong persentase pajak 20 persen. Oleh karena suku bunga tenor 12 bulan adalah 7.5 persen, maka dana yang disimpan harus dikurangi 20 persen dari 7.5 persen sehingga didapatkan 1,5 persen dari nilai simpanan tersebut.

Sehingga, hasil akhir yang didapat untuk bunga riilnya adalah 6 persen untuk bunga simpanan di atas 7.5 juta. Kemudian kamu hanya perlu menghitung berapa bunga riil yang akan didapat.

Bunga deposito = jumlah deposito x (bunga pertahun x 80%) : jangka waktu
Bunga deposito = Rp36 juta x 6 persen : 12 bulan.
Bunga deposito = Rp180 ribu per bulan

Maka bunga deposito per tahun adalah Rp180 ribu per bulan dikali 12 bulan. Maka, jumlah keuntungan yang didapat adalah Rp2.160.000 per tahun.

2. Rumus & Cara Menghitung Bunga Deposito di Bawah 7.5 Juta

Untuk suku bunga, deposito di bawah 7.5 Juta, hitungannya akan lebih mudah. Misalnya, kamu ingin memiliki tabungan Rp5 juta dan mengambil jangka waktu deposito 6 bulan. Bunga yang ditetapkan adalah 5 persen dari total dana. Untuk menghitung bunga deposito ini adalah:

= Jumlah uang simpanan x bunga per tahun x jangka waktu deposito
= Rp5 Juta x 5% x 8
= Rp2 Juta

Hasilnya adalah Rp2 juta. Kurang lebih begitulah perhitungan bunga deposito yang akan didapatkan di akhir masa deposito.

3. Rumus & Cara Menghitung Bunga Deposito untuk Rp 100 Juta

Misalnya, kamu akan dikenai pajak sebesar 5% (sesuai ketetapan bank) tiap tahunnya saat memiliki tabungan sebanyak Rp100 juta. Maka perhitungannya sebagai berikut.

Bunga deposito per tahun = Rp100.000.000 x 5% = Rp5.000.000
Bunga deposito per bulan = Rp5.000.000 : 12 bulan = Rp416.667 per bulan
Pajak bunga deposito per bulan = Rp416.667 x 20% = Rp83.333 per bulan
Pajak bunga deposito per tahun = Rp83.333 x 12 bulan = Rp999.996 

Namun, perhitungan ini akan berbeda ketika kamu memiliki tabungan sebesar Rp50 juta.

Penghitungannya bisa dilakukan seperti rincian berikut ini.

Bunga deposito per tahun = Rp50.000.000 x 5% = Rp2.500.000
Bunga deposito per bulan = Rp2.500.000 : 12 bulan = Rp208.333
Pajak bunga deposito per bulan = Rp208.333 x 20% = Rp41.666 per bulan
Pajak bunga deposito per tahun = Rp41.666 x 12 bulan = Rp499.992 

Melihat skema perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar bunga deposito maka makin tinggi pajaknya. Dan ketika jumlah tabunganmu makin banyak, maka semakin tinggi suku bunganya.

Apa Bedanya Deposito dan Tabungan?

1. Bunga Deposito Lebih Tinggi dari Tabungan

Ketika kamu menyimpan uang di dalam deposito, kamu bisa mendapatkan keuntungan sekitar 5% hingga 7% dari jumlah dana yang kamu simpan, sedangkan bunga tabungan hanya berkisar antara 0.5% hingga 3%.

2. Deposito Memiliki Jangka Waktu Pengambilan Uang

Tidak seperti tabungan, deposito tidak bisa dicairkan atau diambil dengan mudah. Ada jangka waktu (tenor) tertentu yang harus kamu selesaikan hingga jatuh tempo, biasanya telah disepakati di awal mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan seterusnya. Nah, ketika kamu mengambil dana sebelum tanggal jatuh tempo, kamu akan dikensakan biaya pinalti yang harus dibayarkan.

3. Tujuan Deposito Vs Tabungan

Karena suku bunga deposito lebih tinggi, deposito menjadi salah satu produk investasi dan merupakan produk investasi yang minim risiko. Sedangkan, tabungan hanyalah tempat atau media penyimpanan uang yang bisa kamu gunakan sehari-hari dan untuk dana darurat. Apalagi untuk pengambilan dana tabungan sangatlah fleksibel, bunga kecil, dan biaya administrasi membuat tabungan bukan produk investasi.

4. Bilyet dan Buku Tabungan 

Ketika kamu membuka tabungan, kamu akan diberikan buku tabungan beserta kartu ATM sebagai bukti bahwa kamu memiliki tabungan di Bank tersebut. Sedangkan, ketika kamu memilih membuka deposito, kamu akan mendapat bilyet deposito sebagai bukti bahwa kamu adalah pemilik dari dana yang ada di deposito tersebut.

Kelebihan & Kekurangan Deposito

Sama seperti jenis investasi lain, deposito juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, simal penjelasannya di bawah ini.

1. Kelebihan deposito

  • Suku bunga deposito lebih dari bunga tabungan.
  • Tidak mudah tergerus inflasi.
  • Risiko hilangnya dana itu kecil, justru bisa dibilang tidak memiliki risiko.
  • Dana dijamin LPS meski terjadi krisis ekonomi dengan jaminan simpanan hingga Rp2 Miliar.

2. Kekurangan deposito

  • Dibandingkan dengan saham dan reksadana, return-nya masih kalah besar.
  • Bukan instrumen investasi yang ideal untuk menaikkan kekayaan yang signifikan.

Kebijakan Deposito

Pada umumnya, kamu bisa melakukan deposito dengan dana minimal yang diperlukan berkisar Rp8-10 juta. Namun kebijakan setiap bank berbeda-beda, bahkan ada beberapa bank yang menetapkan setoran minimal hanya Rp1 juta saja dengan tenor yang ditawarkan, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan sampai 24 bulan.

Semakin lama jangka waktunya, bunga yang diberikan relatif lebih tinggi secara proporsional. Selain itu, deposito juga merupakan alternatif investasi yang aman dengan kerugian yang minim, bahkan bisa dibilang tidak adanya risiko kerugian kehilangan, keamanan deposito yang disediakan oleh bank dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Itulah penjelasan terkait deposito dan cara hitung bunga deposito. Kalau kamu mau memulai investasi dan belum berani mengambil risiko yang besar seperti main saham, deposito bisa menjadi pilihan tepat. Kamu dapat memilih produk deposito yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan pribadi.

Perlu diingatkan juga, untuk pemula yang baru ingin memulai investasi deposito, jangan pernah mudah tergiur jebakan tawaran bunga yang tinggi maupun penipuan pemalsuan sertifikat deposito. Pastikan kamu memahami dengan baik deposito dan bunga yang bisa kamu dapatkan. 

Selain deposito, kamu juga bisa memulai investasi lainnya yang cukup aman dan berisiko rendah, seperti memilih instrumen reksa dana. Di mana, dengan reksa dana, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibanding deposito.

Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana yang dapat membantu kamu memulai investasi reksa dana dengan berbagai macam jenis reksa dana, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, obligasi, hingga saham.

Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah memulai investasi tanpa perlu melakukan analisis, karena kamu akan dibantu oleh manajer investasi terbaik dalam mengelola dana yang kamu investasikan. Ajaib juga telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga kamu tidak perlu khawatir mengenai keamanan investasi kamu. Yuk mulai berinvestasi sekarang di Ajaib.

Artikel Terkait