Investasi

Bursa Saham Eropa Waspadai Pergerakan Brexit

bursa-saham-eropa-brexit

Ajaib.co.id – Berdasarkan berita yang dikutip dari CNBC Indonesia, perdagangan saham Eropa pada perdagangan 20 Maret 2020 lalu tetap bertahan di zona hijau setelah serangkaian kebijakan dan stimulus yang dilakukan pemerintah serta bank sentral untuk pertumbuhan ekonomi akibat pandemi virus corona (COVID-19), sehingga pasar bergejolak.

Di mana, pada pukul 15:22 WIB, FTSE 100 London naik 2,29%, CAC Perancis melonjak 5,48%, sedangkan indeks DAX Jerman menguat 5,61% pada 9.093,23. Hal ini dikarenakan berbagai macam stimulus dan kebijakan yang telah dilakukan Bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) dengan yang akan membeli obligasi senilai 750 miliar Euro (US$ 820 miliar).

Ada 3 (tiga) kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral Eropa, termasuk putaran baru dari pinjaman murah ke bank, sehingga mereka dapat memberikan kredit kepada usaha kecil dan menengah; pelonggaran aturan untuk sistem perbankan demi memacu lebih banyak pinjaman; dan peningkatan dalam program pembelian aset. Hal inilah yang mendorong sentimen positif bagi investor di saat pertumbuhan ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan akibat virus Covid-19.

Bursa Saham Eropa di Agustus 2019

Bursa saham Eropa sedang sangat berhati-hati pada 30 Agustus 2019 kemarin. Pasalnya investor asing masih memantau kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan dan kekhawatiran resesi global yang terus membayangi akhir-akhir ini.

Seperti dikutip dari indeks acuan Eropa, Stoxx 600 bergerak perlahan tepat di atas garis datar. Indeks saham Eropa ini mengalami penurunan signifikan dengan angka penurunan 0,4 persen. Sementara investasi saham-saham konstruksi dan bahan-bahan naik 0,3 persen. Indeks FTSE naik 0,1 persen, indeks DAX naik 0,1 persen dan indeks CAC menguat 0,1 persen.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan menangguhkan parlemen Inggris selama lebih dari sebulan sebelum keberangkatan negara itu dari Uni Eropa. Langah ini berpotensi menggagalkan upaya dari partai-partai oposisi untuk memblokir jalan keluar tanpa kesepakatan yang akan runyam jika Johnson tidak dapat mengamankan kesepakatan baru dengan blok tersebut sebelum 31 Oktober.

Ketakutan pertumbuhan global terus membebani pasar setelah hasil obligasi menggoda dengan rekor terendah di seluruh dunia. Imbal hasil obligasi Treasury AS 30-tahun dan obligasi Jerman 10-tahun keduanya mencapai posisi terendah sepanjang masa dalam 24 jam terakhir.

Hal ini turut disebabkan oleh turbulensi ekonomi dari gesekan perdagangan Amerika Serikat dan China yang tidak menentu. Ditambah, adanya ketidakpastian geopolitik mendorong investor menjauh dari aset berisiko.

Pasar-pasar utama Asia merosot pada Kamis sore karena investor juga bereaksi terhadap pelebaran inversi dalam penyebaran antara nota Treasury 10-tahun Amerika Serikat dan nota 2-tahun. Inversi kurva imbal hasil yang secara historis mendahului periode resesi memperpanjang lebih lanjut setelah mencapai level terendah sejak 2007 selama sesi sebelumnya.

Politik Italia juga menjadi fokus ketika Gerakan Lima Bintang (M5S) dan Partai Demokrat (PD) oposisi pada hari Rabu mengumumkan bahwa mereka akan mencoba membentuk pemerintah koalisi. Hal ini cukup menarik karena mereka mengesampingkan permusuhan bertahun-tahun untuk menghindari pemilihan cepat yang diharapkan oleh pemimpin Lega, Matteo Salvini.

Di Amerika Serikat, Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daily mengatakan pada hari Kamis bahwa ia berada dalam mode “melihat dan melihat” tentang perlunya pemotongan suku bunga AS lebih lanjut dari bank sentral.

Sementara itu administrasi Trump telah meresmikan tambahan tarif 5 persen pada impor Cina senilai 300 miliar dolar Amerika Serikat, menetapkan tanggal penagihan 1 September dan 15 Desember serta mendorong ratusan perusahaan ritel, alas kaki, mainan dan teknologi untuk memperingatkan kenaikan harga.

Rakit data ekonomi zona Euro akan dirilis pukul 10 pagi waktu London, didahului oleh harga impor Jerman, angka pengangguran, data inflasi Spanyol dan pesanan industri Italia.

Kegamangan yang ditimbulkan oleh Brexit ternyata memang menjadi konsentrasi utama bagi dunia investasi di Eropa. Strategi menahan dan melihat-lihat dulu dirasa sebagai langkah paling efektif bagi investor pada waktu sekarang ini.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait