Best saham merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan emiten bernama Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. Saham milik perusahaan ini sudah IPO sejak tahun 29 Maret 2012. Waktu yang cukup lama untuk saham ini ampai bisa ditawarkan oleh masyarakat. Dan bisa dibilang ini adalah penantian yang cukup panjang.
Bekasi Fajar Industrial Estate beroperasi sejak tahun 1989 dan sudah menghadapi pasang-surut usahanya dari pertama kali berdiri. Perusahaan ini berpusat di Kawasan Industri, Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat, tapi punya kantor perwakilan di Jakarta. Tepatnya di gedung Wisma Agro Manunggal.
Best saham di awal IPO ditawarkan sebanyak 1.765.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar sahamnya, Rp100. Saham ini ditawari ke publik dengan harga Rp170 per lembar saham.
Harganya Tidak Jauh Bergerak dari Harga Awal
Jika dilihat dari harga saham ini sejak pertama kali IPO, harga saham Best ternyata tidak bergerak jauh dari harga awalnya. Coba saja kita lihat di awal bulan Februari, saham ini bergerak di harga tidak jauh dari Rp169. Harga ini turun dari bulan Januari tahun 2020 yang mencapai harga Rp172, tapi bulan Januari bukanlah bulan terbaik Best juga. Di tahun 2020 ini saham best memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, tapi tentunya perusahaan emiten masih akan terus berinovasi.
Rekor harga sama tertinggi dari saham ini didapatkan pada bulan Juli 2019 di tahun kemarin. Ketika itu harga saham Best mencapai Rp318, dan ini merupakan kemajuan yang cukup bagus sejak pertama kali IPO delapan tahun yang lalu. Namun, harga saham memang terkadang pergerakannya itu mengejutkan. Bisa tiba-tiba turun, dan juga bisa tiba-tiba naik. Dan hal inilah yang dialami.
Awal bulan Januari lalu, mungkin pertama kalinya harga Best kembali terpuruk setelah beberapa tahun. Harga sahamnya jatuh ke level terendah di angka Rp167, dan hal itu cukup mengkhawatirkan karena pastinya para pemilik akan menerka-nerka apa yang bakal dilakukan oleh perusahaan emiten agar harga sahamnya tidak jatuh lebih terpuruk lagi.
Awal tahun ini memang cobaan bagi para pengusaha cukup berat. Bekasi di awal tahun sebagian sempat mengalami musibah banjir. Lalu, kasus virus corona yang membuat para investor cemas dan beramai-ramai menjual saham mereka di kawasan Asia karena itu mereka lebih memilih berinvestasi di tempat lain. Semoga saja hal ini cepat terlewati.
Namun, instrumen investasi Best ini masih punya potensi untuk naik karena Bekasi Fajar Industrial Estate pun kemarin baru saja mendapatkan pinjaman kredit dalam mata uang yen sebesar 3,9 miliar Yen. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai infrastruktur yang berkaitan dengan kualitas tanah, dan untuk memperbaiki kinerja keuangan mereka.
Di tahun 2019 saja mereka berhasil membagikan dividen kepada para pemegang saham secara tunai. Dividen itu mencapai Rp84 miliar. Para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebanyak Rp8,75 per lembar saham. Jadi, sebenarnya jika dilihat harga sahamnya, perusahaan ini tidaklah terpuruk karena masih bisa mendapatkan keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Apalagi untuk mendapatkan keuntungan dari usaha properti itu membutuhkan waktu, tapi hasil yang dapai dipetik itu akan menanti di tahun-tahun berikutnya.
Dan kabar baiknya, harga tanah semakin tahun biasanya akan semakin naik. Apalagi jika tanah tersebut berlokasi di tempat yang strategis dan fungsinya bukan sekadar untuk tempat tinggal, tapi juga sebagai lokasi di mana proses bisnis berlangsung. Jadi, perusahaan ini masih bisa berkembang nantinya.
Berjuang Membangun Kawasan Industri
Bisa dikatakan perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang membuat Kawasan Industri di Bekasi ini jadi maju, karena pengelolaannya yang baik dan juga menjanjikan bagi perusahaan lain yang menggunakan jasa mereka.
Bekasi Fajar Industrial Estate bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, perumahan, dan properti. Dan sebagian besar keuntungan mereka didapatkan dari penjualan tanah di Kawasan Industri, dan sebagian lain dari penjualan rumah, dan juga penawaran jasa perhotelan.
Penjualan tanah di Kawasan Industri harganya termasuk mahal karena diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin membangun perusahaannya di sekitar sana. Belum lagi mereka menyediakan jasa maintenance untuk pemeliharaan kawasan yang semuanya harus tertata rapi agar para karyawan juga nyaman bekerja di sana, mulai dari fasilitas sanitasi, fasilitas pendukung seperti pengelolaan sampah serta pengelolaan air limbah. Jasa ini cukup menggiurkan.
Perusahaan ini sendiri dimiliki oleh perusahaan induk PT Argo Manunggal Land Development yang dimiliki oleh keluarga The Ning King. Sebagian besar investasi perusahaan ini dimiliki oleh PT Argi Manunggal Land Development yang memiliki presentase saham sebesar 48,13 %. Lalu ada Daiwa House Industry yang memegang Best saham sebesar 10 %. Kemudian sisa saham Best dimiliki oleh publik.
Dan Bekasi Fajar Industrial Estate memiliki tiga anak perusahaan yang bergerak di bidangnya masing-masing. Ada perusahaan yang bergerak di bidang usaha kawasan industri, yaitu PT Bekasi Matra Industrial dan PT Bekasi Surya Pratama. Dan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, yaitu PT Best Sinar Nusantara.
Lalu, apakah investasi Best layak untuk dimiliki? Jika kamu tertarik untuk membeli saham Best, kamu bisa lebih dulu berkonsultasi dengan Ajaib karena Ajaib akan membantumu memutuskan apakah harus membeli investasi ini atau tidak. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Bacaan menarik lainnya:
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2011). Pasar Modal Di Indonesia (Edisi 3 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.