Milenial, Perencanaan Keuangan

Berapa Besaran Ideal Gaji Bulanan Milenial untuk Shopping?

gaji bulanan milenial

Ajaib.co.id – Shopping adalah sebagian dari entertainment, aktivitas sekaligus gaya hidup milenial yang hasilnya adalah kesegaran mental untuk siap kembali berkarya, lalu berapa besaran gaji bulanan milenial yang ideal untuk dana aktivitas ini?

Kemana Gaji Milenial Dihabiskan?

Generasi Z dan milenial banyak yang menghabiskan gajinya untuk belanja online di e-Commerce. Riset Katadata Insight Center (KIC) dan Kredivo menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan sekitar 3% hingga 5% dari pendapatan bulanannya untuk belanja di e-commerce. Di mana, semakin muda, rasio pendapatan yang dibelanjakan di e-commerce semakin besar. Bagaimana persentasenya?

  1. Usia 18-25 tahun dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp4,6 juta per bulan memiliki nilai rata-rata transaksi di e-commerce setara 5,4% dari pendapatan bulanan.
  2. Usia 26-35 tahun dengan rata-rata pendapatan yang lebih besar, yaitu Rp5,7 juta per bulan menghabiskan 5,2% gaji untuk belanja di e-commerce.
  3. Usia 36-45 tahun hanya membelanjakan 4% di e-commerce dari rata-rata pendapatannya yang mencapai Rp7,4 juta per bulan.
  4. Usia 46-55 tahun membelanjakan 3,5% dari gajinya sebesar Rp8,7 juta per bulan di e-commerce.
  5. usia di atas 55 tahun dengan rata-rata pendapatan bulanan sebesar Rp9,3 juta hanya menghabiskan 3,4% untuk belanja di e-commerce.

Proporsi Gaji Bulanan Milenial untuk Dibelanjakan

Supaya hasil kerja tidak habis begitu saja setiap bulannya, generasi Milenial harus pintar-pintar menyisihkan sebagian dana untuk keperluan berbelanja atau shopping. Kok shopping sih? Bukannya ditabung? Tenang, artikel ini membahas besaran ideal dari gaji bulanan milenial untuk disisihkan sebagai dana shopping karena artikel yang membahas besaran ideal dana tabungan sudah banyak dan keren-keren!

Please, jangan buru-buru men-judge shopping dengan cap buruk. Shopping adalah sebagian dari entertainment, aktivitas Milenial yang hasilnya adalah kesegaran mental untuk siap kembali berkarya. “Work hard, play hard”. Para Milenial jenius yang workaholic sepanjang weekdays, perlu untuk menjadi totally impulsive di weekend. Kenapa? Untuk mengendorkan syaraf-syaraf jenius yang ‘diperas’ habis di tempat kerja!

Shopper impulsif cenderung mengalami kekurang-bahagiaan (stress kerjaan?), sehingga berbelanja untuk mengembalikan mood-nya (suasana hatinya). Merasa bahwa membeli barang bagus yang disukai akan mengundang rasa bahagia dan kekaguman, hal yang dipersepsi sebagai jalan menuju kebahagiaan ini memotivasi shopper impulsif untuk pergi shopping. – Ian Zimmerman Ph.D.

Nggak dosa kok untuk shopping jeans yang mirip dengan yang sudah ada di lemari, nggak zalim kok untuk shopping action figure padahal minggu lalu sudah. Menurutkan keinginan shopping impulsif itu tidak sepenuhnya merusak. Bahkan bisa bermanfaat jika di-manage dengan dosis yang tepat. Yang penting hasilnya adalah kebahagiaan dan kesegaran mood (suasana hati) untuk siap kembali berkarya!

Angka Ideal untuk Mengelola Gaji Milenial

Nah, sehubungan dengan “dosis yang tepat” tadi, berikut ini pemikiran yang akan memudahkan profesional Milenial menyisihkan uang untuk tabungan, dan tahu berapa besaran yang ideal untuk dana shopping:

1. Besaran Dana Tabungan 10% hingga 20% Dari Gaji 

Di dunia keuangan, ada teori populer yang banyak dipakai untuk menabung yaitu  50/30/20. Besaran ini bukanlah besaran mutlak, karena profesional Milenial punya keputusan masing-masing dalam pengaturan keuangan sesuai kondisi. Praktisi bisnis dan keuangan, Godo Tjahjono berpendapat bahwa besaran 20% dari gaji khusus untuk tabungan, 30% untuk entertainment, serta sisanya untuk biaya hidup tidak wajib, namun ideal. 

2. Kebahagiaan Di Dalam Besaran 30%

Ada banyak kebahagiaan menanti di dalam besaran ideal dana entertainment 30% dari gaji. Hiburan adalah aspek penting dalam hidup, karena bisa efektif mengembalikan produktifitas bila dikelola dengan dosis yang tepat. Hiburan yang membahagiakan bisa berbeda untuk tiap individu. Bisa nonton, kulineran, atau bisa juga shopping! Mengelola dorongan shopping impulsif di dalam kerangka besaran dana yang terukur akan menjadikan siapapun kembali bahagia di awal minggu!

Hindari Berutang Saat Belanja Online

Seiring berkembangnya teknologi, e-commerce maupun aplikasi belanja online banyak yang menawarkan fitur “Pay Later” untuk para penggunanya. Di mana dengan fitur ini, kamu bisa membeli barang/jasa dengan sistem cicilan atau dibayar pada bulan berikutnya. Fitur ini semakin menggoda banyak orang untuk memanfaatkannya khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau keinginannya. Apalagi fitur ini memiliki banyak promo potongan harga atau diskon.

Padahal, penggunaan fitur ini secara tidak langsung merupakan bentuk utang. Sehingga ada kewajiban untuk membayar dan melunasinya. Sehingga bisa menyebabkan fokus dari gaji kamu setiap bulannya adalah  untuk melunasi utang tersebut bukan lagi untuk menabung ataupun berinvestasi.

Taati Hitungan Besaran, Lupakan Perencanaan

Shopping impulsif terkalkulasi ini bagaikan terapi kebugaran mental para profesional Milenial. Lupakan ritual budgeting yang akan bikin sama depresinya dengan lembur di kantor. Alokasikan dana (yang tidak melebihi besaran 30%) tadi dalam satu akun e-money, lupakan credit card ataupun pundi-pundi lain.

Jelajahi shopping arcade yang suasananya paling disukai bersama orang-orang yang paling dicintai, cuci-matalah sepuasnya ke seluruh penjuru mata angin. Di jam-jam terakhir shopping hours, belilah barang jawara yang hari itu sudah mencuri hati! Atau untuk yang gila online shopping, sesegera mungkin mulai browsing dan nego, agar di penghujung minggu sudah deal, transfer dan tinggal nunggu paket untuk unboxing!

Jika masih ada sisa dari besaran ideal dana entertainment  30% tadi, variasikan entertainment berikutnya dengan happy experience yang berbeda. Shopping lagi juga mantul kok!

Misalnya saja belanja reksa dana atau saham. Dengan belanja investasi kamu bisa dengan mudah mengatur keuangan untuk masa depan, dan juga bisa membantu kamu memenuhi kebutuhan darurat di kemudian hari.

Investasi juga bisa dilakukan untuk menghindari utang yang bisa membuat perencanaan keuanganmu makin buruk. Nah, untuk memulai investasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan investasimu, apakah untuk membeli rumah, biaya pernikahan, biaya pendidikan, jalan-jalan, dan sebagainya.

Dengan menentukan tujuan, kamu bisa lebih mudah mengambil keputusan investasi apa yang cocok buat kamu, apakah reksa dana atau saham. Salah satu aplikasi yang bisa membantu kamu memulai investasi adalah Ajaib.

Dengan Ajaib, kamu bisa memulai investasi reksa dana maupun saham, yang bisa dilakukan secara online dari mana saja dan kapan saja dengan modal minim. Mulai dari Rp10 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi dengan mudah. Jadi, yuk kelola gaji dengan baik lewat aplikasi Ajaib!

Artikel Terkait