Ajaib
Menu

Investor Saham Pemula

Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap Memulai Investasi dari Nol

PamelaAugust 12, 2025

blue-chip

Investasi saham kini menjadi salah satu cara paling populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun, banyak pemula merasa takut rugi, bingung harus mulai dari mana, hingga khawatir memilih saham yang salah. Artikel panduan investasi saham untuk pemula ini akan bantu kamu dari nol!

Dengan pemahaman dasar yang tepat, investasi saham bisa menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan keuangan. 

Mengenal Saham & Cara Kerjanya

Saham adalah instrumen investasi yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, kamu secara langsung menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut dan berhak atas sebagian dari keuntungan (dividen), serta berpotensi mendapatkan capital gain jika harga saham meningkat dari harga beli. 

Saham diperdagangkan di bursa efek seperti BEI (Bursa Efek Indonesia), dan pergerakan harganya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja perusahaan, sentimen pasar, kondisi ekonomi, hingga berita global.

Investasi saham memberikan peluang pertumbuhan nilai kekayaan dalam jangka panjang, terutama bila dilakukan dengan riset yang matang. Meski begitu, risiko kerugian juga ada, terutama jika dilakukan tanpa memahami cara kerjanya. Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk memahami konsep dasar saham dan bagaimana mekanisme pasar modal bekerja sebelum mulai berinvestasi.

Tips Memilih Saham untuk Pemula

Investasi saham bisa menjadi sarana membangun kekayaan jangka panjang, namun bagi pemula seringkali muncul rasa takut rugi atau bingung memilih saham pertama. Berikut adalah tiga tips dasar yang bisa membantumu memulai dengan lebih percaya diri:

1. Mulai dari saham LQ45 atau blue chip

Saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45 atau disebut juga blue chip adalah saham dari perusahaan besar, sehat secara finansial, dan memiliki likuiditas tinggi di pasar. Perusahaan-perusahaan ini biasanya punya rekam jejak stabil dan tahan terhadap fluktuasi ekonomi. Karena risikonya lebih rendah dibanding saham gorengan, ini menjadi titik awal yang aman bagi investor pemula.

2. Hindari ikut-ikutan atau FOMO

Keputusan investasi yang hanya berdasarkan tren sesaat atau ajakan orang lain tanpa riset bisa berujung pada kerugian. FOMO (Fear of Missing Out) sering membuat investor membeli saham saat harga sudah tinggi karena takut ketinggalan tren. Sebaiknya, tetap tenang dan pastikan keputusan beli saham didasarkan pada data dan analisis, bukan emosi.

3. Gunakan analisa fundamental sederhana

Analisis fundamental membantu menilai kesehatan dan nilai wajar suatu perusahaan. Beberapa indikator yang bisa kamu gunakan:

  • PER (Price to Earnings Ratio): menunjukkan seberapa mahal harga saham dibandingkan laba perusahaan.
  • PBV (Price to Book Value): membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.
  • ROE (Return on Equity): mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendiri.
    Dengan memahami rasio ini, kamu bisa tahu apakah saham yang kamu incar memang layak dibeli.

Baca juga: Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi Saham

Meskipun saham menawarkan potensi keuntungan yang besar, banyak investor pemula terjebak dalam kesalahan dasar yang bisa merugikan. Berikut beberapa kesalahan umum yang sebaiknya kamu hindari:

1. Investasi tanpa riset

Banyak pemula membeli saham hanya karena “katanya bagus” tanpa memahami bisnis perusahaan, kinerjanya, atau prospek industrinya. Investasi tanpa riset ibarat membeli kucing dalam karung. Sebaiknya, lakukan analisis fundamental sederhana sebelum membeli saham agar keputusanmu lebih rasional dan minim risiko.

2. Jual beli terlalu sering (overtrading)

Banyak investor tergoda untuk terus-menerus melakukan jual beli saham dalam jangka pendek demi mencari keuntungan cepat. Padahal, overtrading bisa menggerus keuntungan karena biaya transaksi dan risiko emosional lebih tinggi. Strategi jangka panjang seperti buy and hold seringkali lebih menguntungkan, apalagi untuk pemula.

3. Tidak memahami portofolio investasi

Tidak mengecek dan mengevaluasi portofolio secara berkala membuat investor sulit mengukur apakah investasinya masih sesuai dengan tujuan dan profil risikonya. Selain itu, terlalu fokus pada satu jenis saham (tidak diversifikasi) juga meningkatkan risiko kerugian. Pastikan kamu tahu mengapa kamu punya saham tertentu dan bagaimana kinerjanya dalam konteks keseluruhan portofolio.

Baca juga: Cara Membeli Saham yang Mudah bagi Investor Pemula

Hal yang Harus Dipahami Sebelum Memulai Investasi Saham

Investasi saham bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun sebelum mulai, penting bagi pemula untuk memahami beberapa prinsip dasar agar tidak terjebak dalam harapan yang tidak realistis atau risiko yang tidak dipahami.

1. Risiko dan fluktuasi harga

Harga saham bisa naik dan turun dalam waktu singkat. Fluktuasi ini merupakan hal wajar di pasar modal dan bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, hingga sentimen global. Investor pemula harus memahami bahwa risiko adalah bagian tak terpisahkan dari investasi, dan bukan alasan untuk takut—selama kamu tahu bagaimana mengelolanya.

2. Mentalitas investor pemula

Investasi bukan tentang cepat kaya, melainkan tentang konsistensi dan kesabaran. Pemula sering tergoda panik saat harga turun atau terlalu euforia saat naik. Memiliki mindset jangka panjang dan tidak mudah terbawa emosi adalah kunci utama untuk bertahan dan berkembang sebagai investor.

3. Pentingnya literasi keuangan dasar

Sebelum menaruh uang ke saham, kamu perlu memahami konsep-konsep keuangan seperti manajemen risiko, diversifikasi, dan tujuan keuangan. Tanpa dasar literasi yang kuat, investor bisa salah mengambil keputusan atau jatuh pada jebakan investasi bodong.

Baca juga: Pengertian Saham untuk Pemula: Memahami Dasar Investasi!

Rekomendasi Saham untuk Pemula

Bagi investor pemula, memilih saham yang stabil dan mudah dipahami sangat penting agar proses belajar lebih mulus dan tidak terlalu stres dengan fluktuasi ekstrem. Saham-saham dari perusahaan besar dengan fundamental kuat, produk yang digunakan sehari-hari, dan termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX30, bisa jadi pilihan awal.

Contoh Saham yang Cocok untuk Pemula:

  • BBCA (Bank Central Asia): Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, dikenal dengan manajemen solid dan pertumbuhan laba yang konsisten.
  • TLKM (Telkom Indonesia): Perusahaan telekomunikasi milik negara, stabil, dan punya peran penting di era digital.
  • UNVR (Unilever Indonesia): Bergerak di sektor barang konsumsi, produknya banyak digunakan masyarakat sehari-hari.
  • ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur): Produksi makanan populer seperti Indomie, dengan pangsa pasar kuat dan bisnis berulang.

Saham-saham di atas cenderung memiliki karakteristik defensif, cocok untuk strategi jangka panjang dan mudah dipahami dari sisi bisnis modelnya.

Baca juga: Jenis-Jenis Saham dan Contohnya, Investor Harus Tahu!

Disclaimer:
Artikel ini bertujuan sebagai edukasi, bukan merupakan saran keuangan atau rekomendasi investasi. Selalu lakukan riset dan konsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.

Mulai Investasi Saham di Ajaib!

Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Google Play StoreApple App Store

Artikel Terkait

Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Reksa Dana Vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?
Reksa Dana Vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham
Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!