Ajaib
Menu

Investor Saham Pemula

Reksa Dana Vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

PamelaAugust 17, 2025

reksa dana vs saham

Dalam dunia investasi, tidak ada kata terbaik melainkan yang ada adalah lebih baik, ini sama halnya seperti kita sedang membandingkan reksa dana vs saham.

Sebagai investor pemula yang baru ingin terjun ke pasar modal, kamu pasti merasa ragu dan bingung mau pilih reksa dana atau saham. Sebenarnya, kedua pilihan investasi di pasar modal tersebut sama baiknya dan cocok untuk profil investor yang berbeda.

Untuk tahu mana yang lebih cocok reksa dana atau saham untuk investor seperti kamu. Kamu bisa menentukannya dengan cara memahami karakteristik kedua investasi di pasar modal tersebut dan menyesuaikannya dengan profil investor kamu.

Kenali Tujuan Investasimu Dulu

Pertama, kamu sebagai investor perlu mengenali tujuan investasimu dulu. Tujuan investasimu untuk jangka pendek atau jangka panjang? Lalu, apakah kamu butuh fleksibilitas atau stabilitas?

Tujuan Jangka Pendek Vs Jangka Panjang

Kamu bisa tahu apakah tujuan investasimu termasuk jangka panjang atau jangka pendek dengan mempertimbangkan butuh berapa lama waktu untuk mencapai target dana investasimu.

  • Jangka pendek. Investor melakukan investasi  dalam periode waktu kurang dari 1 tahun.
  • Jangka panjang. Investor melakukan investasi dalam periode waktu lebih dari 5 tahun.

Apakah Kamu Butuh Fleksibilitas atau Stabilitas?

Jika kamu butuh fleksibilitas dalam investasi, maka investasi jangka pendek adalah pilihan terbaik. Dengan keuntungan investasi yang diperoleh lebih cepat dan kamu juga bisa mencairkan investasimu dengan cepat untuk kebutuhan mendesak. Tapi, ada risiko reksa dana yang perlu kamu pahami yaitu fluktuasi pasar jangka pendek.

Sementara bagi investor yang ingin menciptakan stabilitas keuangan di hari tua nanti. Investasi jangka panjang menawarkan cuan yang lebih tinggi dalam periode waktu lebih panjang dan punya keuntungan tidak adanya risiko fluktuasi pasar jangka pendek.

Perbandingan Praktis: Reksa Dana Vs Saham

Secara umum, apa pun jenis reksa dana yang kamu pilih, investasi reksa dana lebih rendah risiko dibanding saham. Alasannya, karena reksa dana sendiri terdiversifikasi dan dikelola Manajer Investasi (MI). Namun, tingkat risiko reksa dana dan saham itu sendiri juga berbanding lurus dengan potensi cuan yang bisa didapatkan investor.

Risiko dan Potensi Cuan

Dalam investasi reksa dana terdapat beberapa risiko yang perlu dipahami investor, antara lain: potensi menurunnya nilai NAB, hal ini bisa terjadi karena penurunan tajam harga saham atau obligasi yang ada di portofolio, krisis ekonomi, suku bunga tinggi, konflik global, hingga strategi investasi Manajer Investasi (MI) yang buruk.

Contohnya penurunan tajam nilai NAB reksa dana saham yang pernah terjadi saat krisis global 2008 dan krisis pandemi Covid-19. Pada krisis ekonomi tersebut, banyak reksa dana saham mengalami penurunan nilai hingga 30%-50%.

Bagaimana dengan investasi saham? Investasi saham juga memiliki risiko, antara lain: harga yang berfluktuatif mengikuti kondisi pasar dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, sentimen investor, suku bunga, dan peristiwa politik.

Soal cuan, reksa dana punya potensi keuntungan yang berbeda tergantung jenis reksa dana yang dipilih investor. Reksa dana saham umumya menawarkan potensi return sekitar 15%-20% per tahun. Sementara return saham bisa di atas 20% per tahun atau bahkan bisa minus per tahunnya tergantung kondisi pasar.

Siapa Profil Investor yang Cocok?

Kalau kamu yang gak punya banyak waktu untuk memantau kondisi pasar dan tidak suka melakukan analisis, serta suka dengan diversifikasi investasi. Reksa dana bisa menjadi pilihan investasi yang menarik. Karena kamu tinggal duduk diam saja dan biarkan Manajer Investasi (MI) yang bekerja dalam mengelola investasimu.

Namun, berbeda halnya jika kamu punya banyak waktu untuk selalu memantau kondisi pasar setiap hari dan suka melakukan analisis. Saham bisa kamu jadikan pilihan investasi menguntungkan untuk tujuan investasi jangka panjang dan punya return jauh lebih tinggi dibanding jenis-jenis reksa dana yang ada.

Saham cocok untuk profil high risk high return dan punya pemahaman yang mendalam terkait kondisi pasar. Sementara reksa dana lebih cocok bagi investor pemula yang baru terjun ke pasar modal dan juga untuk investor yang tidak mau dipusingkan dengan berbagai analisis di pasar.

Contoh Studi Kasus Investor Pemula

Febrian adalah investor yang baru melek investasi dan ingin berinvestasi di pasar modal. Febrian adalah termasuk profil yang belum memahami bagaimana cara menganalisis pasar dan tidak punya banyak waktu untuk memantau kondisi pasar.

Febrian saat ini hanya ingin fokus untuk nabung rutin untuk beli smartphone baru yang harganya Rp7 juta. Febrian berencana akan mengumpulkan uang untuk beli smartphone baru selama 12 bulan.

Berdasarkan studi kasus di atas, Febrian termasuk investor pemula, punya target investasi Rp7 juta, dan memiliki tujuan investasi jangka pendek (12 bulan).

Pilihan investasi yang Ajaib rekomendasikan adalah produk reksa dana pendapatan tetap yang punya return  sekitar 8% per tahun dan minimal investasi tiap bulan sebesar Rp600 ribu. Pada bulan ke-12, total investasi Febrian akan menjadi sekitar Rp7.5 juta dan dana ini cukup untuk membeli smartphone baru.

Skenario Realistis: Kamu Termasuk yang Mana?

Tujuan setiap investor berinvestasi bisa berbeda-beda, namun yang terpenting kamu harus tetap realistis. Dengan mempertimbangkan kesanggupan kamu menyisihkan berapa uang setiap bulan untuk investasi dan realistis dalam menentukan jangka waktu investasinya.

Jika kamu termasuk mahasiswa yang baru mulai menabung, kamu bisa simak simulasi perhitungan dan perbandingan return reksa dana vs saham di bawah ini.

  • Investasi tiap bulan: Rp400 ribu.
  • Jangka waktu: 3 tahun.

Return Reksa Dana Pendapatan Tetap dalam 3 Tahun

Jika kamu nabung rutin reksa dana pendapatan tetap setiap bulan sebesar Rp400 ribu selama 3 tahun, maka total investasimu pada tahun ke-3 menjadi sekitar Rp16,4 juta.

Dalam perhitungan ini kami menggunakan return Capital Fixed Income Fund yang mencapai sekitar 8% per tahun.

 Return Saham dalam 3 Tahun

Coba kita bandingkan dengan potensi cuan yang bisa kamu peroleh dengan berinvestasi saham setiap bulan. Dengan skenario investasi Rp400 ribu setiap bulan selama 3 tahun.

Pada tahun ke-3, total investasimu di saham akan menjadi sekitar Rp19 juta. Simulasi perhitungan ini dengan asumsi return saham 20% per tahun.

Namun, investor juga perlu realistis ketika berinvestasi saham karena pasar saham yang sangat volatile dan sulit diprediksi. Sehingga, return saham per tahun bisa saja naik atau turun, bahkan minus per tahunnya.

Baca juga: Nabung Reksa Dana di Ajaib Lebih Mudah dan Lengkap!

Mulai Investasi Saham dan Reksa Dana di Ajaib!

Bagi investor pemula yang ingin mencoba investasi saham dan reksa dana. Kamu bisa segera mendaftarkan diri menjadi investor Ajaib dan mengetahui apakah profil investor kamu cocok untuk reksa dana atau saham melalui serangkaian tes profil risiko di saat proses pendaftaran akun.

Sebelum investasi saham atau reksa dana di Ajaib, pastikan kamu sudah membaca panduan lengkap bagaimana cara memulai investasi di Ajaib, mulai dari cara top up RDN hingga mekanisme jam perdagangan di reksa dana dan saham.

Kamu bisa memulai investasi pertamamu di Ajaib dengan Rp10 ribu dan tersedia berbagai macam saham dan reksa dana yang bisa dipilih, ini cocok untuk pemula yang baru mulai investasi. Download Ajaib sekarang!

Google Play StoreApple App Store

Artikel Terkait

Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham
Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!