Investasi

Begini Cara Tjiwi Kimia Siasati Digitalisasi dan Sengketa

Sumber: Tjiwi Kimia

Ajaib.co.id – Bagi kamu yang aktif berinvestasi ataupun trading saham, kode TKIM pasti cukup membuatmu mengenal nama Tjiwi Kimia sebagai salah satu emiten terkemuka. Bagi yang belum tahu, ini adalah nama perusahaan legendaris era jadul, yang dianggap sebagai pawangnya sektor industri kertas tanah air. Namun, sebenarnya perusahaan ini tidaklah bergerak sendirian, melainkan bersama-sama dengan ‘sepupu-sepupunya’, yang juga berada dalam grup usaha yang sama.

Di era pra global warming, cuan industri kertas beda tipis dengan industri energi. Ketika nge-print dokumen masih jor-joran, perkantoran belum kenal kebijakan paperless, bayangkan tingkat kebutuhan kertas per harinya di Indonesia, dan dunia! Tak heran jika dulu Tjiwi Kimia jadi salah satu primadona lantai bursa.  Lalu bagaimana sekarang? Ingin tahu potensi dan risiko saham TKIM? Telusuri bersama Ajaib ya.

Tjiwi Kimia Menguat Karena Sadari Disrupsi Teknologi

Di bawah satu merek dagang Asia Pulp and Paper (APP) yang berbasis di Kanada, emiten anggota konstituen Bisnis-27 ini merupakan bagian dari Kertas Grup Sinarmas, yang seluruhnya terdiri dari 7 perusahaan, yaitu:

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
  • PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills
  • PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
  • PT Ekamas Fortuna
  • PT Oki Pulp & Paper Mills
  • PT The Univenus

Seperti dilansir market.bisnis.com pada awal Juli 2020 lalu, grup ini memiliki produk bubur kertas dan kertas kemasan dengan kapasitas 27.000.000 ton per tahun, sehingga menasbihkannya menjadi perusahaan bubur kertas dan kertas terbesar yang paling terdiversifikasi di dunia! WOW!

TKIM sendiri memproduksi berbagai produk kertas yang diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu:

  • Kertas budaya (kertas kantor dan kertas cetak);
  • Kertas industri (kertas coklat dan kemasan);
  • Kertas lain-lain.

Melalui PT Oki Pulp & Paper Mills, TKIM juga memproduksi bubur kertas dan tissue. Kontribusi PT Oki Pulp & Paper Millspada penghasilan TKIM cukup besar, dan bersama INKP juga mendapat keuntungan dari selisih kurs pada kuartal pertama 2020 sebesar US$62,72 juta! Lumayan banget kan?

Performa TKIM Januari – Maret 2020

TKIM telah mencatatkan pendapatan sebesar US$267,3 juta (=Rp3,85 triliun) sepanjang kuartal I 2020. Artinya, menurun 12,9% y.o.y. disebabkan oleh negatifnya tingkat pertumbuhan kertas budaya, yaitu -22,2% menjadi US$ 213,3 juta. Hal ini tentunya merupakan dampak otomatis dari menguatnya pertumbuhan teknologi digital dan kebijakan paperless yang merupakan produk dari era kesadaran global warming.

Namun, kebangkitan e-commerce yang menjadi-jadi karena kemudian terpicu pemberlakuan PSBB selama terjadinya pandemi virus corona, pertumbuhan kertas industri (kertas coklat dan kemasan) malah meroket naik hingga mencapai 64,3% menjadi US$54 juta!

Hal ini tak lepas dari strategi perusahaan yang juga telah menggeser fokusnya pada industri kemasan yang menawarkan margin lebih besar, di momen yang tepat.

Selanjutnya, setelah menjadi tulang punggung pendapatan selama 2 tahun berturut-turut, PT Oki Pulp & Paper Mills juga memberi dorongan pada nilai TKIM dengan kontribusi laba bersih yang naik 42,7% menjadi sebesar US$79,3 juta, yang berasal dari peningkatan volume dan harga bubur kertas. PT Oki Pulp & Paper Mills juga merupakan salah satu perusahaan berbiaya produksi terendah di dunia yang mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, berkat strategi adopsi teknologi canggih.

Bauran produk yang lebih baik menjadikan laba kotor perusahaan naik tipis 6,9% menjadi US$34,9 juta.

Banyak pakar analis pasar modal, di antaranya Handiman Soetoyo dan Kevin Suryajaya dari Mirae Asset Sekuritas menyimpulkan bahwa terdapat tren yang meyakinkan bahwa kontribusi produk kertas industri (kemasan) akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Di tahun 2019, kontribusi kertas kemasan terhadap total penjualan naik dari 10,1% ke 13,5%. Permintaan terhadap produk kertas kemasan telah mencapai penjualan tertinggi. Meskipun sekuritas belum memproyeksikan total pendapatan, laba bersih 2020, serta target harga sahamnya,  saat ini TKIM diperdagangkan dengan price-to-earning ratio 5,5x.

Di sisi lain, ada 4 faktor yang berisiko menurunkan harga saham TKIM, yaitu:

  1. Melemahnya harga bubur kertas.
  2. Menurunnya permintaan kertas budaya akibat kebijakan paperless.
  3. Volatilitas nilai valuta asing.
  4. Pandemi berkepanjangan.

Performa TKIM Juli – onward 2020

Beberapa minggu terakhir, Tjiwi Kimia jadi perbincangan pelaku pasar karena sepanjang awal Juni – awal Juli 2020, nilai sahamnya (TKIM) telah melesat 1.975 poin atau 37,44% ke level Rp7.250 di perdagangan 9 Juli 2020 lalu, meskipun jika diukur secara year-to-date, nilainya masih merosot 2.825 poin atau 28,04% dari posisi awal tahun, yaitu Rp10.075. Pada hari itu TKIM terpantau telah ditransaksikan sebesar Rp152,74 miliar, dengan total jual asing di pasar reguler senilai Rp12,57 miliar. Transaksi domestik didominasi investor domestik melalui Mandiri Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas.

Namun seperti diberitakan investasi.kontan.co.id pada 14 Juli lalu, sejumlah saham yang tergabung dalam Grup Sinarmas melemah. TKIM turun 5,95% ke level Rp6.700 per lembar, sedangkan INKP melemah 5,50% ke Rp7.300 per lembar. Beberapa saham perusahaan yang bernaung di bawah Sinarmas Group lainnya juga menunjukkan pelemahan yang berkisar antara 0,86 -1,92%. Sayangnya TKIM tidak seperkasa INKP yang sukses mengantongi laba bersih yang bisa didistribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$179,31, yang berarti peningkatan 145,32% year-to-date. Wawan Hendrayana – Head of Investment Research Infovesta merekomendasikan pelaku pasar untuk buy on weakness saham INKP dan TKIM.

Tjiwi Kimia Terdampak Sengketa Warisan

Pelemahan nilai saham Grup Sinarmas ini faktanya terjadi di tengah cek-cok perebutan harta warisan Eka Tjipta Widjaja – sang pendiri Grup Sinarmas. Beliau sendiri kabarnya sudah mengkhawatirkan perebutan itu sejak 23 tahun yang lalu.

Perebutan terjadi hingga anak Eka Tjipta yang bernama Freddy Widjaja menggugat 5 saudara kandungnya atas hak terhadap 12 perusahaan di Grup Sinarmas. Namun para pakar analis saham melihat bahwa efek sengketa tersebut terhadap penurunan nilai saham sangatlah kecil, dan hanya akan berlangsung jangka pendek.

Sejarah Singkat 

Dikutip dari britama.com, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. didirikan pada 2 Oktober 1972 di Indonesia, dan mulai beroperasi pada 1977. Kantor pusatnya di Sinar Mas Land menara 2, di jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Pemilik saham mayoritasnya adalah PT Purinusa Ekapersada sebanyak 59,61%.

Gimana, tertarikkah kamu berinvestasi di TKIM? Apakah menurutmu emiten ini merupakan sebuah legend yang mampu menaklukkan waktu dan berpotensi bangkit di di era new normal dengan merelevansikan fokus serta beradaptasi dengan disrupsi digital? Jika ya, jangan buang waktu ya.

Segerakan juga hunch-mu pada investasi dengan memilih platform investasi yang efisien, efektif serta berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintech News Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.

Sumber: Sengketa warisan hanya berdampak jangka pendek untuk saham Grup Sinarmas, Di Balik Penguatan dan Prospek Saham Tjiwi Kimia (TKIM), dan Sejarah dan Profil Singkat TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk), dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait